Pada dasarnya Allah menciptakan laki-laki dan perempuan bukan untuk membedakan status siapa yang lebih tinggi, melainkan mereka diciptakan sepadan oleh Allah untuk saling melengkapi. Laki-laki dan perempuan memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam menjalankan perintah Allah.
Dalam ajaran Islam, laki-laki dan perempuan sudah memiliki posisinya tersendiri sesuai dengan fitrahnya masing-masing. Jika fitrah tersebut terjalankan dengan semestinya maka keduanya memiliki kesempatan yang sama dalam menjalani kehidupan baik dalam bidang pendidikan, sosial-kemasyarakatan, politik, seni, dan sebagainya. Bahkan tidak ditemukan ayat Al Qur an dan hadits yang melarang perempuan aktif di dalam sosial dan kemasyarakatan. Sebaliknya, Al Qur an dan hadits banyak mengisyaratkan kecakapan perempuan aktif menekuni berbagai profesi.
Adapun ayat al-quran yang berkaitan mengenai nilai kesetaran, yakni Islam tak pernah mentolerir adanya perbedaan dan perlakuan diskriminasi di antara umat manusia.
“Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna” (QS. Al-Isra Ayat 70)
Gender itu sendiri diartikan sebagai pandangan atau keyakinan yang tampak lalu dibentuk oleh masyarakat tentang bagaimana seharusnya seorang perempuan atau laki-laki bertingkah laku maupun berpikir. Dalam hal ini gender berbeda dengan jenis kelamin (seks) yang sifatnya kodrati, melainkan diartikan sebagai sifat yang melekat dengan kental pada kaum laki-laki dan perempuan di masyarakat luas.
Adapun prinsip-prinsip kesetaraan gender ada di dalam Al Qur’an yakni:
1. Bahwa perempuan dan laki-laki sama sebagai hamba (QS. Al-Zariyat (51:56)
2. Bahwa perempuan dan laki-laki sama-sama sebagai khalifah di bumi
3. Bahwa perempuan dan laki-laki sama-sama menerima perjanjian awal dengan Tuhan
4. Adam dan Hawa terlibat secara aktif dalam drama kosmis
5. Bahwa perempuan dan laki-laki sama-sama berpotensi meraih prestasi
Dapat disimpulkan bahwa Allah SWT menciptakan manusia yaitu laki-laki dan perempuan dalam bentuk yang terbaik dalam kedudukan yang paling terhormat, karena manusia diciptakan mulia dengan memilki akal, perasaan dan menerima petunjuk. Oleh karena itu Islam sebagai agama yang menjungjung tinggi nilai keadilan dan persamaan, tidak mengenal perbedaan kedudukan antara laki-laki dan perempuan, karena yang dapat membedakannya di hadapan Allah SWT hanyalah dari segi iman dan taqwanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H