Mohon tunggu...
RATU BILKIS
RATU BILKIS Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Mercu Buana

Nama : Ratu Bilkis Nim : 43221010120 Nama Dosen : Apollo, Prof. Dr, M. Si. Ak -S1 Akuntansi- Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

A-301_TB 1 Sistem Informasi Akuntansi_SUB-CPMK4 Cara SIA Bekerja, Dokumentasi Sistem

15 April 2023   13:41 Diperbarui: 15 April 2023   13:57 952
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tugas Besar 1 Sistem Informasi Akuntansi

SUB-CPMK 4. Mampu Menjelaskan dan Menguraikan Bagaimana SIA Bekerja, Dokumentasi Sistem

Nama : Ratu Bilkis

NIM : 43221010120

Matkul : Sistem Informasi Akuntansi

Dosen Pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Universitas Mercu Buana

Apa yang dimaksud dengan Sistem Informasi Akuntansi?

Menurut Romney & Steinbart (2018:10) Sistem Informasi Akuntansi adalah system yang dapat mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan memproses data untuk menghasilkan informasi bagi para pembuat keputusan. Hal ini termasuk sumber daya manusia, prosedur dan instruksi, data, perangkat lunak, infrastruktur teknologi informasi, control internal serta langkah-langkah keamanan. Sedangkan menurut Azhar Susanto (2013:52) Sistem informasi akuntansi adalah komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, serta menyimpan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan koordinasi, pengendalian, dan untuk memberikan gambaran aktivitas didalam perusahaan.

Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa system informasi akuntansi adalah system yang dapat memberikan sebuah informasi, yang dihasilkan dari rangkaian aktivitas mengumpulkan, mencatat, menyimpan, memproses sampai dengan penyusunan laporan akuntansi yang memungkinkan pengguna internal dan eksternal untuk membuat keputusan.

Sistem Infromasi Akuntansi (SIA) perlu dirancang dan dikelola dengan baik sehingga dapat meningkatkan kinerja dari organisasi atau perusahaan, Sistem Informasi Akuntansi terbaik dapat mengarah pada peningkatan efisiensi dan efektivitas perusahaan. Oleh karena itu, Sistem Informasi Akuntansi (SIA) memiliki siklus sebagai berikut:

  • Input

Input merupakan aktivitas memasukkan data atau instruksi dari luar system ke dalam suatu memori atau prosesor untuk diolah guna menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Adapun, input dari Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yaitu bukti-bukti transaksi.

  • Proses

Proses adalah aktivitas yang dilakukan oleh manusia dibantu oleh teknlogi (IT) terhadap suatu data agar menghasilkan suatu yang bermanfaat (output).

  • Output

Output merupakan hasil dari proses pengolahan input yang mengeluarkan data-data berbentuk informasi yang dibutuhkan. Contoh output dari Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah laporan keuangan komprehensif yang digunakan oleh entitas yang membutuhkannya, seperti dewan direksi atau dewan komisaris.

Berdasarkan ke tiga Siklus Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dapat diketahui bahwa, setiap Sitem Informasi Akuntansi melaksanakan lima fungsi yaitu pengumpulan data, pemrosesan data, manajemen data, pengendalian data (termasuk security), dan penghasil informasi.

Pengumpulan data: Fungsi pengumpulan data terdiri atas memasukkan data transaksi melalui formular, mensyahkan, serta memeriksa data untuk memastikan ketepatan dan kelengkapannya. Jika data bersifat kuantitatif, maka data harus dihitung terlebih dahulu sebelum dicatat. Sedangkan, jika data jauh dari lokasi pemrosesan, maka data harus dipindahkan terlebih dahulu.

Pemrosesan data: Pemrosesan data terdiri dari proses pengubahan input menjadi output. Adapun fungsi pemrosesan data terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:

a. Klasifikasi atau pemetaan data berdasarkan kategori yang telah ditentukan

b. Menyalin data kedokumen atau media lain

c. Mengurutkan, atau Menyusun data menurut karakteristiknya

d. Mengelompokkan atau mengumpulkan transaksi sejenis

e. Menggabungkan atau mengombinasikan dua atau lebih data arsip

f. Melakukan penghitungan

g. Peringkasan, atau penjumlahan data kuantitatif

h. Membandingkan data untuk menemukan persamaan atau perbedaan yang ada.

