Mohon tunggu...
Ratri Sti M
Ratri Sti M Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Saya adalah seorang Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sahabat Sejati Karya Ratri Sti M

19 Januari 2022   20:19 Diperbarui: 19 Januari 2022   20:52 1446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Senja berangkat ke sekolah dengan riang gembira seperti biasa. Senja sangat senang bersekolah karena di sekolah senja dapat bertemu dan dengan sahabatnyanya. Selain itu, di sekolah Senja juga mendapat ilmu dan pengalaman baru. Senja saat ini menduduki kelas IX di SMA Harapan Bangsa.

 Di sekolah senja mempunyai sahabat yang bernama Tika dan Putri. Mereka berkenalan sejak Masa Orientasi Siswa (MOS). Mereka sering menghabiskan waktu bersama baik disekolah maupun di luar lingkup sekolah. Mereka sering mengerjakan tugas bersama. 

Tika memiliki sifat yang periang, ia selalu menghibur jika salah satu dari kami ada yang bersedih. Sedangkan Putri memiliki sifat yang pantang menyerah, ia selalu berusaha untuk mendapatkan nilai yang bagus. Tak heran Putri selalu mendapat juara di kelas. Senja yang pada dasarnya memiliki sifat malas menjadi rajin karena Putri dan Tika selalu mengajaknya belajar bersama.

Kehidupan mereka di sekolah selalu menyenangkan. Mereka selalu menghabiskan waktu dengan kegiatan positif di sekolah. Contohnya pada saat jam kosong mereka lebih memilih pergi ke perpustakaan untuk belajar soal-soal SBMPTN karena sebentar lagi mereka akan mendaftar masuk ke perguruan tinggi impian mereka. 

Namun, itu semua berubah setelah Tika mempunyai pacar. Ia menjadi jarang belajar dan selalu mendapatkan nilai yang jelek. Saat ini adalah pelajaran matatematika. “Selamat siang teman-teman, bagaimana kabar kalian?” sapa pak Rahmad selaku guru matematika. “Capek pak, tadi habis olahraga.” Jawab Dika murid paling bandel dikelas.

 “Kalau begitu kalian sambil istirahat saja, Bapak hanya akan menyampaikan nilai Try Out kalian.” Kata pak Rahmad. “Waduh, bagaimana ini Nja, aku takut nilaiku jelek. Pasti nanti dimarahin Mamaku.” Kata Tika dengan sedih. “Emangnya kamu nggak belajar?” tanya Senja.  

“Enggak, soalnya sebelum ujian aku diajak kencan sama Arif.” Kata Tika. “Kamu masih pacarana sama dia? Kan aku udah bilang sama kamu kalau Arif itu cowok nggak bener.” Kata Senja. Setelah itu nama Tika disebut dan dia mendapat nilai paling jelek di kelas. “Tuhkan Nja, aku dapet nilai paling jelek gimana dong ini.

 Aku takut bilang Mamaku huhuh.” Kata Tika kepada Senja. “Makanya kamu tuh belajar, jangan pacarana mulu.” Balas Senja kepada Tika. “Ya gimana, kamu sih nggak ngerasain rasanya punya pacar.” Jawab Tika kepada Senja. “Aku nggak punya pacar karena emang nggak mau pacarana ya. Pacaran tuh nggak ada manfaatnya.” Balas Senja. “Halah, bilang aja kalau nggak ada yang suka sama kamu.” Balas Tika dengan sengit.

“Enak aja, kamu aja yang nggak tau yang deketin aku tuh banyak!” balas Senja dengan sengit juga. “Udah-udah kok kalian jadi pada ribut sih.” Ucap Putri menengahi keributan Tika dan Senja. “Nih Put, Tika nilainya jelek. Salah sendiri pacarana mulu. Udah kita kasih tau kalau pacarnya itu nggak bener masih aja nggak percaya.” Balas Senja. “Kalian aja yang bohong. Arif bilang dia nggak selingkuh. Katanya kalian yang ngarang cerita. Udah deh aku udah nggak percaya lagi sama kalian.” Kata Tika dengan marah setelah itu ia meninggalkan Putri dan Senja.

 “Loh, Tika masih sama Arif? Aku pikir udah putus loh. Bisa-bisanya dia lebih percaya Arif dari pada kita.” tanya Putri kepada Senja dengan heran. “Udah deh Put, biarin aja. Dia dibilangin nggak percaya yaudah. Malah nuduh kita ngarang cerita lagi.” Kata Senja dengan lelah. “Yudah yuk kita ke perpus aja.” Ajak putri kepada Senja.

Setelah kejadian itu mereka tidak pernah main bersama. Putri dan Senja kecewa dengan Tika yang menduh mereka membohongi Tika. Tika lebih percaya pacarnya yang selingkuh daripada sahabatnya sendiri. Semenjak punya pacar Tika berubah banyak. Ia menjadi keras kepala, malas belajar, dan mendapat mengaruh jelek dari pacarnya. Padahal dahulu Tika, Putri dan Senja berkomitmen untuk fokus belajar dan berkeinginan untuk masuk di perguruan tinggi favorit mereka. Namun, saat ini Tika mendapatkan nilai jelek terus menerus dan susah untuk dinasehati. “Put, gimana ya ngasih tau Tika? Aku takut dia nggak keterima ke kampus impian dia. Pasti dia dimarahin Mamanya habis-habisan kalau sampe nggak keterimamdi kampus itu.” Ucap Senja kepada Putri. ”Ya gimana Nja, kita udah coba nasehatin Tika tapi dia nggak mau dengerin.” Balas Putri kepada Senja.

Setelah jam pelajaran selesai Putri dan Senja berencana jalan-jalan di Mall untuk membeli buku yang baru saja diterbitkan oleh penulis favorit mereka. Namun, secara tidak sengaja mereka melihat pacar Tika yaitu Arif bersama dengan cewek lain. “Put, Put. Lihat deh itu kan si Arif? Sama siapa tuh? Kok bukan sama Tika?”. Panggil Senja kepada Putri dengan panik. “Eh loh iya, kok bukan Tika. Bentar, bentar. Itu bukannya Hani kelas sebelah, ya?”. Jawab Putri dengan panik juga. “Oiya itu Hani, emang kurang ajar si Arif. Udah punya pacar masih aja selingkuh. Aku nggak terima temen kita di selingkuhin sama dia. Kita harus bikin pelajaran sama dia, kita foto aja mereka, terus abis itu kita kasih tau Tika.” Kata Putri sambil mengarahkan kamera dan mengambil gambar pada Arif dan selingkuhannya.

“Nah cakep, semoga Tika percaya sama kita.” kata Putri lagi. “Aku heran deh sama Tika, kok dia bisa-bisanya cinta mati sama Arif. Padahal dia juga dimanfaatin sama si Arif. Emang nggak modal dia jadi cowok.” Kata Senja dengan marah kepada Putri. “Ya gimana nggak cinta mati, si Arif kan mulutya kayak Buaya. Aku dulu pernah dideketin sama dia. Emang dia tuh pinter banget soal ngerayu cewek. Tapi untungnya aku langsung sadar karena aku nggak sengaja lihat HP dia kayak kos-kosan cewek, Nja!”. Kata Putri dengan kesal saat menggingat masa lalunya saat didekati Arif dulu. “Ih parah banget tuh cowok, kok kamu nggak bilang sam Tika sih kalau kamu dulu di deketin si Arif kan bisa buat pelajaran buat dia juga.” Kata Senja. “Aku udah bilang sama dia sebelum mereka jadian, tapi Tika tetep nggak percaya. Katanya Arif sekarang udah berubah.” Kata Putri dengan frustasi.

“Yaudah kita pulang aja yuk, Put. Besok kita ada Try Out lagi jadi kita harus belajar nanti.” Ajak Senja kepada Putri. “Iya, Nja. Yuk kita pulang aja.” Akhirnya mereka berdua pulang dan setelah itu mereka belajar untuk mempersiapkan Try Out yang akan dilaksanakan besok pagi di sekolah mereka. Putri dan Senja belajar dengan serius untuk mempersiapkan ujian mereka. Sedangkan Tika, ia sedang galau di dalam kamarnya karena Arif sulit dihubungi. ”Aduh Arif kemana sih kok dia nggak ngabarin aku.” Gumam Tika dengan cemberut. “Aku telfon berkali-kali nggak diangkat, katanya mau kerumah, huh.” Gumam Tika lagi dengan dongkol. Setelah itu Tika menelfon Arif beberapa kali berharap mendapat jawaban dari Arif sampai tertidur.

“Tika bangun, itu ada Arif di depan.” Kata Mama Tika sambil membangunkannya. “Hah, Arif, Ma? Oke makasih udah bangunin ya, Ma.” Ucap Tika pada Mamanya. Setelah itu Tika mempersiapkan diri dan bergegas turun menemui Arif. “Hai, Sayang. Kamu dari mana aja sih, kok dari tadi aku telfon nggak diangkat?”. Sapa Tika dengan cemberut. “Maaf ya tadi aku pergi sama Rizal terus baterai HP ku mati maaf, ya. Oiya ini aku beliin martabak kesukaan kamu, jangan marah lagi ya.” Kata Arif dengan nada merayu. “Makasih ya, Sayang. Kamu kok tau aku suka martabak ini.” Kata Tika dengan tersipu. “Tau dong apa sih ang nggak aku tau tentang kamu.” Jawab Arif dengan Gombal. Tika dan Arif terus bermesraan tanpa dan Tika sadari bahwa Arif telah berselingkuh. Arif sangat pandai mengambil hati Tika sampai Tika terlena dengan bujuk rayuan Arif.

Pagi hari di sekolah Putri dan Senja berencana untuk memberitahu Tika perihal perselingkuhan Arif. “Semoga kali ini Tika percaya sama kita.” Ucap Senja kepada Putri. “Iya, sampai nanti Tika nggak percaya, keterlaluan banget sih.” Balas Putri. Setelah itu Putri dan Senja menemui Tika yang sedang berada di taman belakang sekolah. “Tika, kita mau ngomong sama kamu.” Kata Senja. “Yaudah ngomong aja.” Balas Tika dengan cuek. “Kita kemarin lihat Arif ke Mall sama Hani. Nih, kita punya buktinya kalo kamu masih nggak mau percaya.” Kata Putri sambil memperlihatkan foto Arif dan selingkuhannya di HPnya. “Nggak mungkin, kemarin aja Arif pergi sama Rizal. Kalian jangan ngada-ngada deh. Kenapa sih kalian selalu mau ngehancurin hubunganku sama Arif. Dia itu sayang banget sama aku, nggak mungkin dia selingkuh. Bilang aja kalian irikan soalnya kalian nggak punya pacar.” Jawab Tika dengan sinis.

“Eh Tika, kita udah baik-baik ya ngasih tau kamu biar kamu tuh sadar Arif itu cowok nggak baik, tapi kamu malah ngatain kita. Terserah deh kamu mau percaya atau nggak. Tapi maaf kita udah nggak mau peduli sama kamu lagi.” Kata Putri dengan perasaan kecewa, setelah itu ia pergi meninggalkan Tika dan Senja. “Tika aku kecewa sama kamu, aku piker kita sahabat.” Kata Senja dengan kecewa, setelah itu ia pergi menyusul Putri. Setelah itu Putri dan Senja tidak pernah menyapa Tika lagi. Mereka kecewa karena Tika masih saja tidak mempercayainya, padahal mereka sudah punya bukti. Sekarang Putri dan Senja belajar untuk mempersiapkan SBMPTN. Hampir tiap hari Putri dan Senja belajar bersama agar mereka dapat diterima di perguruan tinggi impian mereka. sedangkan Tika dia tidak mempertahankan persahabatan mereka dan lebih memilih pacarnya.

Hari ini adalah hari ujian SBMPT Putri dan Senja bersemangat untuk mengerjakan soal ujian mereka. “Semangat ya semoga kita lolos.” Kata Senja dengan bersemangat. “Harus lolos dong, kita kan udah belajar mati-matian hahahah.” Jawab Putri sambil tertawa. Setelah itu mereka memulai ujian mereka dengan semangat dan penuh keyakinan bahwa mereka bisa lolos masuk ke perguruan tinggi favorit mereka. sementara Tika kebingungan dengan jawabannya karena ia tidak belajarn dan malah pergi dengan Arif tadi malam. Pada hari itu hasil ujian langsung diumumkan Putri dan Senja lolos masuk perguruan tinggi impian mereka. sedangkan Tika tidak lolos dan ia menangis sendirian di kamar mandi.

Pada hari minggu Tika pergi jogging di taman untuk menghibur dirinya yang dimarahi mamanya karena tidak diterima kampus impiannya. Tiba-tiba saja ia ingin jogging di taman. Namun, tanpa ia dua Tika melihat Arif bermesraan bersama dengan wanita yang tidak asing di taman. “Loh itu kan Arif sama Hani?”. Gumam Tika dengan panik. Seketika ia mengingat perkatan sahabat mereka. Setelah itu Tika menghampiri mereka dan menampar Arif. “Kamu tega ya, pergi sama dia di belakang aku.” Kata Tika sambil menahan tangis. “Kamu juga Hani, aku kira kita temen. Tapi kenapa kamu malah main sama pacar aku di belakangku!”. Kata Tika dengan kecewa. “Tika, Tika. Kamu kok polos banget sih, Arif selingkuh karena katanya kamu tuh ngebosenin. Makanya jadi cewek jangan sok cantik.” Kata Hani dan setelah itu Hani dan Arif meninggalkan Tika. “Astaga aku kecewa banget sama mereka. Kenapa sih merek tega mempermainkan aku.” Kata Tika sambil menangis.

Seketika ia teringat dengan kedua sahabatnya dan merasa bersalah dengan mereka. Tika langsung bergegas pergi ke rumah Senja untuk meminta maaf. Kebetulan sekali di rumah Senja juga ada Putri yang sedang tertawa bahagia membahas kelolosan ujian mereka. seketika Putri dan Senja kaget melihat kedatangan Tika. “Kamu ngapain kesini?”. Tanya Putri dengan judes. “Putri, Senja. Aku mau minta maaf sama kalian, karena aku salah menuduh kalian. Hiks.” Kata Tika sambil menangis. “Aku barusan melihat dengan mataku sendiri Arif berselingkuh dengan Hani. Harusnya aku percaya kalian dari awal, tapi aku selalu menyangkal dan merasa Arif saying sama aku hingga aku percaya sama dia dari pada kalian.” Kata Tika sambil menangis. Sementara Putri dan Senja sudah menahan air mata mereka. “Aku tahu udah keterlaluan sama kalian, aku cuma mau minta maaf sama kalian karena udah mengecewakan kalian, udah bikin kita terpisah karena kebodohanku sendiri. Maafkan aku ya.” Ucap Tika lagi.

“Tika, kita sebenernya nggak marah beneran sama kamu. Kita masih sayang sama kamu dan berharap kamu kembali lagi sama kita. Aku masih berharap kita main-main bareng lagi, belajar bareng. Kita sedih karena kemarin kamu nggak lolos ujian padahal kita tau kamu dulu pengen banget ke kampus favorit kamu itu” Balas Senja dengan berkaca-kaca. “Teman-teman maafkan aku, aku tahu aku bodoh banget dibutakan oleh cinta sampai aku kehilangan kalian. Sekarang aku menyesal dengan kesalahan yang telah aku lakukan. Jadi aku dimaafin nggak nih?”. Tanya Tika dengan sesenggukan. “maafin nggak, Put?”. tanya Senja kepada Putri. “Maafin aja deh, kasian nih anak orang sampe nangis.” Kata Putri dengan bercanda. Setelah itu mereka bermaaf-maafan dan berbaikan.

“Jadi gimana nasibmu Tika? Kamu mau kuliah dimana?” Tanya Senja kepada Tika. “Nggak tau, Mamaku marah banget aku nggak keterima.” Kata Tika dengan sedih. “Hei tenang aja masih ada ujian gelombang kedua. Aku sama Senja bakal bantuin kamu belajar biar kamu bisa keterima, gimana?” usul Putri dengan semangat. “Iya Tika, sekarang ada gelombang kedua, kamu jangan sia-siain kesempatan itu!”. Tambah Senja dengan semangat. “Aku aku banget, makasih ya kalian udah mau maafin aku dan bantu aku. Aku saying banget sama kalian.” Kata Tika sambil memeliku Putri dan Senja. “Sayang kalian juga! Pokonya kalau ada masalah apapun cerita ya. Itukah Namanya sahabat.” Jawab Senja dengan haru. “Iya, aku berharap persahabatan kita Till Jannah, ya!” timpa Putri dengan semangat.

Setelah itu mereka berbaikan dan menjalin persahabatan seperti awal. Putri dan Senja membantu Tika untuk mempersiapkan ujian gelombang kedua agar Tika dapat diterima di perguruan tinggi impiannya. Putri dan Senja membagi pengalaman mereka saat ujian kemarin kepada Tika. Alhamdulillah berkat usaha dan bantuan teman-teman Tika akhirnya diterima di perguruan tinggi impiannya. Dari cerita ini dapat kita ketahui bahwa seorang sahabat akan selalu ada disaat sahabatnya yang lain merasa senang ataupun sedih. Apapun masalahnya kalau dihadapi bersama akan terlalui dengan baik. Jangan mementingan percintaan yang tidak sehat, apa lagi sampai mengorbankan persahabatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun