Mohon tunggu...
Ratna Sri Indrawati
Ratna Sri Indrawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Negeri Semarang

Halo! Saya merupakan mahasiswa Peminatan Epidemiologi, Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Negeri Semarang (UNNES). Saya adalah seorang pembelajar yang menyukai hal-hal baru. Melalui platform ini, saya berharap bisa menuangkan gagasan dan berbagi pengalaman melalui tulisan saya, khususnya terkait isu kesehatan masyarakat terkini, yang dapat memberikan kebermanfaatan kepada pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa PKL SKM Penggerak UNNES Ciptakan Buku Edukasi "Petualangan Jumantik Cilik" untuk Mendukung Program SIMANTIK di Sekolah

4 November 2024   20:18 Diperbarui: 4 November 2024   22:03 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semarang, 03 Oktober 2024 - Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi ancaman serius di Kabupaten Banjarnegara. Laporan kasus Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kasus DBD yang cukup signifikan dalam beberapa waktu terakhir, terutama pada bulan Juli. Berbagai upaya penanggulangan telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara dengan melibatkan sasaran sebagai subjek utama program, termasuk melibatkan siswa Sekolah Dasar (SD) melalui program SIMANTIK (Siswa Pemantau Jentik). Akan tetapi, dalam pelaksanaannya, siswa belum memiliki pedoman khusus serta pengetahuan dasar tentang DBD dan mekanisme pemantauan jentik.

Dalam rangka mendukung program SIMANTIK, mahasiswa Program Kerja Lapangan (PKL) Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) Penggerak Universitas Negeri Semarang (UNNES) berinisiatif mengembangkan buku saku edukatif bertajuk "Petualangan Jumantik Cilik". Buku ini disusun sebagai media edukasi yang dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang DBD, tanda dan gejala DBD, identifikasi jentik Aedes, serta upaya pencegahan DBD di lingkungan sekolah. Buku Petualangan Jumantik Cilik dirancang dengan kreatif dan interaktif dengan mengombinasikan tulisan, ilustrasi menarik, komik, dan permainan sederhana, sehingga mudah dipahami oleh siswa.

Melalui buku Petualangan Jumantik Cilik, siswa akan diajak berpetualang seru bersama Jumi (maskot Jumantik Cilik) untuk mengenali tempat-tempat potensial sarang nyamuk di sekolah, identifikasi jentik Aedes, cara memantau jentik, dan Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di sekolah melalui langkah 3M (Menguras, Menutup, Mengubur) dan PLUS (menanam tanaman pengusir nyamuk). Selain itu, buku ini juga dilengkapi dengan permainan edukatif dan interaktif seperti Teka-Teki Silang (TTS) dan Finding Different serta penugasan aksi heroes, seperti membuat ovitrap dan siklus hidup nyamuk. Pada akhir halaman buku, siswa juga harus merekap aksi nyata pencegahan DBD di lingkungan sekolah pada jurnal simantik mingguan. Dengan begitu, siswa tidak hanya mendapatkan informasi, tetapi juga bisa ikut terlibat dengan mempraktikkannya langsung di lingkungan sekolah.

Pengelola Program P2PM DBD Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara, Bambang Hermanto, SM, menyampaikan bahwa buku saku ini diharapkan dapat memperkuat implementasi program SIMANTIK yang sedang dijalankan, dengan menjadikan siswa sebagai "Agen Pemantau Jentik" yang aktif di sekolah maupun di rumah. Melalui buku saku ini, diharapkan dapat membentuk generasi yang peduli kesehatan lingkungan dan meningkatkan jumlah jumantik cilik yang terlatih sebagai agen pemantau jentik, sehingga upaya pencegahan DBD di sekolah dapat dilaksanakan secara berkelanjutan (sustainable) untuk menekan angka kasus DBD di Kabupaten Banjarnegara.

Buku saku "Petualangan Jumantik Cilik" diharapkan dapat disebarluaskan di berbagai sekolah di Banjarnegara sebagai bahan pendukung kegiatan SIMANTIK yang sedang dijalankan oleh DKK dan Puskesmas setempat. Melalui langkah sederhana ini, masyarakat Banjarnegara, khususnya generasi muda, dapat lebih menyadari pentingnya melakukan upaya pencegahan DBD agar Banjarnegara dapat terbebas dari ancaman DBD di masa mendatang.

Cover Buku Petualangan Jumantik Cilik
Cover Buku Petualangan Jumantik Cilik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun