Pembangunan proyek ini mengakibatkan tertutupnya saluran pembuangan air di daerah Tol Cikampek yang akhirnya terendam banjir sehingga proyek dihentikan sementara.Â
Isu lingkungan yang ada lainnya adalah penggunaan lahan hutan cadangan.
Banyak masyarakat sekitar yang mengeluhkan beberapa hal setelah proyek ini berjalan seperti adanya keretakan rumah mereka. Tidak hanya itu, Badan Geologi juga mendapatkan retakan tanah yang bisa menimbulkan longsor.
Selain itu, Kereta Cepat Jakarta-Bandung dinilai terlalu pendek jaraknya sehingga menurut sebagian masyarakat, pembangunan proyek kereta cepat ini bisa dikatakan percuma dan dirasa terlalu condong pada pembangunan infrastruktur di Pulau Jawa.Â
Bagi sebagian pemerintah dan masyarakat juga mempertanyakan kejelasan atas prioritas dari proyek ini mengingat adanya proyek besar lain di Pulau Jawa.Â
Diplomasi publik China dalam kerjasama dengan Indonesia merupakan wadah untuk membangun hubungan baik dengan Indonesia. Proyek kereta cepat ini dikatakan sebagai kerjasama B to B tanpa APBN.
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) merupakan salah satu bentuk nyata dari bagaimana diplomasi publik memiliki peran yang besar dalam proyek pemerintah. Melalui beberapa proses yang panjang, Indonesia dan China berhasil melakukan kerjasama dalam proyek kereta cepat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H