Mohon tunggu...
Ratu Adil
Ratu Adil Mohon Tunggu... -

Political and Corporate Spy with 15 Years Experience.

Selanjutnya

Tutup

Politik

China – Rusia Gandeng Jokowi Jadikan RI Benteng Selatan?

29 Juni 2014   23:14 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:15 18058
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_331323" align="aligncenter" width="599" caption="Peta Penguasaan Blok Migas Indonesia oleh Asing. Sumber : BP Migas Tahun 2012"]

1404032886417939432
1404032886417939432
[/caption]

Terlihat jelas, bahwa AS merupakan pihak yang paling berkepentingan dalam industri migas Indonesia. Dari Barat ada AS, Inggris, Italia, Perancis, Norwegia, Australia. Dari Asia ada Malaysia, China, Jepang. Sementara China, yaitu CNOOC dan Petrochina belum memegang banyak pada blok-blok migas di Indonesia.

Apabila Jokowi akan membawa Indonesia menjadi Benteng Selatan Poros Asia Utara (China – Rusia), tentu juga berkaitan dengan penguasaan Blok Migas. China dan Rusia tentu mengetahui kalau ada 28 kontrak blok migas yang habis pada pemerintahan 2014 – 2019. Wajar jika China dan Rusia akan meminta bagian besar pada 28 blok migas yang akan habis kontrak antara 2015 – 2021.

Pertanyaannya kemudian, haruskah Indonesia menjadi Benteng Selatan Poros Asia Utara (China – Rusia)? Haruskah Indonesia menjadikan dirinya sebagai Benteng Pertahanan Selatan Poros China – Rusia? Haruskah Indonesia, atas dasar menjadi Benteng Pertahanan Selatan Poros China – Rusia itu, kita serahkan 28 Blok Migas itu kepada China dan Rusia?

Apakah Indonesia tidak bisa menjadi bagian dari Poros Otonom seperti dahulu Sukarno mendirikan Poros Asia – Afrika?

Mari kita simak kelanjutan kisahnya.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun