Semarang, 03 Oktober 2024 - Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi ancaman serius di Kabupaten Banjarnegara. Laporan kasus Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kasus DBD yang cukup signifikan dalam beberapa waktu terakhir, terutama pada bulan Juli. Berbagai upaya penanggulangan telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara dengan melibatkan sasaran sebagai subjek utama program, termasuk melibatkan siswa Sekolah Dasar (SD) melalui program SIMANTIK (Siswa Pemantau Jentik). Akan tetapi, dalam pelaksanaannya, siswa belum memiliki pedoman khusus serta pengetahuan dasar tentang DBD dan mekanisme pemantauan jentik.
Dalam rangka mendukung program SIMANTIK, mahasiswa Program Kerja Lapangan (PKL) Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) Penggerak Universitas Negeri Semarang (UNNES) berinisiatif mengembangkan buku saku edukatif bertajuk "Petualangan Jumantik Cilik". Buku ini disusun sebagai media edukasi yang dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang DBD, tanda dan gejala DBD, identifikasi jentik Aedes, serta upaya pencegahan DBD di lingkungan sekolah. Buku Petualangan Jumantik Cilik dirancang dengan kreatif dan interaktif dengan mengombinasikan tulisan, ilustrasi menarik, komik, dan permainan sederhana, sehingga mudah dipahami oleh siswa.
Melalui buku Petualangan Jumantik Cilik, siswa akan diajak berpetualang seru bersama Jumi (maskot Jumantik Cilik) untuk mengenali tempat-tempat potensial sarang nyamuk di sekolah, identifikasi jentik Aedes, cara memantau jentik, dan Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di sekolah melalui langkah 3M (Menguras, Menutup, Mengubur) dan PLUS (menanam tanaman pengusir nyamuk). Selain itu, buku ini juga dilengkapi dengan permainan edukatif dan interaktif seperti Teka-Teki Silang (TTS) dan Finding Different serta penugasan aksi heroes, seperti membuat ovitrap dan siklus hidup nyamuk. Pada akhir halaman buku, siswa juga harus merekap aksi nyata pencegahan DBD di lingkungan sekolah pada jurnal simantik mingguan. Dengan begitu, siswa tidak hanya mendapatkan informasi, tetapi juga bisa ikut terlibat dengan mempraktikkannya langsung di lingkungan sekolah.
Pengelola Program P2PM DBD Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara, Bambang Hermanto, SM, menyampaikan bahwa buku saku ini diharapkan dapat memperkuat implementasi program SIMANTIK yang sedang dijalankan, dengan menjadikan siswa sebagai "Agen Pemantau Jentik" yang aktif di sekolah maupun di rumah. Melalui buku saku ini, diharapkan dapat membentuk generasi yang peduli kesehatan lingkungan dan meningkatkan jumlah jumantik cilik yang terlatih sebagai agen pemantau jentik, sehingga upaya pencegahan DBD di sekolah dapat dilaksanakan secara berkelanjutan (sustainable) untuk menekan angka kasus DBD di Kabupaten Banjarnegara.
Buku saku "Petualangan Jumantik Cilik" diharapkan dapat disebarluaskan di berbagai sekolah di Banjarnegara sebagai bahan pendukung kegiatan SIMANTIK yang sedang dijalankan oleh DKK dan Puskesmas setempat. Melalui langkah sederhana ini, masyarakat Banjarnegara, khususnya generasi muda, dapat lebih menyadari pentingnya melakukan upaya pencegahan DBD agar Banjarnegara dapat terbebas dari ancaman DBD di masa mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H