Mohon tunggu...
Sri Hidayati
Sri Hidayati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pasca Sarjana UM Sumatera Barat

Berkarya dengan pena, menembus dunia, meraih ridha Ilahi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Amplop pembawa luka part 1

24 Januari 2025   22:55 Diperbarui: 25 Januari 2025   04:54 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar amplop pembawa luka (file: doc. pribadi)

Malam ini sangat berbeda, sunyi, sepi, tak ada lagi suara dendang ibuku menidurkan adekku, tak ada lagi sapaan, canda dan tawa. Aku hanya tertidur bertemankan air mata melihat kondisi ibu.

Keesokan harinya sepulang sekolah aku mendengar seperti ada tangisan dan orang yang bercerita diruang tamu. Kudekati dinding rumahku, ternyata itu adalah suara tangisan Ibuku mencurahkan semua isi hatinya kepada tanteku. "Ataghfirullaha'aszhim".. Kata-kata ibu membuat dadaku terasa sesak. Ternyata, ayahku meninggalkan kami. Ia memilih untuk menikahi seorang janda tua.

Rasanya hatiku sangat sakit, rasanya sesak. ku ingin menangis, ku ingin teriak, akuingin merengkul orang yang bisa menyembuhkan luka ini. Semua harapan yang kusimpan tentang keluarga kami hancur begitu saja. "Ayaah, kenapa ayah tega?".

Aku memandang ibu dari balik pintu, melihatnya menangis sambil memandangi tubuh kecil adikku yang tertidur pulas. Dalam hati aku berkata, " sabarlah bu, Aku tidak akan membiarkan ibu sendirian, Aku akan menjaga ibu dan adikku, dan aku tak akan membiarkan air mata ibu tumpah sia-sia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun