Mohon tunggu...
Ratnawati
Ratnawati Mohon Tunggu... Guru - Guru di SDN Rejowinangun Trenggalek

Suka dengan hal baru dan tantangan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Guru Penggerak_Koneksi Antar Materi Modul 3.1

30 April 2023   16:21 Diperbarui: 30 April 2023   16:31 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama rekan guru dalam pengambilan keputusan/Dokpri

Assalamualaikum wr. wb.

Dalam mengikuti pendidikan Guru Penggerak pada modul 3.1 kami belajar tentang cara Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran. Beberapa hal tentang pengambilan keputusan akan kami paparkan sebagai berikut:

Tujuan Pembelajaran Khusus:

CGP membuat kesimpulan (sintesis) dari keseluruhan materi yang didapat, dengan beraneka cara dan media.

CGP dapat melakukan refleksi bersama fasilitator untuk mengambil makna dari pengalaman belajar dan mengadakan metakognisi terhadap proses pengambilan keputusan yang telah mereka lalui dan menggunakan pemahaman barunya untuk memperbaiki proses pengambilan keputusan yang dilakukannya.

"Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik"
(Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best).
Bob Talbert

  • Dari kutipan di atas, apa kaitannya dengan proses pembelajaran yang sedang Anda pelajari saat ini?

Menurut saya terkait dengan pemberian keputusan Dilema Etika. Dimana kita sebagai seorang guru seringkali dihadapkan pada sebuah Dilema Etika yaitu antara mengedepankan pengetahuan dalam hal ini terkait dengan materi pelajaran ataukah mengedepankan nilai dari sebuah materi itu sendiri yaitu yang terkait dengan Pendidikan Karakter.

  • Bagaimana nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang kita anut dalam suatu pengambilan keputusan dapat memberikan dampak pada lingkungan kita?

Nila-nilai atau prinsip yang saya anut adalah memiliki nilai kebajikan universal, berpihak kepada murid dan dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini dimaksudkan agar dapatnya memberikan dampak positif untuk Lingkungan Sekolah  yaitu Lingkungan Sekolah yang mengundang minat belajar siswa, aman dan nyaman untuk belajar tanpa adanya perselisihan di dalamnya.

  • Bagaimana Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran dapat berkontribusi pada proses pembelajaran murid, dalam pengambilan keputusan Anda?

Menurut saya sebagai Pemimpin Pembelajaran maka tugas kita adalah menuntun tumbuh kembang siswa sesuai dengan kodratnya, sehingga siswa akan memperoleh kemerdekaan dalam belajarnya. Pengambilan Keputusan dalam proses pembelajaran melalui pembelajaran yang berdiferensiasi atau berpusat pada murid dan tentu dalam mengambil keputusan keputusan yang berpusat pada murid, sesuai dengan kebajikan universal, dan dapat dipertanggung jawabkan.

Education is the art of making man ethical.
Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.
~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~

Menurut Anda, apakah maksud dari kutipan ini jika dihubungkan dengan proses pembelajaran yang telah Anda alami di modul ini? Jelaskan pendapat Anda.

Praktik Coaching untuk pengambilan Keputusan/Dokpri
Praktik Coaching untuk pengambilan Keputusan/Dokpri

Perilaku etis adalah tujuan dari pendidikan karena selain diajarkan tentang materi pembelajaran harus diimbangi dengan budi pekerti yang baik guna untuk menjadi manusia yang baik dan berintegritas.

  • Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka sangat terkait dengan Pengambilan keputusan seperti tergambar pada penjelasan berikut

Ing Ngarso Sung Tulodho : Didepan memberi contoh yang baik artinya dalam membuat keputusan harus bercermin pada pribadi sendiri diharapkan tidak bertentangan dengan diri pribadi

Ing Madya Mangunkarso : Ditengah menjadi penyemangat artinya dalam emmbuat keputusan harus berdampak adanya perubahan yang lebih baik

Tut Wuru handayani : Dibelakang memberi dorongan artinya dalam membuat keputusan bisa menggerakkan dan berdampak pada hajat aorang banyak

  • Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Karena diri kita pribadi adalah cermin dalam membuat keputusan sehingga keputusan yang dibuat tidak bertolak belakang pada diri kita. Misalkan, guru yang memiliki empati yang tinggi, rasa kasih sayang dan kepedulian cenderung akan memilih prinsip Berpikir Berbasis Rasa Peduli sedangkan guru yang memiliki sikap jujur dan komitmen yang kuat untuk tunduk pada peraturan cenderung memilih prinsip Berpikir Berbasis Peraturan serta guru yang reflektif dan memiliki jiwa sosial yang tinggi cenderung memilih prinsip berpikir Berbasis Hasil Akhir.

  • Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada sebelumnya.

Dalam materi pengambilan keputusan yang dipelajari saat ini ternyata memiliki hubungan yang erat dengan kegiatan 'Coaching' (bimbingan) yang pernah dilakukan pada modul sebelumnya. Jika pada proses coaching kita membantu agar coachee dapat membuat keputusannya secara mandiri maka dalam modul ini kita kembali melakukan refleksi apakah keputusan yang dibuat tersebut dapat dipertanggungjawabkan, menjadi win-win solution bagi pembuat keputusan atau justru akan dapat menimbulkan masalah di kemudian hari. Dalam pembelajaran pengambilan keputusan ini diberikan panduan berupa paradigma, prinsip, dan 9 langkah dalam pengujian dan pengambilan keputusan yang tentu akan membuat suatu keputusan semakin tajam dan matang. Materi pengambilan keputusan melalui kegiatan 'Coaching' dilakukan melaui tahapan TIRTA dengan melakukan pertanyaan berbobot antara Coach dan Coachee sehingga Coachee bisa menentukan keputusannya sendiri secara efektif. Materi pengambilan keputusan melalui kegiatan 'Coaching' dilakukan melalui tahapan TIRTA dengan melakukan pertanyaan berbobot antara Coach dan Coachee sehingga Coachee bisa menentukan keputusannya sendiri secara efektif.

  • Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?
  • Dalam proses pengambilan keputusan yang bertanggung jawab, diperlukan kompetensi sosial emosional seperti kesadaran diri (self awareness), pengelolaan diri (self management), kesadaran sosial (social awareness), dan ketrampilan berhubungan sosial (relationship skills). Aspek emosional atau kesadaran diri yang baik akan memberikan keputusan yang dirasakan positif sehingga menghasilkan keputusan yang berdampak bagi orang banyak dan bisa dipertanggungjawabkan sebaliknya jika Aspek sosial dan emosional tidak terkontrol dengan baik akan memberikan dampak negatif pada pemberian keputusan. Sehingga diharapkan proses pengambilan keputusan dapat dilakukan secara sadar penuh (mindfull), terutama sadar dengan berbagai pilihan, konsekuensi yang akan terjadi, dan meminimalisir kesalahan dalam dalam pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan membutuhkan keberanian dan kepercayaan diri untuk menghadapi konsekuensi dan implikasi dari keputusan yang kita ambil karena tidak ada keputusan yang bisa sepenuhnya mengakomodir seluruh kepentingan para pemangku kepentingan. Namun tujuan utama pengambilan keputusan selalu pada kepentingan dan keberpihakan pada anak didik.
  • Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Pada pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika, nilai- nilai yang seharusnya dianut oleh seseorang pendidik yaitu kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan, toleransi dan penghargaan akan hidup. Dengan berpegang pada nilai-nilai tersebut maka keputusan yang diambil diharapkan akan dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan prinsip berpusat pada murid dan mendorong terciptanya iklim yng baik di sekolah. Dalam membuat keputusan harus sesuai dengan kebajikan universal sehingga nilai-nilai moral dan etika kembali kepada nilai yang dianut seorang pendidik.

  • Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Keputusan yang berpedoman pada prinsip, 4 Paradigma, 3 Pengambilan keputusan, 9 langkah benar salah dan tentu keputusan yang harus bisa dipertanggungjawabkan, sesuai kebajikan universal, dan berpusat pada murid. Sebuah pengambilan keputusan yang baik dan tepat tentunya harus dilakukan secara cermat dan terlebih dahulu menganalisis berbagai aspek dan sudut pandang (dengan menggunakan pola 439 dalam proses pengambilan keputusan) Pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada lingkungan yang nyaman, aman, positif, dan kondusif karena kita sebagai pemimpin pembelajaran mengambil keputusan yang tepat yang dapat berdampak positif bagi banyak pihak yang ada disekolah/lingkungan asal.

  • Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Perubahan tidak mudah dilakukan, paradigma yang sudah tertanam begitu lama dibenak warga sekolah dan telah menjadi budaya tentu akan menjadi sebuah tantangan dan sulit dihilangkan. Memberikan keputusan dengan 2 permasalahan yang sama-sama mempunyai bobot kebenaran akan menjadi tantangan tersendiri. Kita harus fokus pada proses dan langkah perubahan yang telah dibuat meski masih seumur jagung, sebesar apapun batu yang menghalangi akan ada celah meski hanya dari beberapa tetesan dukungan dan semangat.

  • Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Pengaharuhnya yaitu anak akan terlayani sesuai dengan kebutuhan belajar mereka, sedangkan  untuk memutuskan pembelajaran dengan potensi murid yang berbeda-beda yaitu dengan cara melakukan assesmen atau pengelompokan kesiapan dalam belajar. Dalam mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, kita harus benar- benar memperhatikan kebutuhan belajar murid. Dengan keputusan yang kita ambil sudah mempertimbangkan kebutuhan murid maka murid dapat menggali potensi yang ada dalam dirinya dan kita sebagai pemimpin pembelajaran dapat memberikan pembelajaran yang sesuai denga kebutuhan belajarnya dan menuntun murid dalam mengembangkan potensi yang dimiliki. Sehingga dengan memperhatikan kesemua itu dalam mengambil keputusan maka keputusan kita dapat berpengaruh terhadap keberhasilan dari murid di masa depannya nanti.

  • Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Dengan pengambilan keputusan yang dilakukan guru secara tepat dan bijak serta berpihak kepada murid (Pengambilan keputusan yang dilakukan dengan bijaksana dengan memperhatikan 3 dasar dalam pengambilan keputusan yaitu berpihak pada murid, berdasar pada nilai-nilai Kebajikan Universal, dan bertanggung jawab) tentu akan mempengaruhi masa depan mereka. Karena dengan keputusan tersebut anak akan mendapatkan haknya atau solusi terbaik. Mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri, bisa diandalkan, dan mampu menggali potensi dan kekuatan mereka.

  • Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Pada modul 3.1 ini membahas tentang membuat keputusan yang tepat melaui 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan hal ini terkait dengan Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran adalah bahwa seorang pendidik merupakan pilar utama dalam dunia pendidikan yang berinteraksi langsung dengan murid sehingga sering dihadapkan oleh situasi dan problematika yang mengharuskan dilakukannya pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan yang diambil oleh guru sebagai pemimpin pembelajaran sangat mempengaruhi terhadap hal-hal yang berkaitan dengan murid khususnya terhadap pandangan Ki Hajar dewantara dengan filosofi Pratap Trilokanya. Nilai-nilai yang tertanam dalam diri seorang pendidik juga mempengaruhi keputusan yang akan diambilnya serta pengambilan keputusan yang tepat dapat berdampak pada lingkungan yang positif, kondusif, aman, dan nyaman. Keputusan yang diambil seorang guru, mempengaruhi pengajaran yang memerdekakan murid sehingga dapat membentuk karakter murid serta mempengaruhi kehidupannya di masa depan.

  • Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

Hal yang diluar dugan adalah ternyata dalam mengambil keputusan ada 3 prinsip yaitu Berpikir berbasis hasil akhir, Berpikir berbasis peraturan, dan berpikir rasa peduli yang mana hal ini bisa dijadikan acuan untuk menentukan keputusan dari permasalahan dilema etika.

  • Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

Pernah saya dalam menentukan keputusan hanya menggunanakan intuisi sedangkan pada pelajaran modul ini melalui 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.

Pengambilan keputusan bersama rekan sejawat/Dokpri
Pengambilan keputusan bersama rekan sejawat/Dokpri
  • Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

Jika sebelumnya saya dalam mengambil keputusan menggunakan intuisi atau perasaan setelah mempelajari modul ini kita sebagai seorang guru menjadi paham bahwa dalam mengambil keputusan dalam pembelajaran harusnya tidak serta merta bersikap otoritas atau memiliki pandangan bahwa kita bisa mengontrol murid secara penuh. Keputusan yang kita ambil harus berlandaskan pada nilai-nilai Kebajikan Universal, berpihak pada murid, dan dapat dipertanggung jawabkan. Ada instrument yang bisa digunakan untuk melihat keputusan yang kita ambil  itu sudah baik apa belum yaitu 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.

  • Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?

Sangat penting mempelajarinya, baik sebagai individu lebih-lebih sebagai seorang pemimpin. Dimana ketika kita mengambil sebuah keputusan maka harus berdasarkan beberapa pertimbangan sehingga tidak salah langkah dan keputusan yang diambil dapat dipertanggung jawabkan, serta tidak merugikan salah satu pihak yang bisa berdampak pada kekacauan. Selain itu juga bisa membantu saya dalam memecahkan atau mengambil keputusan persoalan dilema etika. Dengan mempelajari modul ini diharapkan semua keputusan yang diambil adalah sebuah keputusan yang bijaksana dan yang terbaik.

Link Youtube :

https://www.youtube.com/watch?v=gLY7lCEWeTg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun