Mohon tunggu...
Ratu Adil
Ratu Adil Mohon Tunggu... -

Political and Corporate Spy with 15 Years Experience.

Selanjutnya

Tutup

Politik

BG Kerahkan IPW dan Polisi Patung Lengserkan Jaksa Agung?

8 Januari 2016   17:04 Diperbarui: 8 Januari 2016   17:28 2009
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Jaksa Agung HM Prasetyo. Sumber : internet"][/caption]

Tulisan ini untuk melanjutkan kultwit saya tadi malam. Selengkapnya bisa baca disini : Duet Maut Pengawal BG (IPW dan @polisipatung) aktif lengserkan Jaksa Agung http://chirpstory.com/li/299242

Ketika sedang memantau isu kemarin malam, sedikit kaget melihat akun @polisipatung kembali aktif berbicara. Sebab, siang harinya saya juga melihat IPW (Indonesia Police Watch) aktif berbicara. Keduanya, IPW dan @polisipatung kita ketahui sebagai pengawal Budi Gunawan (BG). Kita ketahui juga, duet maut IPW dan @polisipatung beserta manuver politik kubu Sekjen PDIP Hasto Kritiyanto sukses lengserkan Ketua KPK Abraham Samad. Alhasil, target meleset sedikit, BG tidak jadi Kapolri, tapi jadi Wakapolri.

Pada suatu ketika…

Sekitar Januari 2015, mencuat wacana BG menjadi calon Kapolri. Ketua KPK Abraham Samad menanggapi wacana BG for Kapolri dengan membuka kembali kasus Rekening Gendut. Samad tampak sangat Pe-De menghajar Budi Gunawan. Dengan kuasanya sebagai Ketua KPK, maklum kalau Samad merasa di atas angin. Didorong juga oleh motif balas dendam Samad pada BG.

Konon, gagalnya Samad jadi Cawapres Jokowi karena peran BG yang sukses mengawinkan Jokowi – JK. BG adalah mantan ajudan Megawati ketika menjabat Presiden RI 2001 – 2004. Syafruddin adalah mantan ajudan JK ketika menjabat Wapres 2004 – 2009. BG dan Syafruddin sukses gagalkan lobi Samad menjadi Cawapres Jokowi. Entah mana yang lebih menjadi alasan, yang jelas motif balas dendam Samad terlihat menggerakkan serangan KPK ke BG.

Mungkin karena adanya unsur emosional Samad itu pula yang membuat ia luput melihat kelemahan dirinya. Samad lupa memperhitungkan Hasto Kristiyanto yang menjadi sasaran lobi jadi Cawapres. Samad juga lupa kalau dirinya ‘lemah’ pada wanita.

Samad tak perhitungkan Hasto akan bocorkan pertemuan tak etis Samad untuk lobi jadi Cawapres. Samad juga tak perhitungkan wanita simpanannya, Feriyani Lim alias Fransisca Lim akan balik arah menyerang Samad.

Di satu sisi Hasto bicara lobi Samad jadi Cawapres. Di sisi lain, IPW frontal mengawal BG jadi Kapolri dan @polisipatung jadi corong membongkar selingkuhan Samad. Dan lengserlah Abraham Samad, BG jadi Wakapolri.

1 tahun kemudian…

Akun @polisipatung terakhir twit pada 22 Februari 2015 ketika Syahrini diperiksa Bareskrim terkait kasus Samad. Twit sebelumnya, akun @polisipatung mengucapkan selamat pada BG.

[caption caption="Sumber : TL Twitter @polisipatung"]

[/caption]

Lalu kemarin sore, 7 Januari 2016, akun @polisipatung kembali aktif, bicara soal lengserkan Jaksa Agung HM Prasetyo.

[caption caption="Sumber : TL Twitter @polisipatung"]

[/caption]

Menarik untuk disimak, akun @polisipatung kembali aktif di hari yang sama IPW. Kemarin, pemberitaan nasional soroti pernyataan IPW yang mengkritik keras Jaksa Agung.

[caption caption="Sumber : Jawa Pos 07 January 2016"]

[/caption]

Saya langsung terpikir, ada apa duet maut IPW dan @polisipatung bergerak lagi?

Kenapa IPW dan @polisipatung berkongsi ikut dorong lengserkan Jaksa Agung?

Apakah BG yang menggerakkan IPW dan @polisipatung?

Kalau BG yang menggerakkan, apa kepentingan BG lengserkan Jaksa Agung?

Ada orang bilang, Jaksa Agung harus dilengserkan karena hendak membuka Kotak Pandora Pilpres.

Kotak Pandora Pilpres?

Saya teringat, Rekaman dan Transkrip Papa Minta Saham membicarakan salah satu aspek penting terkait Pilpres.