Manajemen data: Fungsi manajemen data terdiri atas tiga tahap, yaitu: penyimpanan, pemutakhiran, dan pemunculan kembali (retrieving). Tahap penyimpanan merupakan penempatan data dalam penyimpanan atau basis data yang disebut arsip. Pada tahap pemutakhiran, data yang tersimpan diperbaharui dan disesuaikan dengan peristiwa terbaru. Kemudian pada tahap retrieving, data yang tersimpan diakses dan diringkas kembali untuk diproses lebih lanjut atau untuk keperluan pembuatan laporan. Manajemen data dan pemrosesan data mempunyai hubungan yang sangat erat. Manajemen data dapat dipandang sebagai bagian dari pemrosesan data. Manajemen data akan menunjang pencapaian efisiensi aktivitas dalam proses menghasilkan informasi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen terutama mengenai informasi aktivitas dan informasi kebijakan manajemen.

Pengendalian data: Fungsi pengendalian data mempunyai dua tujuan dasar, yaitu : Untuk menjaga dan menjamin keamanan asset perusahaan termasuk data, dan Untuk menjamin bahwa data yang diperoleh akurat dan lengkap serta diproses dengan benar. Berbagai teknik dan prosedur dapat dipakai untuk menyelenggarakan pengendalian dan keamanan yang memadai.

Penghasil informasi: Fungsi penghasil informasi ini terdiri atas tahapan pemrosesan informasi seperti penginterprestasian, pelaporan, dan pengomunikasian informasi.

System informasi yang tidak rapih dapat menghambat kinerja dan bisnis perusahaan atau bahkan dapat menyebabkan kerugian hingga bangkrut. Oleh karena itu, perlu diketahui apa saja karakteristik yang dapat mempengaruhi kualitas dari Sistem Informasi Akuntansi (SIA). Berikut adalah beberapa karakteristik dari Sistem Informasi Akuntansi (SIA).

a. Relevan

Sistem Informasi Akuntansi harus dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan itu sendiri dengan memprediksi hasil dari suatu peristiwa yang terjadi di masa lalu, sekarang dan masa depan serta dapat memberikan umpan balik terhadap prediksi yang perusahaan buat sebelumnya.

b. Mudah Dipahami

Sistem Informasi Akuntansi harus menyajikan informasi penting yang mudah dipahami oleh para pengguna informasi akuntansi.

c. Reabilitas

Informasi akuntansi harus dapat diuji untuk mendapatkan keakuratan dari informasi akuntansi tersebut, sehingga informasi akuntansi perusahaan sesuai dengan jumlah yang tersedia di lapangan.

d. Netral

Informasi akuntansi harus memiliki sifat yang netral kepada pihak ataupun kepentingan tertentu. Sehingga dapat terhindar dari kecurangan yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

e. Dapat dibandingkan

Informasi akuntansi digunakan untuk pelaksanaan evaluasi terhadap keuangan perusahaan sehingga dapat disimpulkan bahwa keuangan perusahaan mengalami peningkatan, stagnan atau bahkan mengalami penurunan.

f. Lengkap

Penyajian informasi akuntansi harus dipastikan sudah lengkap serta mencakup keseluruhan data yang diperlukan oleh pengguna informasi akuntansi.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat simpulkan bahwa ketika Sistem Informasi Akuntansi (SIA) memiliki unsur relevan, mudah dipahami, reabilitas, netral, dapat dibandingkan dan lengkap maka semakin berkualitas system informasi akuntansi tersebut.

Pada dasarnya, sistem informasi akuntansi merupakan subsistem dari sistem informasi manajemen yang bertugas untuk mengelola informasi transaksi dari seluruh operasi yang ada. Seluruh informasi organisasi baik informasi keuangan maupun non keuangan dikelola dalam sistem informasi manajemen sebagai informasi bagi seluruh tingkatan manajemen (manajemen puncak, menengah, dan bawah) sebagai alat bantu pengambilan keputusan. Sementara itu, informasi yang diberikan oleh sistem informasi akuntansi berkisar pada informasi yang berkaitan dengan hasil pemrosesan transaksi organisasi, yang lebih bersifat keuangan. Maka dari itu, berdasarkan apa yang dikerjakan oleh SIA, berikut adalah lima macam pengguna dari informasi akuntansi.

Membuat Laporan Eksternal: perusahaan menggunakan system informasi akuntansi untuk menghasilkan laporan-laporan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi dari para investor, kreditor, dinas pajak, badan-badan pemerintah, SPT pajak, dan laporan yang diperlukan oleh badan-badan pemerintah yang mengatur perusahaan dalam industry perbankan dan utilitas. Laporan jenis ini mengikuti suatu struktue yang diterapkan oleh organisasi-organisasi seperti Financial Accounting Standars Board-FASB (Dewan Standar Akuntansi Keuangan AS), Securities and Exchange Commission-SEC (Badan Pengawas Pasar Modal AS), Internal Revenue Service-IRS (Dinas Pajak AS), dan regulator lainnya. Oleh karena bentuk dan isi yang ditetapkan untuk laporan-laporan ini secara relative tetap dan sama untuk banyak organisasi, para pemasok peranti lunak (software) dapat menyediakan peranti lunak akuntansi yang mengotomatiskan sebagian besar proses pelaporan. Sebagai hasilnya, setelah informasi yang diperlukan dicatat, laporan-laporan eksternal dapat dihasilkan dengan jauh lebih cepat dan lebih mudah dibandingkan dengan dimasa lalu.

Mendukung Aktivitas Rutin: Manajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani operasi rutin selama siklus operasi perusahaan. Contohnya termasuk menerima pesanan pelanggan, mengirimkan barang dan jasa, menyiapkan faktur pelanggan, dan mengumpulkan dana pelanggan. System computer mahir menangani transaksi-transaksi yang berulang, dan banyak paket peranti lunak akuntansi yang mendukunh fungsi-fungsi yang rutin ini. Teknologi lain, seperti scanner untuk memindai kode produk, akan membantu meningkatkan efiesiensi dari proses bisnis.

Mendukung Pengambilan Keputusan: Informasi juga diperlukan untuk membuat keputusan non-rutin di semua tingkatan organisasi. Contohnya antara lain mengetahui produk mana yang terjual dengan baik dan pelanggan mana yang paling banyak membeli. Selain itu, informasi ini juga sangat penting untuk merancang produk baru, memutuskan produk-produk apa yang harus ada dipersediaan, dan memasarkan produk kepada para pelanggan.

Perencanaan dan Pengendalian: Suatu system informasi juga diperlukan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian. Informasi mengenai anggaran dan biaya standar disimpan oleh system informasi, dan laporan dirancang untuk membandingkan angka anggaran dengan jumlah actual. Menggunakan pemindai untuk mencatat barang yang dibeli dan dijual mengakibatkan terkumpulnya jumlah informasi yang sangat banyak dengan biaya rendah, memungkinkan pengguna untuk merencanakan dan mengendalikan dengan lebih terperinci. Sebagai contoh, analisis pendapatan dan beban bisa diakukan ditingkatan produk secara individu. Data historis dapat diambil dari basis data dan digunakan dalam lembar kerja (spreadsheet) atau program lain untuk meramalkan pertumbuhan dan arus kas. Para perencana dapat menggunakan data mining (penggalian data dengan menggunakan peranti lunak untuk mencari penyimpanan yang besar dari data historis) untuk mengungkapkan tren jangka panjang dan pola hubungan data.

