Mohon tunggu...
Ratri Purwaningrum
Ratri Purwaningrum Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Money

Audit Siklus Perolehan dan Pembayaran Kembali Modal

3 Mei 2016   13:11 Diperbarui: 3 Mei 2016   13:21 877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Nama  : Ratri Purwaningrum

NIM    : 2014017069

Kelas   : 4A3

AUDIT SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KEMBALI MODAL

Empat karakteristik siklus perolehan dan pelunasan kembali modal mempengaruhi secara signifikan akun – akun berikut :

  • Relatif sedikit transaksi yang mempengaruhi saldo akun, tetapi setiap transaksi seringkali jumlahnya sangat material.
  • Jika tidak dimasukkan satu transaksi tertentu, mungkin jumlahnya akan material.
  • Terdapat hubungan hukum entitas usaha klien dan pemegang saham, obligasi, atau dokumen – dokumen pemilihan serupa.
  • Terdapat hubungan langsung antara akun bunga dan dividen dengan kewajiban dan ekuitas.

Akun-akun dalam siklusPerolehan dan Pembayaran kembali Modal

  • Wesel bayar                                                    
  • Hutang kontrak                                              
  • Hipotek
  • Hutang obligasi
  • Beban bunga
  • Bunga masih harus dibayar
  • Kas di bank
  • Modal saham biasa
  • Modal saham preferen
  • Modal disetor di atas nilai pari
  • Modal donasi
  • Laba di tahan
  • Appropiasi laba di tahan
  • Saham tresuri
  • Dividen yang diumumkan
  • Hutang dividen
  • Perusahaan perorangan- akun modal
  • Persekutuan - akun modal

Wesel Bayar

Adalah kewajiban hukum kepada kreditor yang tidak dijamin atau dijamin oleh aktiva. Umumnya wesel, diterbitkan untuk suatu periode antara 1 bulan dan 1 tahun, tetapi terdapat juga wesel jangka panjang yang lebih dari setahun.

Pengendalian Intern Wesel Bayar 

Empat pengendalian penting atas wesel bayar :

  1. Otorisasi yang memadai atas penerbitan wesel baru.
  2. Pengendalian yang mencukupi atas pembayaran pokok pinjaman dan bunga.
  3. Dokumen dan catatan – catatan memadai
  4. Verifikasi indepeden secara periodik.

Metodelogi Perancangan Pengujian Terinci atas saldo untuk Wesel Bayar

Tahap 1     :  Identifikasi risiko bisnis klien yang mempengaruhi wesel bayar

Tahap 1     :  Tentukan Salah saji yang dapat ditolerir dan nilailah risiko bawaan  

                     untuk wesel bayar

Tahap  2    :  Nilailah risiko pengendalian untuk wesel bayar

Tahap 2     :  Rancangan dan laksanakan pengujian pengendalian dan pengujian

                     substantif atas transaksi untuk wesel bayar.

Tahap  3    :  Rancang dan Laksanakan prosedur analitik untuk wesel bayar.

Tahap 3     :  Rancang pengujian terinci atas wesel bayar untuk memenuhi tujuan

                     audit terkait – saldo.  

Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas transaksi

Pengujian terhadap transaksi-transaksi wesel bayar meliputi penerbitan wesel bayar dan pembayaran kembali pokok pinjaman serta bunga. Pengujian transaksi wesel bayar dan bunganya harus lebih menekankan pengujian terhadap empat pengendalian intern terpenting yang dibahas dalam bagian sebelumnya. Selain itu harus ada penekanan terhadap ketepatan jumlah penerimaan dan pembayaran.

Prosedur Analitik Untuk Wesel Bayar

Prosedur Analitik

  1. Hitung Ulang estimasi beban bunga rata – rata dan wesel bayar bulanan keseluruhan.
  2. Bandingkan wesel bayar yang beredar dengan tahun sebelumnya.
  • Bandinhgkan saldo total wesel bayar, beban bunga, dan bunga terhutang dengan sebelumnya
  • Kemungkinan Salah Saji
  • Salah saji beban bunga dan bunga terhutang atau pengabaian wese bayar yang beredar
  • Pengabaaian atau salah saji wesel bayar
  • Salah saji beban bunga terhutang atau wesel bayar sebelumnya 

Tiga Tujuan Audit terkait – saldo yang terpenting dalam wesel bayar:

Wesel bayar yang ada yang telah dimasukkan (kelengkapan)

  • Wesel Bayar di dalam skedul dibukukan secara akurat

Wesel bayar disajikan dan diungkapkan secara semestinya (penyajian dan pengungkapan)

Ekuitas Pemilik

Tujuan audit ekuitas pemilik :

  1. Pengendalian intern atas modal saham dan deviden terkait mencukupi.
  2. Transaksi ekuitas pemilik dibukukan dengan semestinya, sebagaimana yang didefinisikan oleh enam tujuan terkait – transaksi.
  3. Saldo ekuitas pemilik disajikan dan diungkapkan dengan semestinya, sebagaimana didefinisikan oleh tujuan audit terkait – saldo untuk akun ekuitas pemilik (hak/kewajiban dan nilai yang dapat direalisir tidak diaplikasikan.

Pengendalian Intern Ekuitas Pemilik

  1. Otorisasi Transaksi yang Memadai
  2. Penerbitan Modal Saham
  3. Pembelian Kembali Modal Saham
  4. Penyelenggaraan Pembukuan dan Pemisahan Tugas yang Memadai.

Prosedur yang terpenting untuk pencegahan salah saji dalam ekuitas pemilik:

  1. Kebijakan yang jelas untuk penyiapan sertifikat saham dan pembukuan transaksi modal saham.
  2. Verifikasi internal yang independen mengenai informasi di dalam catatan. 

Audit Dividen

Enam Tujuan Audit yang terkait dengan hutang deviden :

  1. Dividen yang dibukukan ada (Keberadaan)
  2. Deviden yang ada dibukukan (Kelengkapan)
  3. Deviden yang dibukukan secara akurat (Keakuratan)
  4. Deviden yang dibayarkan ke pemegang saham adalah benar ada (Keberadaan)
  5. Hutang deviden dibukukan (kelengkapan)
  6. Hutang Deviden telah dibukukan dengan akurat (keakuratan)

Audit atas Laba Ditahan

Bagi sebagian besar perusahaan ,satu-satunya transaksi yang melibatkan laba ditahan adalah laba bersih untuk tahun berjalan dan dividen yang diumukan .Tetapi mungkin pula ada koreksi terhadap laba tahun-tahun sebelumnya ,penyesuaian terhadap transaksi-transaksi tahun sebelumnya yang dikredit atau dibebankan langsung terhadap laba ditahan dan pembuatan atau penghapusan apropriasi laba di tahan.

Audit terhadap pengkreditan atas laba ditahan yang berasal dari laba tahun yang bersangkutan (atau pendebitan yang disebabkan kerugian) dilakukan dengan menelusuri jurnal dalam laba ditahan ke dalam laba bersih pada perhitungan laba rugi .Prosedur ini tentu saja harus dilakukan pada saat-saat terakhir auditing seluruh ayat jurnal penyesuaian yang mempengaruhi laba bersih diselesaikan .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun