Berdasarkan hasil uraian sebelumnya, dapat disimpulkan walaupun baik pemerintah daerah maupun pelaku industri batik dan pelaku pariwisata kreatif di Kota Pekalongan telah menyusun dan melaksanakan peran strategis dalam memperkuat identitas lokal dan mendorong perekonomian kreatif di Kota Pekalongan, tentu antara masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta diperlukan adanya inovasi dalam desain dan teknik pembuatan batik, serta peningkatan kualitas produk agar tetap memiliki daya saing tinggi. Selain itu, penting juga untuk memperhatikan aspek keberlanjutan dalam produksi batik, baik dalam hal bahan baku yang ramah lingkungan maupun proses produksi yang tidak merusak lingkungan. Lebih lanjut hal ini juga menemukan beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah dan pelaku wisata kreatif di Pekalongan, yaitu tentang keberlanjutan dari strategi-strategi yang dilakukan. Kegiatan yang disusun bukan banyak membagun saja namun juga bagaimana upaya pengelolaan dan perawatannya. Hal ini menemukan bahwa kurangnya wawasan keberlanjutan dalam penyusunan strategi pengembangan wisata kreatif juga berdampak pada sinergi kerjasama antara pemerintah daerah dan pelaku usaha batik dan wisata kreatif di Pekalongan dan persaingan semakin tinggi. Walaupun saat ini pemerintah daerah berusaha agar dapat menjalankan fungsi 'enabler' dalam pembangunan, namun para pelaku usaha masih membutuhkan dukungan jangka panjang dari pemerintah daerah.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H