Menerapkan Pengendalian Internal: Pengendalian internal (internal control) mencakup kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur, dan system informasi yang digunakan untuk melindungi asset-aset perusahaan dari kerugian atau korupsi, dan untuk memelihara keakuratan data keuangan. Dimungkinkan untuk membangun pengendalian ke dalam suatu system informasi akuntansi yang terkomputerisasi untuk membantu mencapai tujuan ini. Sebagai contoh, satu system informasi dapat menggunakan kata sandi (password) untuk mencegah individu lain memiliki akses ke format data entri dan laporan yang tidak diperlukan untuk menjalankan pekerjaan mereka. Selain itu, format data entri dapat dirancang untuk secara otomatis memeriksa error dan mencegah jenis tertentu dari data entri yang akan melanggar aturan-aturan yang sudah dibuat.

Mengapa Sistem Informasi Akuntansi (SIA) perlu didokumentasikan?

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan system yang dirancang untuk membantu perusahaan dalam mengelola data keuangan mereka agar lebih efisien. Oleh karena itu Sistem Informasi Akuntansi (SIA) harus memastikan keandalan dan keakuratan informasi yang dihasilkan, dalam hal ini SIA harus didokumentasikan dengan baik.

Arti dari dokumentasi sendiri adalah sebuah teknik penjelasan komponen-komponen sistem penginputan data, pengolahan data, penyimpanan, pembuatan laporan, dan pengawasan terhadap sistem yang disederhanakan dalam bentuk grafis agar lebih mudah di pahami, di evaluasi, serta dirancang dalam sistem informasi. Alasan diperlukannya dokumentasi pada SIA yaitu:

1. Diperlukan untuk merancang sebuah sistem yang berguna sebagai alat untuk diskusi dan komunikasi antar perancang, dan analis.

2. Berguna untuk menilai kekuatan dan kelemahan sebuah system

3. Berguna sebagai media pelatihan untuk karyawan baru dalam mempelajari prosedur dalam sebuah perusahaan.

Dokumen merupakan bukti yang otentik/valid. Didalam perusahaan, dokumen dapat diartikan juga sebagai rekaman transaksi atau data perusahaan lainnya. Contoh dari dokumen adalah cek dan tagihan yang dikirimkan ke pihak eksternal, serta laporan penerimaan barang dan daftar permintaan pembelian yang digunakan oleh internal perusahaan. Dokumen dapat dicetak atau disimpan sebagai gambar elektronik di komputer. Adapun fungsi dari dokumen, yaitu:

  • Diperiksa: adalah suatu proses sistematis yang dilakukan oleh orang yang independen untuk mengumpulkan dan mengevaluasi bukti-bukti berbagai informasi tentang suatu entitas ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara kumpulan informasi tersebut dengan persyaratan-persyaratan yang telah dibuat. Dalam hal ini, dokumen dapat diperiksa oleh auditor untuk memastikan bahwa transaksi-transaksi yang disampaikan tersebut memang sudah benar.
  • Re-kalkulasi: realkulasi melibatkan pemeriksaan ulang atas suatu perhitungan atau pelaksanaan ulang yang melibatkan pengecekan atas prosedur lain. Pemeriksaan ulang ini terdiri dari pengujian atas keakuratan perhitungan seperti faktur penjualan dan persediaan, penjumahan jurnal dan buku tambahan, serta pengecekan ulang kalkulasi beban penyusutan dan beban dibayar dimuka.
  • Re-konfirmasi: Konfirmasi dilakukan untuk memastikan kebenaran informasi atas suatu hal dari pihak ketiga. Biasanya hal ini mengacu pada kepastian jumlah saldo dalam piutang maupun hutang. Bukti audit yang diperoleh atas prosedur ini, yaitu surat konfirmasi dari pihak ketiga atau eksternal.

Seorang Akuntan harus memiliki keahlian dan kemampuan untuk mendokumentasikan sistem dalam bentuk grafis. Untuk menganalisis sebuah sistem, maka diperlukan teknik perencanaan dan dokumentasi yang akan digunakan secara rutin oleh oleh perancang dan auditor sistem oleh oleh tenaga akuntansi.

Teknik sistem merupakan alat yang digunakan dalam menganalisis, merancang, dan mendokumentasikan sistem dan sub-sub sistem yang berkaitan. Teknik sistem penting bagi auditor intern dan ektern serta para personel sistem dalam pengembangan sistem informasi. Teknik sistem juga digunakan oleh akuntan yang melakukan pembuatan sistem, baik secara intern bagi perusahaannya maupun secara ekstern sebagai seorang konsultan.

Sedangkan Dokumentasi itu sendiri meliputi bentuk naratif, bagan alir (flowchart), diagram dan materi tertulis lainnya, yang menjelaskan bagaimana sebuah sistem bekerja. Informasi ini meliputi siapa, apa, kapan, dimana, mengapa dan bagaimana data dimasukkan, diproses, disimpan, menghasilkan informasi, serta bagaimana pengendalian sistem. Salah satu alat yang sering digunakan untuk mendokumentasikan sistem adalah: diagram arus data dan bagan alir (bagan alir dokumen, bagan alir sistem, bagan alir program). Alat ini dilengkapi dengan deskripsi naratif sistem, yaitu penjelasan pertahap mengenai komponen dan interaksi sistem.

Bagaimana contoh Bentuk Dokumentasi pada Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

Citra visual dapat menyampaikan informasi system secara lebih efektif dan lebih efisien daripada kata-kata. Sebagai perancang dan auditor sistem, para akuntan menggunakan dokumentasi system secara rutin. Oleh sebab itu, kemampuan mendokumentasikan system dalam bentuk grafik merupakan keahlian penting yang perlu dikuasai oleh para akuntan. Ada beberapa bentuk dokumentasi pada Sistem Informasi Akuntansi, diantaranya adalah:

dokpri
dokpri

1. Diagram Arus Data / Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah diagram yang menggambarkan aliran data dari sebuah proses atau sistem informasi. Teknik ini digunakan untuk mendokumentasikan system yang digunakan sekarang dan untuk merencanakan serta mendesain system yang baru. Tidak ada cara standar dalam menyusun DFD, karena persoalan yang berbeda memerlukan metode yang berbeda pula. Ada 3 jenis diagram dalam diagram arus data, yaitu:

a. Diagram Konteks: Diagram yang menjelaskan gambaran umum / garis besar dalam suatu sistem.

b. Diagram Zero: Diagram yang menggambarkan proses dalam keseluruhan yang ada dalam Diagram Konteks.

c. Diagram Level: Diagram yang menggambarkan proses dalam keseluruhan yang ada dalam Diagram Zero.

Diagram arus data merupakan peralatan yang berfungsi untuk menggambarkan secara rinci mengenai sistem berbagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan menunjukkan dari dan ke mana data mengalir serta penyimpanannya. Diagram arus data menggunakan simbol untuk menandakan sebuah proses, sumber data dan entitas dalam sebuah sistem. Pemakai utamanya adalah analis system dan perancang sistem. Diagram arus data digunakan oleh analis sistem untuk mendokumentasikan perancangan logis sistem guna membantu pengguna memahami proses kerja sistem. Penggunaan diagram arus data bertujuan untuk memisahkan secara jelas proses logis dari sistem analis dari proses fisik perancangan sistem.

Diagram arus data disusun berdasarkan beberapa indikator dasar, yaitu: sumber dari tujuan data, arus data, proses, tempat penyimpanan data dan kamus data. Kelima elemen ini dikombinasikan guna memperlihatkan bagaimana data diproses. Pembuat diagram arus data selalu menggunakan simbol-simbol yang mudah dimengerti oleh pengguna sistem, biasanya simbol yang digunakan adalah sebagai berikut:

  • Simbol Sumber dan Tujuan Data. Penggunaan symbol pada sumber dan tujuan data yang digunakan pada diagram arus data merupakan gambaran sebuah institusi perusahaan maupun orang personal yang menggunakan informasi dari system tsb. Simbol dari sumber dan tujuan data tersebut digambarkan dengan kotak persegi empat.
  • Simbol Arus data (data flow). Simbol ini menggambarkan arus data yang masuk kedalam dan keluar dari sebuah proses.  Untuk menggambarkan arus data tsb, ditunjukkan dengan garis lurus atau melengkung dengan tanda panah.
  • Simbol Proses Transformasi. Simbol ini menggambarkan proses yang mengubah data dari input menjadi output. Simbol dari proses transformasi tersebut digambarkan dengan bentuk lingkaran.
  • Simbol Penyimpanan Data. Simbol ini menggambarkan tempat penyimpanan data atau pada sistem dikenal dengan data store. Tempat penyimpanan data ini berfungsi menyimpan data yag sifatnya sementara. Data yang disimpan harus diberi label yang jelas dan tempat penyimpanan data ini tidak bisa dilihat secara fisik, karena berbentuk perangkat lunak. Simbol dari penyimpanan data digambarkan dengan dua garis horizontal (paralel).

dokpri
dokpri

2. Bagan Alir/Flowchart

Bagan Alir (Flowcharts) merupakan teknik pengumpulan informasi yang digunakan untuk menjelaskan aspek-aspek sistem informasi secara jelas, tepat, dan logis. Bagan alir menggunakan serangkaian simbol standar untuk menguraikan prosedur pengolahan transaksi yang digunakan oleh sebuah perusahaan sekaligus menguraikan aliran data dalam sebuah sistem.

Setiap simbol pada bagan alir memiliki arti khusus sehingga mudah dikenali dari bentuknya. Bentuk simbol menunjukkan dan menguraikan kegiatan yang dilaksanakan,  serta menunjukkan input, output, pemrosesan dan media penyimpanan. Secara garis besar, simbol ini dapat dikelompokkan kedalam empat kelompok sebagai berikut:

  • Input/Output merupakan Simbol yang menggambarkan alat/media yang memberikan input kepada atau merekam output dari kegiatan pengolahan data.
  • Processing merupakan Simbol yang menunjukkan jenis alat yang digunakan untuk mengolah data.
  • Storage merupakan Simbol yang menggambarkan alat yang digunakan untuk menyimpan data yang saat ini tidak dipakai oleh sistem.
  • Lain-lain merupakan Simbol yang menunjukkan arus data dan barang. Simbol ini juga menggambarkan saat mulai dan berakhirnya bagan alir, serta penjelasan-penjelasan tambahan pada bagan air tersebut.

Selain itu, Adapun jenis-jenis dari Bagan Alir, yaitu:

Bagan Alir Sistem: yaitu bagan yang menunjukkan gambaran arus data yang melalui serangkaian operasional dalam sistem pemrosesan data otomatis. Bagan ini menjelaskan bagaimana data diambil dan ditempatkan dalam sistem, serta bagaimana proses lanjutan yang terjadi pada data dan output sistem. Aliran pemrosesan digambarkan dengan simbol-simbol yang dihubungkan dengan garis alir. Simbol yang digunakan berupa garis lurus berbentuk tanda panah. Bagan ini, secara universal dipakai dalam sistem kerja dan sarana komunikasi yang efektif diantara para pekerja.

Bagan Alir Dokumen: Bagan yang menggambarkan aliran dokumen dan informasi antar area pertanggung jawaban di dalam sebuah organisasi. Bagan ini, Menelusur sebuah dokumen dari asalnya sampai tujuannya. Selain itu, bagan alir dokumen juga bermanfaat untuk menganalisa kecukupan prosedur pengawasan sebuah sistem seperti, internal checks dan dan pemisahan fungsi dapat mengungkap kelemahan/inefisiensi sistem. Contohnya: komunikasi tidak memadai.

Bagan Alir Program: Menjelaskan urutan logika pemrosesan data oleh komputer dalam menjalankan sebuah program. Selain itu, bagan Alir Program juga menguraikan secara rinci bagaimana proses komputer dilakukan, dengan menguraikan logika program komputer atau modul. Bagan alir program merupakan bagan pelengkap dari bagan alir sistem, bagan ini mendukung dan mendeskripsikan logika yang dibuat pada bagan alir sistem. Bagan Alir Program juga terdiri dari:

  • Bagan Konfigurasi Komputer: Merupakan bagan yang digunakan untuk menggambarkan konfigurasi perangkat keras sistem komputer. Bagan ini akan bermanfaat untuk merancang konfigurasi atau komponen perangkat keras yang direkomendasikan dan akan digunakan oleh perusahaan.
  • Bagan Struktur: Menggambarkan hubungan antar modul dalam sebuah program komputer. Dengan pendekatan ini, program komputer yang besar dan kompleks dipecah menjadi kecil sampai tidak dapat dipecah lagi. Setelah selesai, modul digabung satu sama lain dan membentuk satu kesatuan program yang besar dan kompleks. Manfaat dari bagan struktur adalah dapat digunakan untuk pembuatan program menjadi lebih sederhana, cepat, dan akurat.

dokpri
dokpri

3. Decision Table/Tabel Keputusan

Decision Table (Tabel Keputusan) adalah tabel yang membantu untuk membuat keputusan dengan mengkombinasikan antara kondisi dan tindakan. Selain itu, tabel keputusan biasanya juga digunakan bersama-sama dengan flowchart untuk membantu mendesain dan menuliskan program komputer. Tabel keputusan berwujud matriks yang dibagi menjadi tiga bagian. Bagian kiri tabel terdiri dari daftar kondisi dan daftar tindakan. Bagian kanan terdiri atas kolom-kolom yang mempresentasikan aturan keputusan.

Keunggulan Tabel Keputusan yaitu: Tabel ini secara jelas menunjukkan seluruh kemungkinan hubungan logis antar data input, tabel ini juga mampu menangani lebih banyak alternatif. Sedangkan Kelemahan Tabel Keputusan yaitu: Tidak menggambarkan urutan pembuatan keputusan, serta Tidak merefleksikan urutan kegiatan dalam sebuah program.

Kesimpulannya, Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dan teknik dokumentasi merupakan bagian penting dalam bisnis modern. System ini membantu perusahaan dalam mengelola data mereka dengan lebih efisien dan memberikan informasi yang akurat untuk pengambilan keputusan yang lebih baik. Perusahaan harus lebih memastikan lagi bahwa mereka menggunakan system dan teknik dokumentasi yang tepat untuk memastikan kesuksesan mereka dalam jangka panjang.

CITASI:

  • Nugraha, D. B., Azmi, Z., Defitri, S. Y., Pasaribu, J. S., Hertati, L., Saputra, E., ... & Fau, S. H. (2023). Sistem informasi akuntansi. Global Eksekutif Teknologi.
  • SYAHRURRAHMAN, D. (2022). Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Penentuan Kecukupan Jumlah Bukti Audit dalam Memperoleh Keyakinan yang Memadai bagi Auditor di KAP ABC (Doctoral dissertation, Politeknik Keuangan Negara STAN).
  • Zamzami, F., Nusa, N. D., & Faiz, I. A. (2021). Sistem Informasi Akuntansi. Ugm Press.
  • Rama, J. (2008). Sistem Informasi Akuntansi 1. Penerbit Salemba.
  • Tarigan, D. R. B. (2020). Sistem Informasi Akuntansi. Aplikasi Konsep basis Data Relasional pada Sistem Produksi, Pengupahan dan Sumber Daya Manusia.
  • Simanullang, D., & Cendana, B. Teknik dan Dokumentasi Sistem Informasi Akuntansi PT. Nesa Unggul Sejati.
  • Krismaji. (2002). Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: AMP YKPN.
  • Hall, J. A. (2004). Accounting Information System, 4th ed. Jakarta: Salemba Empat.
  • Fauzi, R. A. (2017). SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (BERBASIS AKUNTANSI). Yogyakarta: Deepublish.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun