haruzkah ku alirkan air mata hanya untukMu. ..
sementara bilur-bilur dosamu. . . kian merejam asa. .
masih mau kah kau dengar suaraku. .
demi anak-anakmu tercinta. . .
untukmu ku tuliskan puisi ini
Masih mampukah kaki ini tuk berjalan
sementara kau abaikan kata yang teruz bersemayam
masih mampukah tangan tuk menyangga
sementara jiwa terlanjur nista
masih mampukah kau hadapkan wajahmu. . .ke arah kiblat
bila sebagian meradang merah. .
dan masih mampukah kau duduk sebagai hamba yang menyembah siti bahari
untuk berharap terlahir fitri kembali. . .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H