"Kini rajinlah sekali aku belajar. Dan dalam hal ini, pengaruh Kartini besar sekali.... Apa yang dulu tidak pernah terjadi, sekarang seolah-olah menjadi suatu kebiasaan bagiku: mencari buku-buku politik di toko-toko buku atau pada tukang-tukang loak.... Seperti lima-enam bulan yang lalu aku sangat rajin beribadat, melakukan sembahyang, puasa dan lain-lain, maka sekarang aku rajin membaca buku dan bertukar pikiran dengan Rusli atau kawan-kawan lain. Sembahyang hanya kadang-kadang saja lagi kulakukan, yaitu apabila aku merasa terlalu berat tertimpa oleh tekanan kesedihan yang tak terpikul lagi oleh batinku. Puasa sama sekali sudah kupandang suatu perbuatan yang sesat...." (Achdiat Karta Mihardja. Atheis, 1949: 135)
Pada akhirnya, hal yang dikhawatirkan oleh Bapak dan Ibunya Hasan terjadi, yaitu melihat anaknya di kota orang dan jauh dari agama akibat pergaulannya. Hingga, Hasan dan Kartini pun menikah. Meskipun tidak disetujui oleh orang tuanya, Hasan tetap melakukannya. Walaupun berakibat pada putusnya hubungan dia dengan keluarganya.
Hari demi hari Hasan lewati, hingga pada akhirnya dia jatuh sakit dan mulai retaknya rumah tangga dia dengan kartini. Lambat laun, di akhir sisa hidupnya dia mulai tersadar dengan apa yang dilakukannya dan meminta maaf kepada Tuhan atas semuanya. Walaupun dia merasa tidak pantas, tapi di akhir hayat dia sempat merasa bersalah dan meminta maaf.
Berdasarkan sedikit penggalan cerita di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa lingkungan pertemanan sangatlah berpengaruh bagi keyakinan seseorang, terlebih jika seseorang tersebut tengah mengalami pergejolakan iman pada dirinya. "Jika kamu berteman dengan penjual minyak wangi, maka kamu akan kebagian wanginya dan jika kamu berteman dengan tukang besi, kamu pun kebagian percikan besinya." Sebuah penggalan yang sering kita dengar bukan? Sebenarnya dalam penggalan tersebut secara tidak langsung sudah menjelaskan bagaimana sangat berpengaruhnya lingkungan pertemanan. Â Oleh sebab itu kita harus punya pendirian yang kuat dan harus memilah dalam memilih lingkungan pertemanan.
Objek kajian
Mihardja, Achdiat Karta. Atheis. Jakarta: Balai Pustaka. 1949.
 Daftar Pustaka
Ismailview.com/ Pandangan Islam Atas Tren Ateisme di Barat diakses pada 3 Mei 2023 pukul 09.00 WIB.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi V. Ateis diakses pada 5 Mei 2023 pukul 09.00 WIB.
Liputan6.com/ Ateis adalah Orang yang Tidak Percaya Adanya Tuhan, Pahami Bedanya dengan Agnostik diakses pada 3 Mei 2023 pukul 10.00 WIB.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H