[caption caption="Sumber : Transkrip Rekaman Papa Minta Saham hlm 17"]

[/caption]

Kalimat di atas merujuk pada operasi kecurangan Pilpres. Isu Babinsa for Prabowo mencuat awal Juni 2014. Babinsa dikatakan bergerak mengarahkan warga agar pilih Prabowo – Hatta. Selengkapnya bisa baca disini :

Siapakah Rifki Sang Pembuat Isu Babinsa for Prabowo?

http://www.kompasiana.com/ratu.adil/siapakah-rifki-sang-pembuat-isu-babinsa-for-prabowo_54f70d5ca333112a238b46b2

Fakta Kunci Isu Babinsa for Prabowo

http://www.kompasiana.com/ratu.adil/fakta-kunci-isu-babinsa-for-prabowo_54f70743a333110f248b4635

Jika merujuk ke rekaman Papa Minta Saham, ternyata Babinsa dikerahkan oleh BG dan Syafruddin untuk menjebak Prabowo. Tentunya, jika benar BG yang mengerahkan Babinsa untuk menjebak Prabowo memiliki 2 dampak krusial.

Pertama, BG dan Syafruddin sebagai perwira tinggi melanggar aturan Pilpres. Presiden SBY waktu itu sudah mewanti-wanti agar pejabat negara dan perwira tinggi negara dilarang pro aktif terlibat dalam tim sukses.

Kedua, jika benar pilpres ada kecurangan, maka berpotensi muncul desakan digelar Pilpres Ulang.

Ini yang saya maksud Kotak Pandora Pilpres. Pengusutan kasus Papa Minta Saham mengancam posisi BG sebagai Wakapolri serta bisa mendorong gerakan Pilpres Ulang.

Apa mungkin parpol-parpol KMP tidak bergerak kalau ada indikasi kuat kecurangan Pilpres oleh BG? Sudah pasti KMP akan tembak BG dan dorong gerakan Pilpres Ulang.

Apalagi, selain dibantu JK, BG akhirnya bisa jadi Wakapolri juga dibantu secara politis oleh KMP. Transkrip rekaman Papa Minta Saham juga membahas dukungan KMP pada BG. Mungkin waktu itu, KMP belum tahu kalau kecurangan Pilpres didalangi BG.

[caption caption="Sumber : Transkrip Rekaman Papa Minta Saham hlm 16"]

[/caption]

[caption caption="Sumber : Transkrip Rekaman Papa Minta Saham hlm 16"]

[/caption]

[caption caption="Sumber : Transkrip Rekaman Papa Minta Saham hlm 17"]

[/caption]

Ini polemik yang sistemik. Jauh lebih sistemik dari khayalan sistemik Sri Mulyani dan Bank Indonesia ketika putuskan Bail Out Bank Century.

Sangat naif jika bicara “Usut tuntas Papa Minta Saham” tanpa bicarakan dampak turunan, perlawanan balik dan sebagainya.

Sangat naif jika bicara “Usut tuntas Papa Minta Saham” tanpa mengusut upaya lobi kubu Luhut dan kubu JK kepada Freeport.

Sangat naif jika bicara “Usut tuntas Papa Minta Saham” tanpa mengusut Kecurangan Pilpres oleh BG dan Syafruddin.

Sangat naif jika bicara “Usut tuntas Papa Minta Saham” tanpa perhitungkan adanya potensi politisasi ke arah Pilpres Ulang.

Bukan butuh seorang pemberani untuk mengusut Papa Minta Saham, tapi butuh orang nekat.

Jaksa Agung HM Prasetyo sosok yang mana? Berani atau Nekat? Atau justru bermotif “palak” juga supaya tidak digeser?

Jadi ada persoalan krusial yang berdampak sistemik. Saya tak percaya HM Prasetyo bermotif penegakan hukum di kasus Papa Minta Saham. Jangan lupa, HM Prasetyo ini juga politisi Partai Nasdem. Seorang politisi pasti perhitungkan dampak sistemik kasus Papa Minta Saham. Jadi kerasnya sikap HM Prasetyo pasti memiliki motif politik tertentu.

Di sisi lain, ada BG, pihak yang tidak terkait Papa Minta Saham, tapi bisa terseret dan sangat mungkin dikorbankan. Saya melihat, wajar BG kerahkan lagi IPW dan @polisipatung untuk lengserkan Jaksa Agung. BG tentu akan mengamankan posisinya yang sudah didapat dengan susah payah. BG berkorban kawinkan Jokowi – JK. BG kerahkan operasi Babinsa (kecurangan Pilpres).

Selain itu, BG sebagai penegak hukum dan keamanan tentu memiliki cara pandang yang melihat pada stabilitas negara. Wajar kalau BG memilih lengserkan Jaksa Agung ketimbang merusak tatanan pemerintahan. Sebagai penegak hukum dan keamanan, wajar BG melihat potensi adanya gerakan Pilpres Ulang lebih berbahaya ketimbang lengserkan Jaksa Agung. Apalagi Jaksa Agungnya juga politisi Nasdem yang amat sangat bermotif politis di balik pengusutan Papa Minta Saham.

Melihat situasi seperti ini, saya lebih yakin ujung dari Papa Minta Saham adalah SP3 (tidak dilanjutkan).

Mari kita simak kelanjutan kisahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun