Sebagai novel motivasi, kisah di dalam novel ini memang penuh dengan liuk perjuangan masing-masing tokohnya dalam menggapai impiannya. Dan impian mereka hanya satu, yakni menjadi juara GPMB (Grand Prix Marching Band), perhelatan tahunan akbar marching band seluruh Indonesia di Jakarta.  Marching Band merupakan ruang bagi mereka untuk menyatukan impian itu. Sedangkan Bontang sebagai tempat kota mereka tinggal. Sebenarnya tak begitu mempengaruhi alur cerita. Setting Bontang tak lebih hanya nama kota yang sekadar ditempel dalam narasi. Selain mengenai dukun yang dinamai Pemeliatn, tak ada latar sosial maupun identitas budaya yang menguatkan bahwa kisah ini memang harus terjadi di Bontang. Bila saja cerita ini tidak terinspirasi dari kisah nyata tim marching band dari Bontang, tentu saja kisah ini bisa dipindah-pindah ke mana pun.
Namun harus diakui, novel yang berkisah tentang marching band memang sedikit kita temui di Indonesia. Dan novel 12 menit ini cukup berhasil menarasikannya. Membuat pembaca mudah memahami kegiatan marching band berikut event yang berkaitan dengan marching band. Dengan membaca novel ini, kita jadi tahu bahwa 12 menit bagi marching band adalah pertaruhan yang menentukan setelah perjuangan panjang mereka. Ya, pertaruhan hidup itu hanya 12 menit. []
Judul Novel                       : 12 Menit
Penulis                 : Oka Aurora
Penerbit               : Noura Books
Halaman               : xiv + 348 hlm
Terbit                 : Mei 2013
Resensi novel ini diikutsertakan dalam Lomba Menulis Resensi Novel 12 Menit: Dreaming is Believing!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H