Mohon tunggu...
RATRI YULIA NINGSIH
RATRI YULIA NINGSIH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi universitas Jambi

Hobi makan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Revolusi Mental dalam Perspektif Pendidikan Pancasila

15 Maret 2023   08:55 Diperbarui: 15 Maret 2023   09:04 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pancasila dalam tataran ideologis maupun implementasi masih saja terdapat masalah dan kekurangan. Pemahaman ideologis sebagian kelompok maupun anggota masyarakat, termasuk sebagian penyelenggara Negara, baik di pusat maupun di daerah masih belum sepenuh hati menerima Pancasila sebagai dasar dan ideologi Negara.

 Oleh karena itu,  kata Sekretaris Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) MPR, Ahmad Basarah, diperlukan revolusi mental bangsa Indonesia dalam memahami dan mengimplementasikan kembali nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai yang patut dijalankan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

"Revolusi Mental Pancasila dimaksudkan agar segenap anak bangsa mengubah paradigma berpikir dan bertindak,  dari mental pesimisme dan skeptisisme terhadap Pancasila dan ke-Indonesiaan, menjadi mental yang optimis dan positif terhadap nilai-nilai Pancasila," ujarnya di Jakarta, Sabtu (31/5).

Pancasila, dikenal sebagai dasar negara atau ideologi yang berdasar kepada pandangan hidup dan budaya bangsa Indonesia. Dimana, kelima sila yang terkandung di dalam Pancasila tersebut berisikan rumusan-rumusan yang mempunyai nilai teladan dan bisa menjadi pedoman dalam kehidupan khususnya bagi rakyat Indonesia untuk bagaimana cara bersikap dalam kehidupan sehari-hari.

Prinsip Persatuan Indonesia, tanpa jiwa persatuan yang utuh, tanpa keinginan bersama untuk bebas dari penjajahan, maka sampai saat ini bangsa kita akan tidak pernah merasakan kemerdekaan sama sekali. Berkat semangat persatuan yang kuat, kali ini kita mampu mendeklarasikan diri sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat. 

Pancasila sebagai Dasar Negara merupakan landasan kokoh yang di atasnya berdiri negara Indonesia. Pancasila merupakan dasar dan sumber hukum di Indonesia. Pancasila harus menjadi ruh dalam penegakan atau supremasi hukum di Indonesia berdasarkan lima sila yang terkandung di dalamnya. 

Secara historis, seiring dengan perjalanan sejarah bangsa kita, istilah Revolusi Mental pertama kali diakui oleh Presiden Indonesia Pertama, Ir Soekarno. Hal itu tertuang dalam pidato yang berapi-api memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1957. 

Revolusi mental menurut istilah definisi Soekarno didirikan sebagai gerakan hidup baru untuk membentuk jiwa manusia Indonesia mengalami manusia baru yang bercirikan sikap kerja keras, hati yang tulus, jiwa yang kokoh dan tindakan yang berapi-api. Soekarno berpikir pada waktu itu bahwa revolusi mental Indonesia berhenti tiba-tiba meskipun tujuan akhir dari revolusi itu sendiri sama sekali tidak tercapai dengan memuaskan.

Generasi muda saat ini tidak terlepas dari pendidikan. Dengan demikian, denominasi pendidikan menggarisbawahi salah satu ciri fundamental pembangunan karakter bangsa. Pembangunan ini harus jelas sejalan dengan beberapa strategi bangsa yang meliputi sosialisasi, pemberdayaan, dan kerja sama yang dilakukan oleh bangsa itu sendiri. 

Secara nyata, bangunan berkarakteristik mengelola pendekatan yang sangat sistematis dan terpadu yang melibatkan beberapa elemen terkait di dalam suatu bangsa seperti keluarga, pendidikan, pemerintah, masyarakat sipil, media massa, serta dunia usaha dan industri. Untuk melaksanakan dan mengawasi karakter bangsa yang baik, diperlukan komitmen yang sungguh-sungguh kuat untuk mengembangkan beberapa nilai baik yang tercermin dari nilai Pancasila itu sendiri

Perlu diingat bahwa pendidikan memainkan faktor penting yang terbukti efektif dan efisien untuk mendapatkan manfaat dari revolusi mental. Lebih lanjut dijelaskan bahwa memberikan pendidikan kepada anak bangsa merupakan cara terbaik untuk menginternalisasi nilai-nilai revolusi mental dalam rangka memelihara pendidikan karakter yang sesuai dengan cita-cita luhur bangsa.

Mengapa pendidikan disebut sebagai cara yang efektif untuk menjaga karakter bangsa? Hal ini dikarenakan pendidikan merupakan tempat untuk mengintegrasikan berbagai bidang studi secara komprehensif. Dengan menerapkan pendidikan ke dalam kehidupan sehari-hari masyarakat secara terus menerus, pendidikan mengaktifkan semangat revolusi mental baik internal maupun eksternal sehingga diasumsikan benar-benar beraksi untuk mencapai tujuan nasional.

Pendidikan karakter memiliki fungsi dan makna sosial yang begitu krusial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pendidikan karakter merupakan cikal bakal kedaulatan bangsa. Bangsa yang berdaulat adalah bangsa yang mampu menunjukkan eksistensinya di kancah internasional. Memiliki kekhasan yang membedakannya dengan bangsa lain. 

Keberadaan pendidikan karakter di suatu negara pada dasarnya merupakan sesuatu yang mutlak, sebagai upaya membentuk warga negara yang baik, dan sebagai upaya membentuk sumber daya manusia yang berilmu, cerdas, terampil, mampu memecahkan berbagai persoalan kehidupan dan kehidupan, meningkatkan kualitas kehidupan serta untuk mempertahankan eksistensi negara. 

Penerapan pendidikan dalam mempertahankan revolusi mental akan berbeda-beda tergantung pada berbagai kondisi dan situasi yang mungkin dialami masyarakat. Hal yang paling penting untuk diperhatikan adalah implikasi dari revolusi mental mencakup banyak hal baik seperti teladan yang baik, cara berpikir, kreativitas, kemandirian, dan komunikasi yang efektif antara lain. Berbicara secara mendalam tentang pendidikan itu sendiri, revolusi mental sangat ditentukan dengan membangun karakter peserta didik yang baik dan mengembangkan jati diri bangsa.

Oleh karena itu, hingga saat ini, peran pendidik khususnya guru sangat penting untuk mewujudkan tujuan revolusi mental pada akhirnya. Guru di sini dapat disebut memegang kunci dasar yang berfungsi sebagai panutan kepada peserta didik dengan memberikan contoh yang baik dalam menunjukkan revolusi mental. 

Memang benar bahwa mewujudkan revolusi mental harus dimulai dengan pendidikan sebagai salah satu bidang utama dan secara bersamaan dilanjutkan dalam banyak faktor lain dalam kehidupan masyarakat sebagai bangsa yang bebas.  Sehingga, diharapkan nantinya generasi muda akan memiliki karakter yang baik melalui pengajaran ilmu Pancasila melalui pendidikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun