Sedangkan, pembuatan kompos dari limbah rumah tangga membutuhkan alat seperti ember, tutup ember, dan baskom. Bahan yang dibutuhkan berupa tanah bekas pakai, limbah sayur/buah (sumber Nitrogen), daun kering/kardus (sumber Karbon), EM4, dan larutan gula. Ember yang digunakan sebagai wadah kompos harus dibolongi terlebih dahulu dibagian bawahnya agar air tidak mengendap didasar ember. Air yang keluar dari dasar ember kemudian diwadahi oleh baskom.Â
Air ini yang kemudian disebut dengan air lindi yang juga dapat dimanfaatkan untuk menyiram tanaman dan menambah nutrisi pada tanaman. Biasanya, waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan kompos tergantung pada besar kecilnya skala bahan yang digunakan, mulai dari 1 bulan hingga 2 bulan. Selain itu, pengadukan juga setiap 1 minggu sekali juga diperlukan agar proses pengomposan berjalan secara merata.Â
Ketika demonstrasi dilakukan, warga Desa Bojongkoneng terlihat antusias. Keantusiasan dilihat dari partisipasi masyarakat dalam pembuatan kompos serta banyaknya pertanyaan yang dilontarkan mengenai cara pembuatan kompos. Demonstrasi ini dihadiri lebih dari 50 orang. Selain karena alat dan bahan yang digunakan mudah dijangkau oleh masyarakat, proses pembuatannya juga tergolong mudah karena bisa dilakukan secara individu.Â
Kegiatan ini diharapkan mampu mengurangi limbah-limbah yang belum diolah dengan baik dan mampu meningkatkan kualitas pertanian di Desa Bojongkoneng. Selain itu, juga dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap pupuk kimia yang dimana semakin hari semakin mahal harganya.Â