Bicara soal minyak KayuPutihAroma yang sedang hits dan kekinian, saya punya pengalaman yang sangat menarik.
Saya seorang penggemar berat parfum dan wewangian. Sedari SMP, saya sudah mulai hobi mengoleksi aneka jenis wewangian mulai dari aneka cologne remaja bergambar tokoh-tokoh kartun yang lucu, parfum-parfum dengan botol-botol yang unik, hingga lilin aromaterapi dan bunga-bunga kering yang saya letakkan di atas meja belajar di dalam kamar. Bagaimanapun gayamu, apapun model pakaianmu, wangi itu nomor satu. Begitulah prinsip saya sejak remaja soal penampilan.
Jika manusia memiliki satu indera yang dominan, maka saya dapat berkata bahwa indera dominan saya adalah indera penciuman alias hidung.
Bukan bermaksud gaya atau sok, tapi memang hidung saya sangat sensitif terhadap segala bau-bauan, baik yang sedap maupun yang tidak sedap. Saya pun sangat percaya bahwa aroma bisa membangun atau menghancurkan mood seseorang, karena itu juga sering terjadi pada diri saya. Meskipun tidak pernah sampai hancur, namun kadang mood saya bisa turun ketika mencium aroma yang kurang sedap di sekeliling. Sebaliknya, aroma yang segar membuat mood saya meningkat, sehingga inspirasi saya ketika mencari ide dalam proses berkarya saya sebagai seorang penulis bisa mengalir deras.
Soal inspirasi dalam proses menulis ini, saya memiliki 'ritual' khusus ketika hendak memulai proses menuangkan ide-ide ke dalam tulisan. Yang pertama, jelas tubuh harus dalam kondisi bersih dan segar. Yang kedua, saya pasti memilih wewangian dan aromaterapi tertentu sesuai mood yang saya butuhkan ketika itu.Â
Misalnya, ketika saya sedang harus menulis sesuatu yang romantis, maka saya akan cenderung menyalakan lilin aroma terapi atau menggunakan wewangian yang lembut dari rose, lavender atau vanilla. Lain lagi ketika hendak menuangkan ide cerita yang memacu adrenalin, biasanya saya cenderung menggunakan aroma sandalwood atau citrus. Ribet kedengarannya ya? Hahaha. Tapi ini memang cara saya sejauh ini untuk mendapatkan mood yang maksimal dalam menulis, karena GueBeda!
Begitu juga ketika sedang menghadiri pertemuan-pertemuan, saya tidak pernah asal memilih wewangian. Segalanya harus saya sesuaikan dengan waktu, tempat, dan acara yang hendak saya datangi. Lagi-lagi prinsip saya, "penampilan boleh simple, tapi wangi mesti berkesan."
Jika sekilas menengok sejarah dari parfum, di negara-negara Eropa dan Timur Tengah yang sudah akrab dengan budaya wewangian sejak sebelum masehi, parfum juga memiliki nilai esensial dalam hubungan antar manusia di segala situasi, termasuk dalam proses komunikasi politik. Apabila ada pepatah barat yang mengatakan, "good shoes will bring you to a good place", maka bagi saya "good scent will bring you a good luck". Jadikan diri kita selalu diingat melalui wangi yang khas dan sesuai dengan karakter kita. Lagipula, membuat orang lain bahagia karena suasana yang menyenangkan karena harumnya aroma tubuh kita menurut saya juga suatu hal yang baik.
Berkenalan Dengan Kayu Putih Aroma
Nah, tentang kisah perkenalan saya dengan minyak KayuPutihAroma sendiri dimulai sekitar enam bulan yang lalu.
Di tengah padatnya kesibukan, cuaca yang tak menentu dan barangkali juga tingkat stress yang kadang tidak tersadari, saya didiagnosa mengalami gejala GERD ( Gastroesophageal Reflux Disease) alias asam lambung. Rasa mual dan kembung kemudian terpaksa saya terima sebagai kawan dalam keseharian saya ketika itu. Segala pahit obat-obatan dan jamu-jamuan juga mau tak mau harus saya telan demi kesembuhan. Belum lagi pantangan makan sambal dan minum kopi, yang sebelumnya menjadi favorit saya terasa sungguh menyiksa. Tapi akhirnya semuanya tetap saya patuhi demi kesembuhan.
Berpengaruh kah hal itu terhadap mood saya? Jelas. Bagaimanapun juga aroma minyak angin dan minyak gosok tentu tidak seperti aroma parfum yang segar dan harum. Tapi mau bagaimana lagi, tubuh saya lebih membutuhkan hangatnya minyak gosok dan minyak angin pada waktu-waktu itu.
Hingga pada suatu hari, ketika saya sedang berbelanja ke supermarket untuk kebutuhan bulanan di rumah, saya melihat di deretan rak minyak gosok sesuatu yang baru dari Cap Lang. Saya mengamat-amati deretan botol minyak kayu putih Cap Lang yang terlihat tampil beda dengan tutup warna-warni; ungu, hijau, hijau muda dan pink. Sales promotion yang sedang bertugas ketika itu menghampiri saya dengan ramah dan menjelaskan bahwa ada produk baru dari Cap Lang yakni minyak KayuPutihAroma yang tidak hanya memiliki fungsi menghangatkan, namun juga fungsi aromaterapi dengan pilihan aroma-aroma yang segar dan menenangkan, yakni rose, lavender, ekaliptus, dan green tea.
Wah, ini menarik, pikir saya sebagai seorang penghobi wewangian dan aromaterapi yang belakangan tak bisa lagi menggunakan koleksi-koleksi saya karena merasa mual. Kemudian saya mencoba tester-tester yang disodorkan oleh sales promotion tersebut. Saya hirup satu-persatu varian-varian dari minyak KayuPutihAroma, dan saya pun langsung jatuh cinta pada hirupan pertama pada masing-masingnya!
 Sensasi hangatnya cajuput berpadu harumnya aromaterapi baru kali itu saya rasakan, sehingga saya yang kebetulan juga sedang harus membeli stock minyak gosok pun dibuat bingung harus memilih varian yang mana. Rose yang harum dan lembut, Lavender yang menenangkan, Ekaliptus yang segar, ataukah Green Tea yang membuat mood menjadi bersemangat? Bingung memilih, akhirnya saya memboyong keempat varian minyak KayuPutihAroma dari Cap Lang tersebut ke meja kasir.
Sesampai di rumah, suami saya pun terbengong-bengong melihat saya memborong minyak kayu putih dan menatanya di meja kamar, berjejer dengan botol-botol parfum saya.
"Biasanya borong parfum atau aromaterapi, tumben borong minyak kayu putih?" Tanyanya penasaran ketika itu. Saya mengambil salah satu  botol minyak KayuPutihAroma dan menyodorkannya kepada suami saya. "Coba deh, ini beda. Dia ada aromaterapinya, enak banget!" Jawab saya ketika itu.
Suami saya pun mencoba minyak KayuPutihAroma varian lavender yang saya sodorkan padanya. Ia terlihat menikmati aroma lavender yang menguar dari minyak KayuPutihAroma Cap Lang. "Iya nih, beda. Kekinian banget. Seger kayak minyak kayu putih Cap Lang yang biasanya tapi yang ini lebih unik," ujarnya. Sejak saat itu, tak hanya saya yang menderita GERD ini yang menggunakan minyak KayuPutihAroma, suami saya pun ikut JadiKekinianDenganKPA.
Masa-masa saya berjuang sembuh dari GERD-pun sejak saat itu menjadi lebih menyenangkan bersama minyak KayuPutihAroma. Dengan kondisi perut yang masih sering kembung dan kepala yang sesekali masih pusing saya juga tetap dapat produktif berkarya dan bersosialisasi.
 Meskipun untuk sementara tidak bisa dengan 'ritual' lilin aromaterapi dan tidak akur dengan parfum, minyak KayuPutihAroma mampu membuat proses berkarya saya menjadi lebih rileks dan menyenangkan. Lembutnya aroma Rose dan Lavender, juga segarnya aroma Ekaliptus dan Green Tea mampu membuat mood saya terbit sehingga dalam kondisi proses penyembuhan sekalipun saya tetap mampu produktif menulis.
Kebiasaan Baru Setelah Sembuh: Nggak Bisa Jauh dari Kayu Putih Aroma yang Wanginya Ngeblend Banget Sama Parfum!
Hingga kini terhitung sudah enam bulan saya berjuang lepas dari GERD. Berkat keyakinan dan kepatuhan saya selama proses penyembuhan, hasil kontrol dokter spesialis selalu menampakan progress yang baik dari bulan ke bulan. Sekarang saya sudah tidak lagi merasa sering mual, kembung, pusing dan sesak napas.Â
Bahkan, aroma parfum dan aneka wewangian aromaterapi favorit sudah kembali bersahabat dengan hidung saya. Yang unik dari sepanjang kisah proses penyembuhan ini adalah bahwa kini saya punya kebiasaan baru, yakni memakai minyak KayuPutihAroma sehabis mandi ataupun di waktu-waktu ketika saya hendak bepergian dan ketika suhu di kota saya yang berudara dingin, Malang-Jawa Timur ini sedang rendah dan berangin.
Saya pun semakin JadiKekinianDenganKPA, karena minyak KayuPutihAroma ini bisa nge-blend dengan aroma parfum yang saya pakai. Harumnya Rose dan Lavender manis berpadu dengan aroma parfum-parfum bernuansa floral, sementara Ekaliptus dan Green Tea sangat segar menyatu dengan wewangian yang lebih maskulin seperti marine dan citrus.Â
Bahkan, beberapa kawan juga memuji bahwa aroma parfum saya menjadi lebih unik ketika dipakai bersamaan dengan minyak KayuPutihAroma. Dan ketika dipuji seperti itu, saya selalu menjawab dengan percaya diri bahwa: GueBeda, maka wanginya pun mesti istimewa bersama KayuPutihAroma!
Itulah kisah saya yang tetap produktif berkarya ketika berjuang melawan GERD bersama harumnya minyak KayuPutihAroma Cap Lang. Kisah saya bersama minyak KayuPutihAroma yang terbukti benar-benar berkhasiat dan mendukung saya untuk Be Creative, BeDifferent, BeYoutiful.Â
Terima kasih Cap Lang!
                       Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H