Mohon tunggu...
ratna purnamawati
ratna purnamawati Mohon Tunggu... Guru - guru fisika SMA

guru fisika SMA yang suka musik, menulis, nonton bola, dan menanam anggrek

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tugas 1.1.a.3-Pendidikan Guru Penggerak

31 Oktober 2022   10:41 Diperbarui: 31 Oktober 2022   10:48 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Refleksi Tentang Pemikiran Ki Hajar Dewantara

Monday, 24 October 2022, 9:38 PM

by RATNA PURNAMAWATI (RATNA)

Pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan dan pengajaran adalah keduanya tidak dapat dipisahkan. Mendidik dan mengajar adalah dua kegiatan yang selalu berkaitan. Pengajaran merupakan proses pendidikan dalam memberi ilmu atau faedah untuk kecakapan hidup secara lahir dan batin. Sedangkan pendidikan adalah memberi tuntunan terhadap segala kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia ataupun sebagai anggota masyarakat. Pendidikan menjadi kunci utama untuk menjadikan manusia yang beradap.

Menurut Ki Hajar Dewantara mendidik dan mengajar adalah proses memanusiakan manusia, sehingga harus memerdekakan manusia dan segala aspek kehidupan baik secara fisik, mental, jasmani, dan rohani. Pendidikan bertujuan untuk menuntun segala kodrat yang ada pada anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Jadi seorang pendidik menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak agar dapat memperbaiki lakunya hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak.

Anak memiliki kodrat yang berbeda-beda, peran pendidik adalah melayani segala bentuk kebutuhan metode belajar siswa yang bebeda-beda. Pendidik harus kreatif dalam membuat model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Pendidik harus bisa memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengembangkan ide, berfikir kreatif, dan mengembangkan bakat dan minat mereka. Kebebasan tersebut merupakan kebebasan terikat, artinya pendidik selalu menuntun dan mengarahkan supaya siswa tidak kehilangan arah.

Ki Hajar Dewantara menjelaskan bahwa dasar pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berkaitan dengan sifat dan bentuk lingkungan dimana anak berada, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan isi dan irama. Artinya anak sudah membawa sifat dan karakternya masing-masing, jadi sebagai guru kita tidak bisa menghapus sifat dasar tadi, yang kita lakukan adalah menuntun dan membimbing mereka agar muncul sifat-sifat dan karakter yang baik.

Sesuai penjelasan tadi tentang kodrat zaman, guru harus membekali ketrampilan kepada siswa sesuai zamannya agar mereka bisa hidup, berkarya, dan menyesuaikan diri. Begitu juga dengan pendidikan, dalam mendidik dan mengajar guru harus sesuai dengan perkembangan jaman. Anak hidup di jaman sekarang, abad 21 jadi guru juga harus menyesuaikan.

Pemikiran Ki Hajar Dewantara sangat berpengaruh pada pendidikan di Indonesia, KHD menjelaskan bahwa guru harus memberikan teladan (ing ngarso sung tulodho), membangun semangat (ing madya mangun karsa), dan memberikan dorongan (tut wuri handayani) bagi tumbuh kembang anak. Di sekolah saya selalu menerapkan pemikiran Ki Hajar Dewantara meskipun banyak rintangan. Karena masalah lingkungan dan juga kebiasaan siswa.

Mempelajari pemikiran Ki Hajar Dewantara membuat saya sebagai pendidik (guru) mengubah pola pikir saya dalam mendidik dan mengajar siswa. Saya harus sabar dan ikhlas dalam mendidik dan mengajar, memahami bahwa mereka berbeda, memiliki kodrat yang berbeda sehingga saya semakin kreatif membuat model pembelajaran yang menarik. Tidak memberikan hukuman kepada siswa, sabar dalam membimbing, dan mengenali siswa lebih dalam. Dengan mengenal lebih dalam, saya menjadi tahu karakter dan sifat mereka sehingga memudahkan saya untuk membimbing mereka. Komunikasi dengan wali murid juga diperlukan, hal tersebut bisa kita lakukan dengan home visit atau kunjungan rumah.

Setelah mempelajari modul ini saya berharap agar saya sebagai pendidik (guru) bisa menerapkan pemikiran KHD dalam mendidik dan mengajar siswa. Saya lebih sabar dalam membimbing siswa, dan ikhlas dalam menjalankan tugas saya. Membuat saya semakin kreatif dalam membuat model pembelajaran agar siswa selalu semangat dalam belajar.

Saya juga berharap agar murid semakin rajin untuk menuntut ilmu, mereka selalu semangat untuk belajar karena melihat pelayanan gurunya yang menyenangkan dan tidak membosankan. Mereka makin sadar akan pentingnya pendidikan untuk kehidupan mereka di masa yang akan datang.

Dalam modul ini saya berharap ada kegiatan interaksi antara pendidik (guru) dengan murid, materi tentang aplikasi pemikiran KHD di sekolah, dan manfaat materi ini secara keseluruhan tidak hanya untuk pendidik (guru) saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun