Kita pernah menyemai jeda
Satu kali membiarkan ego mendikte kita
Dua kali menjamu sendu
Tiga kali merapal mantra semu
Berkali-kali menjadi tong kosong
Bak satu kesatuan yang hampa
Mudahnya, kita adalah arah
Saling menunjukkan
Kadangkala menyesatkan
Namun arah tak pernah bisa dicacat
Kala dulu masih menggebu
Merasa rutin menerima rindu
Pasif pada luka
Yang tergema hanya suka
Itu kala dulu
Kala ini, kita layaknya debu
Disapu enyah
Tidakpun juga entah
Mungkin kita gagal menjadi inti
Dan baiknya memang saling sendiri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H