Mohon tunggu...
ratu balqis
ratu balqis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka berias dan suka healing. Saya memiliki kepribadian yang suka senyum dan gampang berbaur dengan orang - orang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pelecehan Seksual di Kampus: Mengapa Kita Harus Bersuara?

6 Januari 2025   22:23 Diperbarui: 6 Januari 2025   21:23 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

          Lingkungan kampus yang seharusnya menjadi ruang yang aman dan nyaman untuk bpelajar, seringkali justru menjadi tempat terjadinya tindakan pelecehan seksual. Mulai dari komentar-komentar berbau seksual hingga tindakan fisik yang tidak diinginkan, pelecehan seksual di kampus telah menjadi masalah serius yang merongrong hak-hak mahasiswa. Korban pelecehan seksual di kampus seringkali mengalami trauma mendalam, kesulitan berkonsentrasi belajar, hingga menarik diri dari lingkungan sosial.

 

Sudut Pandang Mahasiswa

         Bagi mahasiswa, mengalami pelecehan seksual di lingkungan kampus terasa seperti pengkhianatan. Mereka yang seharusnya merasa terlindungi, justru merasa terancam dan tidak berdaya. Banyak korban yang memilih untuk bungkam karena takut akan stigma sosial, takut tidak dipercaya, atau khawatir akan dampaknya terhadap masa depan akademik mereka.

        "Saya merasa bersalah dan malu setelah kejadian itu," ungkap seorang mahasiswi yang pernah menjadi korban. "Saya takut jika orang lain tahu, mereka akan menghakimi saya."

         Perasaan bersalah dan malu yang dialami korban seringkali diperparah oleh budaya patriarki yang masih kuat di masyarakat. Korban seringkali disalahkan atas kejadian yang menimpa mereka, seolah-olah mereka yang "mencari masalah". Padahal, pelecehan seksual adalah bentuk kekerasan yang dilakukan oleh pelaku, dan korban tidak bertanggung jawab atas tindakan pelaku.

 

Dampak Pelecehan Seksual di Kampus

         Dampak dari pelecehan seksual di kampus sangat luas dan kompleks. Selain trauma psikologis, pelecehan seksual juga dapat berdampak pada:

1.Prestasi akademik: Korban seringkali mengalami kesulitan konsentrasi, penurunan motivasi belajar, dan bahkan putus kuliah.

2.Hubungan sosial: Korban cenderung menarik diri dari lingkungan sosial, merasa sulit untuk percaya pada orang lain, dan mengalami kesulitan dalam membangun hubungan yang sehat.

3.Kesehatan fisik: Korban dapat mengalami berbagai masalah kesehatan fisik, seperti gangguan tidur, sakit kepala, dan masalah pencernaan.

 

Upaya Pencegahan dan Penanganan

         Untuk mengatasi masalah pelecehan seksual di kampus, diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

1.Peningkatan kesadaran: Kampus perlu mengadakan program-program edukasi untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa, dosen, dan staf tentang apa itu pelecehan seksual, bagaimana mencegahnya, dan bagaimana melaporkan jika terjadi.

2.Mekanisme pelaporan yang jelas: Kampus harus menyediakan mekanisme pelaporan yang mudah, aman, dan konfidensial bagi korban.

3.Perlindungan bagi korban: Korban harus mendapatkan perlindungan yang komprehensif, termasuk konseling psikologis, pendampingan hukum, dan dukungan akademik.

4.Sanksi tegas bagi pelaku: Pelaku pelecehan seksual harus diberikan sanksi yang tegas dan proporsional, sesuai dengan peraturan yang berlaku.

          Pelecehan seksual di kampus adalah masalah serius yang harus segera diatasi. Kita semua memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan kampus yang aman dan bebas dari kekerasan seksual. Dengan meningkatkan kesadaran, memberikan dukungan kepada korban, dan menjatuhkan sanksi tegas kepada pelaku, kita dapat menciptakan perubahan yang berarti.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun