Mohon tunggu...
Ratnawati
Ratnawati Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang ibu, guru, santri, penggiat literasi, aktivis peduli generasi

Menulislah, karena menulis dapat memberikan jejak bagi kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menelaah Problem Pelecehan Seksual oleh Guru dan Solusi Komprehensif

12 Oktober 2024   22:49 Diperbarui: 12 Oktober 2024   22:49 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Berbeda dengan sistem pendidikan kapitalis yang mana peran guru dibajak untuk tujuan pendidikan yang berdasarkan model kapitalis sekuler. Guru dijadikan sebagai penggerak peradaban kapitalis untuk merenggut nilai-nilai Islam dari kehidupan.

Sementara dalam Islam, guru adalah penggerak perubahan. Merekalah yang menjadi penggerak utama generasi ini untuk menjadi pilar peradaban. Kita tentu masih ingat bagaimana guru pada masa Islam menghasilkan peserta didik yang berkualitas, baik dari segi ilmu maupun keimanannya yang tinggi. Para cendekiawan dan ilmuwan terlahir telah benar-benar mengabdikan diri dan ilmunya demi kemaslahatan umat manusia. Sehingga lahirlah generasi yang mampu menyeimbangkan kehidupan di dunia dan akhirat.

Peran strategis guru ini hanya akan terwujud dengan dukungan negara sebagai penyelenggara utama pendidikan. Dalam Islam sistem khilafah, negara bertanggung jawab menyiapkan guru yang berkompeten untuk mencapai tujuan dari pendidikan. Adapun pengaturan Islam dalam pendidikan meliputi: kurikulum pendidikan berbasis akidah Islam, mengatur dan memfasilitasi pendidikan keguruan dengan baik, infrastruktur pendidikan yang memadai dan merata hingga mudah dijangkau oleh semua lapisan masyarakat, serta tunjangan cukup untuk kesejahteraan guru.

Selain dalam pelaksanaan sistem pendidikan yang diatur begitu rinci dalam Islam. Negara juga mengatur sistem pendidikan dan sistem pergaulan yang mempu menghindarkan perilaku pelecehan seksual, dengan mengatur pergaulan laki-laki dan perempuan. Islam mengatur interaksi laki-laki dan perempuan, karena notabene setiap manusia memiliki naluri melestarikan keturunan, yang salah satu kecendrungan yang muncul adalah dorongan seksual. Naluri ini akan muncul ketika ada rangsangan dari luar, yang dalam hal ini jika tidak ada batasan pergaulan laki-laki dan perempuan akan membangkitkan naluri tersebut. Maka Islam mengatur pergaulan laki-laki dan perempuan semisal dengan mewajibkan perempuan untuk menutup aurat, larangan khalwat, larangan ikhtilat, larangan eksploitasi perempuan dengan memamerkan keindahan dan kecantikan. Termasuk dalam hal ini pergaulan antara guru dan siswa terikat dengan aturan Islam ini, agar terlindungi dari dorongan naluri yang muncul diantara keduanya.

Disamping itu, negara juga akan mengoptimalisasi fungsi lembaga media dan informasi dengan menyaring konten dan tayangan yang mengeksploitasi seksualitas, seperti konten porno, film berbau sekuler liberal, media penyeru kemaksiatan, dan perbuatan apa saja yang mengarah pada pelanggaran terhadap syariat Islam.

Negara juga menegakkan sistem sanksi yang tegas dengan menghukum para pelaku berdasarkan jenis dan kadar kejahatannya menurut syariat. Hukuman yang diberikan sesuai dengan ketentuan hukum Allah dan kebijakan khalifah selaku pemegang kewenangan pelaksanaan hukuman. Sehingga membawa efek jera bagi pelaku pelecehan seksual. Diterapkannya aturan Islam dalam setiap aspek kehidupan akan mampu memberikan solusi yang komprehensif karena menyentuh akar persoalan yang ada dalam pendidikan hari ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun