Menurut Kusragmadi (2008) pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh pendidik dengan bimbingan, pengajaran, dan latihan untuk membentuk peserta didik dalam proses ke arah tercapainya pribadi yang dinamis, dewasa, dan susila. Sedangkan menurut Imam Baidlowi pendidikan adalah proses penyampaian sesuatu secara bertahap sampai batas kesempurnaan.Â
Pendidikan Islam berarti usaha yang dilakukan oleh seorang muslim dalam membimbing dan mengaragkan perkembangan kemampuan dasar melalui ajaran Islam. Menurut Zakiyah Daradjat pendidikan Islam ialah suatu usaha membimbing dan mengasuh peserta didik agar selalu dapat memahami ajaran Islam secara menyeluruh.
Bagi kalangan remaja pendidikan Islam menjadi sesuatu yang harus terpenuhi. Masa remaja merupakan masa terjadinya pencarian identitas diri dimana pada masa itu sering timbul masalah pada diri remaja. Hal ini dapat dikatakan bahwa remaja identik dengan berbagai permasalahan.Â
Karenanya pendidikan Islam menjadi hal yang tidak terpisahkan untuk mengontrol perkembangan remaja. Pendidikan Islam diharapkan akan menjadikan remaja yang mempunyai tujuan hidup yang jelas, dan tindakan yang akan dilakukan bersifat efisien. Gambaran sikap mental remaja Islam terletak pada kemampuannya dalam mengendalikan potensi, remaja mampu menghadapi tantangan hidup, dapat beradaptasi, dan mampu menyelesaikan permasalahan baik dengan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan dimana ia tinggal dengan baik, menurut syariat agama yang telah ditentukan.
Kesehatan mental dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya:
a. Faktor biologis contohnya; genetika, ketidak seimbangan kimiawi dalam tubuh, menderita penyakit kronis, dan kerusakan sistem syaraf pusat.
b. Faktor psikologis misalkan; frustasi, konflik, terlalu pesimis, kurang mendapat bahkan tidak mendapat kasih sayang, dan kurang mendapat pengakuan dari kelompok.
c. Faktor lingkungan diantaranya; merebaknya film-film porno, film bertema kejahatan dan purnoaksi, mudahnya mendapatkan minuman keras dan obat-obatan terlarang, mudahnya mendapat alat kontrasepsi yang tidak terkontrol, majalah porno, kehidupan hedonistik, matrealistik, merebaknya premanisme, kurang kontrol sosial, salah berteman dan masih banyak lagi lainnya.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, dapat dilihat bahwa penggunaan media sosial cukup kompleks. Seperti film-film porno sekarang sangat mudah diakses melalui media sosial, video yang mengandung hedonistik, materialistik dan lain-lain sangat banyak ditemui dalam berbagai platform media sosial yang semakin banyak.Â
Oleh karena itu, pendidikan Islam yang memberi pembelajaran tentang moral dan karakter terutama dalam hal meningkatkan keimanan dan mendekatkan diri kepada Tuhan diharapkan mampu berkonstribusi terhadap kesehatan mental remaja. Seperti yang telah dijelaskan oleh Dadang hawari perkembangan dan perubahan sosial budaya terjadi, maka pendidikan Islam harus tetap diutamakan.Â
Sebab terkandung nilai-nilai moral, etika dan pedoman hidup yang bersifat universal dan abadi. Pendidikan Islam yang dimaksud tidak hanya memberi pembelajaran keislaman, tetapi yang penting ialah penanaman keimanan kepada Allah swt., membiasakan untuk mematuhi kaidah yang diajarkan oleh ajaran agama Islam.Â
Tujuan ini hanya akan terwujud apabila seluruh pihak seperti orang tua, guru, dan tokoh masyarakat serta pemerintah bekerja sama untuk menanamkan nilai-nilai agama, baik dengan bimbingan, pengajaran, pembiasaan, memberi contoh yang baik, serta berusaha secara maksimal untuk menghilangkan sumber yang dapat menghambat tujuan tersebut.Â
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dan diterapkan dalam menjaga kesehatan mental peserta didik melalui pendidikan Islam, diantaranya dengan menanamkan nilai-nilai keimanan kepada peserta didik agar sadar terhadap hakikatnya sebagai ciptaan Allah, menanamkan kesadaran untuk selalu melaksanakan ibadah, menanamkan sikap syukur kepada peserta didik, dan menumbuhkan sikap belajar yang positif.
Oleh: Ratna Nurcahyani (2121035/PAI 6B)
Institut Islam Nahdlatul Ulama Temanggung
Referensi:
Bakhtiar, Nurhasanah. 2018. Pendidikan Agama Islam Di Perguruan Tinggi Umum (Yogyakarta: Aswaja Pressindo).
Anwar, Syaiful. 2014. Desain Pendidikan Agama Islam: Konsepsi Dan Aplikasinya Dalam Pembelajaran Di Sekolah (Yogyakarta: Idea Press).
Arifin, Muhammad. 2003. Ilmu Pendidikan Islam: Tinjauan Teoritis Dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta: Bumi Aksara).
Kambali dkk. 2019. Tujuan Pendidikan Islam dalam Membangun Karatkte Siswa di Era Digital (Studi Analisis Pemikiran Pendidikan Islam Abuddin Nata). Risâlah, Jurnal Pendidikan Dan Studi Islam 6.
Rahman, Rini dkk. 2018. Pendidikan Islam bagi Remaja (Upaya Penguatan Karakter dengan Pendekatan Agama). Islam Transformatif : Journal of Islamic Studies 1.
Danang Hawari. 1997. Al-Qur’an, Ilmu Kedokteran Jiwa Dan Kesehatan Jiwa (Yogyakarta: Dana Bhakti Prima Yasa).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H