Pengetahuan agama yang terdapat di masyarakat desa itu sangat baik, hal tersebut berbalik di masyarakat kota bahwa pengetahuan agama yang terdapat di masyarakat kota sangat kurang. Berdasarkan pengamatan fenomena agama yang terjadi dalam masyarakat desa pengetahuaan keagamaan  menjadi faktor sosial terjadinya interaksi dimana keguyuban yang terjadi masih sangat kental dan tentang pemahaman agama masyarakat desa itu cukup baik karena di desa banyak terdapat kyai dan ustad dan juga santri.
Sering juga diadakannya pengajian-pengajian, majlis ta'lim dan sebagainya. Sehingga karena hal tersebut mengakibatkan tingkat kekeluargaannya masih terjalin karena sering berkumpul. Sedangkan pada masyarakat kota itu pengetahuan agamanya masih sangat kurang karna hanya terdapat sedikit yang menguasai mengenai agama dan mereka bersifat individualistiknya sangat erat, jarang terjadinya interaksi antar warga karena juga jika adanya perkumpulan-perkumpulan itu hanya cukup sampai disini, maksudnya adalah sifatnya tidak terus menerus jika setelah mengunjungi pengajian di masjid jika sudah selesai maka itu akan dianggap memang benar-benar selesai tanpa adanya keberlanjutan komunikasi.
Masyarkat kota lebih merujuk untuk mengikuti ustad-ustad yang berada di tv dan mendengarkannya lewat tv. Menurut mereka mungkin pengetahuan agama itu tidaklah begitu penting. Fenomena agama yang tejadi pada masyarakat kota memang memprihatinkan. Dan di masyarkat kota itu madrasah dan guru yang mengajar ngaji pun jarang. Sehinga masyarakat kota susah untuk mencari pengetahuan agama. Dan merekajuga lebih memilih untuk menyekolahkan anak-anaknya tersebut ke sekolah yang berkualitas akademiknya bukan ke sekolah yang berbasis agama.