Kita bisa lihat sendiri bagaimana loyalitas beliau, Hashim Djojohadikusumo terhadap bangsa ini. Sebelumnya bangga mengucapkan “Saya Cinta Bangsa Saya”, kemudian berubah total dan siap melakukan segala cara untuk menghadang kompetitornya di Indonesia demi mengawal Nat Rothschild.
Saya tidak kobarkan ini untuk mendukung Bakrie dan Bumi Resourcesnya. Saya jelas dan tegas menolak Ical Bakrie apabila ia tidak lunasi sisa Rp 1 triliun dari kewajiban Rp 9 triliun kepada warga Sidoarjo terkait Lapindo.
Justru saya sangat kecewa, mengapa para pengusaha nasional bisa diadu domba dan dibeli seperti yang Hashim sudah terjual oleh Rothschild sang Yahudi Global.
Lebih buruk lagi, Hashim siap pasang badan dan bela mati-matian kepentingan Rothschild kuasai tambang Indonesia. Bukankah akan lebih baik jika Hashim, Bakrie, Jusuf Kalla, Chairul Tanjung dan semua pengusaha lainnya bersatu untuk merebut aset-aset Indonesia yang dikuasai asing?
Tapi faktanya malah berbeda. Bakrie sibuk plesiran dan lupa lunasi Lapindo, Jusuf Kalla sibuk kolusi bisnis pribadi ke proyek pemerintah, Hashim sibuk dagang bersama Yahudi untuk kuasai tambang Indonesia.
Siapa yang untung dari semua ini? Tentu saja, kelompok Global Bankers, para Yahudi Global, The Rothschild dan rekan-rekan Zionis lainnya.
So, Prabowo Subianto masih mengaku memperjuangkan kepentingan bangsa?
Bangsa mana? Bangsa Indonesia atau bangsa Israel?
Mari kita simak kelanjutannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H