Mohon tunggu...
Ratu Alia Divatresta
Ratu Alia Divatresta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPNVYK

UPN Veteran Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Diplomasi Publik China dan Indonesia dalam Peluncuran Kereta Cepat "Whoosh"

24 Mei 2024   13:31 Diperbarui: 24 Mei 2024   13:57 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan global di sektor jasa sangat dirasakan oleh kita yang tidak lepas dari adanya penggunaan aktivitas di sektor jasa, salah satunya dalam bidang transportasi. Adanya transportasi akan memudahkan kita untuk beraktivitas dan dapat memberikan akses yang mudah seperti perjalanan antar kota.

Kota-kota besar yang padat penduduk di Indonesia sangat membutuhkan transportasi yang memudahkan kita untuk melakukan perjalanan dari kota ke kota seperti Jakarta dan Bandung. 

Kota Jakarta yang diklaim sebagai kota metropolitan dan Bandung sebagai kota tujuan orang berlibur sangat memerlukan transportasi yang memudahkan para pekerja untuk sekedar melepas penat.

Merespon adanya kebutuhan-kebutuhan yang ada dalam transportasi di Jakarta-Bandung, pada September 2015, pemerintah memutuskan untuk melakukan kerjasama dengan China dengan membuat proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). 

Sebelumnya, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah direncanakan dari tahun 2008 ketika negara Jepang menawarkan proyek ini pada masa Presiden SBY dan baru direalisasikan saat era Presiden Joko Widodo.

Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) merupakan salah satu dari 200 proyek era Presiden Joko Widodo yang menjadi proyek prioritas selama kurang lebih tujuh tahun. Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo tahun 2023 menjadi pilar penting dalam hubungan diplomatik antara Indonesia dan China. 

Dalam wilayah Asia Tenggara, China terkenal akan kekuasaannya di dunia kereta api yang dikenal sebagai China Railway Diplomacy. 

Tidak hanya di Indonesia, China juga memberi "bantuan" dana pembangunan kereta di beberapa negara seperti Laos, Vietnam, dan Thailand.

Sebelum ditetapkannya China sebagai negara yang turut serta membangun proyek KCJB, Jepang termasuk negara yang tertarik proyek kereta cepat di Indonesia. Kedua negara saling menawarkan pinjaman dana dengan bunga yang kecil.

Negara China menawarkan investasi yang jauh lebih rendah dibandingkan jepang dengan persentase sebesar 60% milik Indonesia dan 40% milik China dan bunga 2%. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun