Saya adalah orang yang suka sama orang yang bebas berkarya, yang bisa mengekspresikan segala ide dan hati dengan totalitas tanpa terpaku dengan batasan, kecuali SARA.. itu jelas harus dijaga. Saya juga suka seni-seni yang liar, yang terkadang menghasilkan karya diluar nalar kita. Tapi.. sebebas-bebasnya karya, seliar-liarnya karya tetap harus ada motivasinya. Pesan yang selalu disampaikan kakak-kakak saya dan selalu saya camkan di Teater FIKOM saat kami berkarya adalah "Jangan jadi orang gila.. ", apa itu orang gila ?
orang yang bertindak tanpa punya tujuan..
dia teriak, dia kencing sembarangan, dia nangis guling-gulingan, atau keliling ganggu-gangguin orang tanpa menyadari kelakuannya dan nggak punya tujuan karena memang nggak bisa mikir lagi atau ibarat listrik ya korslet. Berkarya harus punya tujuan, apalagi saat elo tau karya lo ditunggu orang banyak.. APALAGI kalau elo udah masang tarif buat karya lo, jelas harus lebih tanggung jawab dong dalam berkarya.
Makannya saya suka kesel sama orang yang bertindak seperti orang gila dan saat dihujat selalu bilang "aku hanya ingin berkarya".. hadeeehhhh..
memang, seni tidak mengenal benar dan salah.. tapi seni mengenal kata bagus dan jelek. Jadi saat yang elo bilang "karya" mulai dicekal, mulai dikhawatirkan karena dapat merusak moral bangsa, mulai diprihatinkan, itu tandanya sudah saatnya elo berkaca lagi..
orang yang karyanya keren-keren dan legend aja masih mengevaluasi dirinya dan karyanya, nggak sekedar "yang penting gw apa adanya".. NAH.. beda looh "APA ADANYA" sama "SEADANYA",kalau seadanya ya nggak usah pakai mikir, nggak usah pakai usaha, apa yang dipunya seadanya aja dikeluarin.. dan jangan banyak berharap ke "apa adaannya" atau "keseadanya" kemampuan lo menghasilkan karya yang bagus.
contoh seadanya..
misalnya.. kamu nggak bisa nyanyi.. nggak bisa ngerap.. cuma bisa gaya-gaya doang sama ngedesah.. ya nggak usah jadi penyanyi.. belajar dulu sama yang pakar.
terus kalau alasannya "ah tapi laku kok.. duit gue juga jadi banyak.."
bukan berarti karena karya lo menghasilkan uang banyak maka tandanya elo maestro. NGGAK! koruptor juga punya uang banyak dan mereka tidak dianggap keren.
Karya itu luas, nggak bisa dinilai hanya dari jumlah uang yang kamu hasilkan.
banyaknya penghasilan dari karya yang seadanya itu karena selera masyarakat yang belum teredukasi dengan benar. JUSTRU.. kalau kamu memang mau punya karya hebat, maka edukasi masyarakat akan menjadi perhatianmu..
itu yang membuat kamu BERFIKIR , pantas nggak saya begini, membawa efek buruk nggak kalau saya begitu, kalau anak kecil melihat video saya gimana ya, layak nggak ya perkataan saya, dan pemikiran-pemikiran luas lainnya. Nggak cuma sekedar berfikir biar terlihat keren dan gaya aja, itu cetek banget.
Dan jangan punya tanggapan konyol seperti "jangan hujat gue dong, kalau nggak suka ya nggak usah ditonton.. " itu bener.. tapi itu KONYOL.
kalau kamu sudah jadi public figure, walaupun orang nggak mau liat kamu, muak sama kamu, tapi mau tidak mau pasti terlihat.. namanya juga kamu public figure.. kecuali kamu berkarya bukan di youtube atau instagram tapi di buku diary terus yang baca kamu doang ya itu nggak masalah..
nah.. kalau public figure kan disorot, yang suka juga ikut menyorot, apalagi kamu ikut mempromosikan diri kamu karena ketenaran kamu, dan kamu beredar dimana-mana..
dan buat seluruh masyarakat, atau dedek-dedek yang ngefans sama yang nggak bener hehe..
banyak loh dek orang keren lainnya yang pantas diidolakan. keren itu luassss buangeett bukan sekedar bebas ngomong kasar, foto pakaian kebuka, foto ciuman, declare free sex, dll
keren yang begitu nggak tahan lama, nggak bisa ditiru.. karena kalau ditiru bikin sedih orang tua. carilah orang keren lainnya, yang bisa menginspirasi kamu membuat karya keren yang pantas, yang membanggakan orang tua, keluarga, dan sekolah kamu.
kalau di musik seperti Joey Alexander yang bisa menang grammy, atau trio GAC yang dari youtube bisa sampai bikin album di amerika, atau Ayla Dimitri.. fashion stylist muda yang sukses (bangga sih gue jadi adek kelasnya.. :) ), atau sahabat gue si fotografer hitz Diera Bachir, dan banyaaak lainnya..Mungkin mereka nggak umbar ngomong jorok.. bukan karena mereka membosankan dan munafik.. tapi karena mereka tau menempatkan diri, dan mereka punya karya yang luar biasa. Tidak memalukan kalau diidolakan karena
JELAS karyanya.. JELAS skillnya.. bukan yang aw..ka..cau..Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI