Segala bentuk keputusan yang kita ambil hendaknya berpengaruh terhadap pengajaran yang memerdekakan murid/ merdeka belajar. Murid mendapat kebebasan untuk berkembang sesuai kodratnya, mengembangkan potensi yang dimiliki tanpa ada tekanan. Sehinnga mereka dapat meraih kebahagiaan yang setinggi-tingginya, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.
Seperti keputusan bagaimana kita menyusun strategi pembelajaran yang dapat mengakomodir kebutuhan belajar murid. Membuat keputusan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid dapat kita awali dengan mengetahui kesiapan, minat, dan profil belajar murid.Â
Jika kita sudah mengetahui ketiga unsur tersebut selanjutnya kita dapat memutuskan strategi pembelajarn yang sesuai untuk mengakomodasi kebutuhan belajar setiap murid melalui strategi pembelajaran bediferensiati konten, proses dan produk. Setiap murid itu berbeda, mereka memiliki keunikan masing-masing. Tugas guru adalah menuntun sesuai denga keunikan yang mereka miliki.
Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?
Sebagai seorang pemimpin pembelajaran, sudah seharusnya guru  mengambil keputusan yang bijaksana. Pengambilan keputusan yang bijaksana memperhatikan nilai-nilai kebajikan universal, tanggung jawab, dan keputusan tersebut haruslah berpihak pada murid agar kehidupan masa depan murid dapat terpenuhi dengan baik. Jika guru seumpama petani, maka murid adalah benihnya. Benih tidak akan tumbuh dan berkembang dengan sempurna jika tidak dirawat dengan baik oleh petani.
Apakah kesimpulan akhir yang bisa Anda  tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?
Berdasarkan keterkaitannya dengan modul sebelumnya dan pembelajaran yang ada pada modul 3.1 ini, dapat ditarik simpulan bahwa pengambilan keputusan kita haruslah mendasar pada tiga unsur, yaitu nilai-nilai kebajikan universal, tanggung jawab terhadap segala konsekuensi, berpihak pada murid.
Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh seorang pemimpin seyogyanya  berpedoman pada filosofi Ki Hadjar Dewantara dengan pratap trilokanya, berlandaskan nilai dan peran guru penggerak yang dimiliki, berpedoman pada pembelajaran berdiferensiasi dan sosial emosional, berdasarkan pada budaya positif dengan menggunakan alur BAGJA serta memiliki ketrampilan coaching yang baik dalam menjalankan langkah-langkah pengambilan keputusan. Sehingga akan dapat menciptakan lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Dan menghantarkan murid untuk mencapai profil pelajar pancasila.
Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu dilema etika dan bujukan moral, Â 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?
Pemahaman saya terhadap materi yang sudah saya pelajarai dalam mdgul 3.1 adalah tentang konsep-konsep yaitu; penerapan 4 paradigma pengambilan keputusan (individu lawan kelompok, kenenaran kawan kesetuaan, rasa keadilan lawan rasa belas kasihan, dan jangka pendek lawan jangka panjang). Tiga prinsip pengambilan keputusan yaitu; berpikir berbasis hasil, berpikir berbasis peraturan dan berpikir berbasis rasa peduli.
Sembilan  langkah pengambilan dan pengujian keputusan sebagai langkah awal untuk menentukan apakah masalah tersebut merupakan  dilema etika atau bujukan moral terdiri dari; 1) mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan, 2) menentukan  siapa yang terlibat dalam situasi ini, 3) mengumpulkan fakta yang relevan, 4) pengujian benar atau salah, 5) pengujian benar lawan benar, 6) prinsip pengambilan keputusan, 7) investigasi opsi trilema, 8) buat keputusan, 9) tinjau kembali keputusan dan refleksikan. Sebuah kasus dikatakan dilema etika apabila benar lawan benar, sedangkan dikatakan bujukan moral apabila benar lawan salah.