Kota Malang yang terkenal akan suasana dan udaranya yang sejuk kini yang dirasakan oleh warga Malang kian berbeda dari tahun ke tahun Malang kini semakin panas tidak sesejuk dulu.Â
Tidak hanya suhu nya saja yang meningkat tapi sekarang dimana-mana macet, orang Malang pasti tahu kalo daerah Dinoyo sampai Soekarno Hatta itu tempat macetnya Malang , apalagi di sekitar Swalayan Sardo itu macet dan panasnya bukan main.Â
Banyak juga yang meng upload video di TikTok tentang suasana lalu lintas di Kota Malang yang sedang macet. Tentu ini dipengaruhi oleh jumlah kepadatan penduduk di Kota Malang.
Kota Malang ini mempunyai berbagai ketertarikan seperti kuliner, wisata, pendidikan dan lain sebagainya , sehingga banyak sekali orang dari luar Malang yang ingin  tinggal ataupun menetap di Kota ini.Â
Sarana Prasarana seerta Fasilitas yang di sediakan oleh Pemerintah Kota Malang ini juga sangat baik . Menurut saya tingkat Keamanan di Kota Malang ini juga baik. Lalu penyaluran keluhan masyarakat juga cukup ditangani saya mengambil contoh banyaknya jalan berlubang di Jalan Veteran kini sudah ditambal.
Jadi Kota Malang ini menurut saya sangat cozy (nyaman) untuk dijadikan tempat tinggal. Mungkin banyak juga orang yang merasakan hal sama seperti yang saya rasakan, sehingga kini di Kota Malang banyak sekali pemukiman-pemukiman baru yang dulunya itu lahan pertanian kini sudah beralih menjadi perumahan.Â
Berdasarkan data yang saya kutip dari Badan Pusat Statistik Kota Malang lahan sawah pada tahun 2015 sepanjang 1.170 Hektar (ha) yang berfungsi sedangkan pada tahun 2020 sepanjang 995 Hektar(ha).Â
Hal ini menunjukan perubahan yang signifikan atau jelas dengan rentang waktu 5 tahun lahan sawah di Kota Malang berkurang sekitar 175 Hektar (ha) ini bukanlah angka yang kecil dengan rata rata perkiraan pertahun berkurang sebanyak 35 Hektar(ha).Â
Banyak faktor yang mempengaruhi pengurangan lahan sawah ini dijadikan aalih fungsi sebagai pemukiman warga yang jumlah penduduknya juga bertambah lalu dijadikan tempat industri , dan lain sebagainya. Â Â Â
Disini saya mengambil contoh dari lingkungan sekitar rumah saya tepatnya di Kelurahan Bakalan Krajan yang kebetulan lingkungan rumah saya ini persawahan. Saya tinggal disini sejak 2009 jumlah tetangga sekitar rumah saya bisa dihitung jari karena sebagian besar wilayahnya persawahan dan jalan yang masih belum di aspal pada saat itu.Â
Sekitar  3 sampai 5 tahun kemudian jalan sudah mulai diaspal oleh pemerintah , dari situ mulai satu persatu dibangun rumah dikarenakan akses transportasi yang cukup mudah.Â