Semakin keras aku berpikir aku semakin sampai pada kesimpulan ku tentang kita. Mungkin memang aku belum sampai untuk saat menjemput bahagiaku. Tuhan belum menginjinkanku untuk bahagia, Dia masih senang untuk mengujiku dengan segala macam ujian. Sebelum aku benar-benar sampai pada ujung sabarku, pasti Dia berpikir aku masih mampu untuk melaluinya.
"Bagaimanapun kamu adalah laki-laki dewasa yang sudah ajarkan untuk bertanggungjawab atas segala perbuatan yang kamu lakukan. Aku tidak dendam tapi aku tidak janji untuk melupakan semua yang aku dengar hari ini. Apapun itu aku hanya akan mengingatkanmu bahwa karma dan keberuntungan selalu berjalan berdampingan dengan langkah manusia. Suatu saat pasti ada waktunya kamu bercengkerama dengan karma yang kamu tanam hari ini," ucapku dengan hati yang sudah tidak berbentuk hati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H