Jaksa Agung HM Prasetyo sosok yang mana? Berani atau Nekat? Atau justru bermotif “palak” juga supaya tidak digeser?
Jadi ada persoalan krusial yang berdampak sistemik. Saya tak percaya HM Prasetyo bermotif penegakan hukum di kasus Papa Minta Saham. Jangan lupa, HM Prasetyo ini juga politisi Partai Nasdem. Seorang politisi pasti perhitungkan dampak sistemik kasus Papa Minta Saham. Jadi kerasnya sikap HM Prasetyo pasti memiliki motif politik tertentu.
Di sisi lain, ada BG, pihak yang tidak terkait Papa Minta Saham, tapi bisa terseret dan sangat mungkin dikorbankan. Saya melihat, wajar BG kerahkan lagi IPW dan @polisipatung untuk lengserkan Jaksa Agung. BG tentu akan mengamankan posisinya yang sudah didapat dengan susah payah. BG berkorban kawinkan Jokowi – JK. BG kerahkan operasi Babinsa (kecurangan Pilpres).
Selain itu, BG sebagai penegak hukum dan keamanan tentu memiliki cara pandang yang melihat pada stabilitas negara. Wajar kalau BG memilih lengserkan Jaksa Agung ketimbang merusak tatanan pemerintahan. Sebagai penegak hukum dan keamanan, wajar BG melihat potensi adanya gerakan Pilpres Ulang lebih berbahaya ketimbang lengserkan Jaksa Agung. Apalagi Jaksa Agungnya juga politisi Nasdem yang amat sangat bermotif politis di balik pengusutan Papa Minta Saham.
Melihat situasi seperti ini, saya lebih yakin ujung dari Papa Minta Saham adalah SP3 (tidak dilanjutkan).
Mari kita simak kelanjutan kisahnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H