Di meja makan, kutemui sepiring nanas
Seketika  memoriku menajampada radang yang kuderita
Dari sekian radang, kurasa ini yang paling menyiksa
Serasa dikuliti perihnya
Serasa dihujam sakitnya
Serasa ditindih sesaknya
Kulemparkan kepadamu sekian keluhan
Kau tetap membisu seakan kau itu tuli
Sedang radang ku sudah menjalar menyusuri setiap aliran darah
Mengapa kau begitu tak peduli?
Apa kau ingin aku mati?
Apa benar kau itu tuli?
Radangku ini radang rindu, menyadarlah.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!