Mohon tunggu...
Ratna Noviana
Ratna Noviana Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Kebijakan Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta angkatan 2019

Seseorang yang suka menyalurkan pemikiran dalam tulisan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mental Buruh, Hasil dari Pendidikan Indonesia ?

15 April 2020   22:35 Diperbarui: 15 April 2020   22:43 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Makin banyak ketidaktuntasan belajar yang dibiarkan, hampir dapat dipastikan akan membuat hasil pembelajaran rendah. Situasi ini makin diperparah oleh kenyataan bahwa di dalam kelas guru memperlakukan murid sebagai kelompok homogen. Padahal, kemampuan memahami pelajaran dan cara belajar setiap anak berbeda.

Kebanyakan guru bertahan mengajar menggunakan metode tradisional dikarenakan metode ini sangat mudah membuat suasana kondusif. Dampak positif untuk jangka waktu pendek yaitu kelas menjadi kondusif, namun dampak negatifnya akan terasa dalam jangka waktu panjang setelah anak dewasa menjadi terbiasa untuk melakukan sesuatu atas perintah atasan, menjadi seorang yang pasif dan  tidak kreatif. 

Serta berorientasi menjadi pekerja bukan pencipta lapangan kerja. Bahkan dampak itu banyak menjadikan generasi muda menjadi malas dan mudah putus asa. Banyak generasi muda Indonesia lebih berminat menjadi  pekerja baik di sektor swasta mulai di pemerintah sehingga dapat kita lihat semakin bertambahnya peminat pendaftaran cpns tiap tahunnya karena memang mental yang dibentuk sejak dini adalah seorang pekerja. 

Selain itu, disaat siswa belajar di dalam ruangan terus menerus dapat menjauhkan siswa dari alam sehingga ketika dewasa mereka lebih memilih bekerja di dalam ruangan seperti ketika mereka belajar dahulu dan melupakan alamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun