Oleh  : Ratnaningsih, M.Pd.
CGP Angkatan 5
Kabupaten Lamongan
Refleksi ini Menggunakan Model 3: Six Thinking Hats (Teknik 6 Topi)Â
Jurnal refleksi dwi mingguan ini saya susun sebagai sarana untuk mendokumentasikan perasaan, gagasan dan pengalaman serta praktik baik yang telah saya lakukan dalam dua minggu ini. Mengunakan model 3; Six Thinking Hats (Teknik 6 Topi). Model refleksi ini dikenalkan oleh Edward de Bono pada tahun 1985. Dapat melatih untuk melihat satu topic dari berbagai sudut pandang, yang digambarkan atau disimbolkan dengan enam topi dengan berbagai warna, dimana setiap topi mewakili tentang cara berpikir yang berbeda
FACTS (TOPI PUTIH)
Informasi/ pengalaman  berupa fakta
Modul 2.3 tentang Coaching untuk Supervisi Akademik telah usai dipelajari. Sama dengan modul sebelumnya, modul 2.3 ini juga menggunakan alur belajar MERDEKA.
Diawali dengan Mulai dari Diri  pada tanggal 23 September 2022. Pada pembelajaran 1 ini diharapkan CGP mampu mengidentifikasi pengetahuan, pengalaman, dan ketrampilan terkait coaching di konteks pendidikan.
Eksplorasi Konsep dilaksanakan 24 Sepetember 2022. Pembelajaran 2 ini CGP mempelajari konsep coaching secara umum, membedakan coaching dengan pengembangan diri lainnya, seperti mentoring, konseling, fasilitasi dan training. Juga konsep coaching dalam konteks pendidikan sebagai pendekatan pengembangan kompetensi diri dan orang lain (rekan sejawat). Pada tahap ini juga saya menjadi tahu tentang paradigma berpikir dan prinsip coaching, paradigma dan prinsip berpikir coaching dalam supervisi akademik, kompetensi inti coaching, mendengarkan dengan RASA, serta percakapan berbasis coaching dengan alur TIRTA.
Ruang Kolaborasi; 28 dan 29 September 2022. Pada tahap pembelajaran 3 ini CGP berlatih melakukan praktik percakapan dengan alur TIRTA. Secara berkelompok (kelompok saya terdiri dari 3 CGP) berlatih saat menjadi coach dan coachee secara bergantian.
Demonstrasi kontekstual tanggal 30 September 2022.  Pada pembelajaran 4 ini CGP melakukan praktik coaching dengan CGP lain untuk membantu mengembangkan area kompetensi coaching pada konteks pembelajaran atau keseharian. Secara berkelompok (kelompok saya 4 CGP) melakukan praktik coaching, dengan berperan sebagai coach, coachee dan pengamat secara bergantian. Pra coaching adalah percakapan antara pengamat dengan coach, pelaksanaan coaching merupakan percakapan antara coach dengan coachee yang diobservasi atau diamati oleh pengamat, dan pasca coaching yaitu percakapan antara coach dengan pengamat yang memberikan umpan balik berupa pertanyaan-pertanyaan mengenai pengembangan  kompetensi coaching berdasarkan data sesuai hasil pengamatan.
Pembelajaran 5; Elaborasi Pemahaman dilaksanakan tanggal 4 Oktober 2022. Didampingi oleh  instruktur Ibu Ratna Kristanti Iswari. Pada pembelajaran ini semakin banyak pemahaman tantang coaching untuk supervisi akademik yang saya dapatkan. Banyaknya pertanyaan-pertanyaan baik pertanyaan pemantik dari instruktur maupun dari CGP semakin menambah pemahaman tentang coaching. Seperti mengapa perlu mendengarkan aktif, mengapa pertanyaan harus berbobot, bagaimana kalau dalam kegiatan coaching coacheenya mengalami jalan buntuh atau tidak bisa menemukan ide-ide untuk memecahkan masalahnya sendiri? Dll.
Pembelajaran 6, Koneksi Antarmateri. Pada tahap ini CGP diharapkan dapat menyimpulkan dan menjelaskan keterkaitan materi yang diperoleh dan membuat refleksi berdasarkan pemahaman yang dibangun selama modul 2 dalam berbagai media. Pada pembelajaran Koneksi Antarmateri saya membuat simpulan dan refleksi dalam bentuk artikel dan dimuat pada blog secara online dan membuat video yang saya upload di youtube.
Pembelajaran 7; Aksi Nyata. Dalam aksi nyata CGP mempraktikkan rangkaian supervisi akademik dalam pembelajaran dengan menggunakan paradigma berpikir coaching dan melakukan refleksi terhadap praktik supervisi akademik tersebut.
Dalam menyelesaikan alur belajar MERDEKA, ada kegiatan lain yang saya lakukan  masih berkaitan dengan PPGP, yaitu kegiatan Pendampingan Individu 2 dan Lokakarya 2.
FEELINGS (TOPI MERAH)
Menggambarkan Perasaan Terkait dengan Topik yang Sedang dibahas.
Pada saat mempelajari modul 2.3 tentang Coaching untuk Supervisi Akademik saya sangat antusias karena saya sangat ingin tahu bagaimana menjadi coach, bagaimana menjadi coachee, serta bagaimana menjadi pengamat. Dan setelah saya mempelajarinya saya merasa senang karena apa yang saya ingin tahu bisa terjawab dalam modul ini. Pada saat saya mempraktikkannya seolah-olah saya adalah coach, coachee dan pengamat yang sesungguhnya. Tidak mengapa walaupun dalam praktik tersebut  masih banyak kekurangan saya tetap bersyukur, dan akan terus belajar untuk meningkatkannya, serta mempraktikkannya dalam kegiatan yang nyata.
BENEFITS (TOPI KUNING)
Hal-hal Positif Terkait dengan Topik yang Dipelajari
Banyaknya informasi, pengetahuan dan pengalaman baru yang saya dapat dari modul 2.3 ini, sehingga wawasan saya tentang kegiatan coaching semakin luas dan kesalahpahaman saya tentang coaching di waktu lalu menjadi terluruskan.
- Dulu saya menganggap bahwa coaching, mentoring, konseling, fasilitasi dan training adalah hal sama, ternyata anggapan saya adalah salah. Dan sekarang saya bisa membedakannya.
- Saya mampu memerankan diri sebagai coach, coachee maupun pengamat, walaupun belum benar-benar sempurna
- Saya dapat membagi ilmu yang saya dapat dari mempelajari modul 2.3 ini kepada teman-teman sejawat saya di sekolah.
- Belajar melalui LMS banyak memberikan pengalaman positif untuk saya, memunculkan semangat dan motivasi, kemandirian, berpikir kritis, kreatif, berkolaborasi dengan teman sesama CGP meskipun tidak bertemu langsung, saling membantu dan berbagi pengalaman.
CAUTIONS (TOPI HITAM)
Kendala, Hambatan, atau Risiko dari Tindakan/ Peristiwa yang Sedang Dibahas
Â
Kendala atau hambatan yang saya hadapi atau rasakan dalam mempelajari modul 2.3 ini adalah waktu yang begitu singkat. Hanya dalam beberapa hari sudah harus menyelasaikan tahapan alur Merdeka. Dari mulai dari diri, dilanjutkan eksplorasi konsep, belum paham betul sudah harus melaksanakan ruang kolaborasi.  Di alur ruang kolaborasi inilah akan saya jumpai kesulitan jika pemahaman kurang. Tetapi dengan bantuan dan berkolaborasi  dengan sesama CGP, bantuan dari pengajar praktik serta fasilitator kendala atau hambatan sebesar apapun akan dapat teratasi.
Kendala yang saya hadapi dalam mempelajari modul 2.3 adalah smasih mengalami kesulitan untuk membantu teman sejawat (coachee) dalam menemukan solusi atau jalan keluar yang dari masalah yang sedang dialami oleh teman sejawat saya tersebut. Kadang asumsi, judgment atau asosiasi saya masih turut serta.
Kendala lain adalah banyaknya kegiatan di sekolah, seperti pameran pendidikan di kabupaten, kegiatan tengah semester, menyusun soal, dll. Dan Alhamdulillah kendala tersebut dapat terselesaikan.
CREATIVITY (TOPI HIJAU)
Jabarkan Ide-ide yang Muncul Setelah Mengalami Peristiwa Tersebut
Setelah mempelajari modul 2.3 ini ada beberapa hal/ ide yang  ingin saya lakukan, seperti:
- Mengatur waktu dengan sebaik mungkin sehingga kegiatan di sekolah dan kegiatan program pendidikan guru penggerak bisa berjalan dengan seimbang dan baik.
- Akan terus belajar tentang coaching untuk supervisi akademik agar pemahaman saya terus bertambah.
- Membagi ilmu  tentang coaching yang saya pelajari di modul 2.3 ini kepada teman-teman guru di sekolah, agar merekapun menjadi tahu dan paham.
- Mempraktikkan coaching baik terhadap murid mapun terhadap teman sejawat  di sekolah.
PROCESS (TOPI BIRU)Â
Tarik Simpulan dari Peristiwa yang Terjadi atau Ambil Keputusan Setelah Mempertimbangkan Kelima Sudut Pandang Lainnya
Â
Pengetahuan dan pengalaman yang banyak dan sangat berharga telah saya dapatkan setelah mempelajari modul 2.3 ini dan akan saya terapkan di sekolah. Menjadi mengerti tentang coaching; Paradigma berpikir dan prinsipnya, kompetensi inti dan alur percakapan TIRTA, serta supervisi akademik dengan paradigma berpikir coaching.
Semoga dengan ilmu baru ini kesulitan atau masalah-masalah yang saya dan teman-teman sejawat  hadapi dalam kegiatan pembelajaran dapat menemukan solusi. Sehingga kegiatan pembelajaran bisa berjalan dengan baik yaitu kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan berpihak pada murid, serta benar-benar bisa memenuhi segala yang murid butuhkan. Dan pada akhirnya tujuan pendidikan yaitu menuntun kodrat murid agar mereka mampu tumbuh dan berkembang sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat yang mampu menncapai keselamatan dan kebahagiaan hidup setinggi-tingginya bisa tercapai. Semoga dimudahkan olehNYA, Aamiin...
Lamongan, 13 Oktober 2022
Terima kasih
Semoga bermanfaat
#gurupenggerak
#angkatan5
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H