Nina sudah ikhlas dan tak mengharap akan peran utama, namun takdir berkata lain. Kesempatan emas itu jatuh kepada nya, Nina terpilih. Ekspresi kegembiraan yang tak bisa terbendungkan, dengan segera Ia mengabarkan berita hebat kepada Erica.
Dari sinilah kehidupan Nina berubah, obsesi Nina untuk menjadi ballerina profesional dikenal oleh banyak orang meletup-letup. Tak jarang Nina berlatih hingga ujung kaki nya berdarah atau kuku-kuku tangannya mengelupas, bahkan punggung belakangnya luka akibat kebiasaan buruk Nina saat cemas mendera.
Hari berlalu dengan cepat, Thomas semakin jengah melihat Nina belum juga mendapatkan sentuhan jiwa dari karakter Black Swan yang jelas menuntut karakter liar, lepas, jahat, licik, menggoda dari Nina. Thomas terus menekan Nina untuk bisa mengeluarkan jiwa Black bukan White.
Konflik bermunculan satu persatu, Nina belum juga menguasai jiwa dan ekpresi lepas Black Swan. Thomas selalu membantu Nina, hanya saja usaha itu tidak terlalu berhasil. Ketakutan Nina bertambah saat Ia mendengar bahwa Betty mengalami kecelakaan naas yang mengakibatkan kaki nya luka parah. Nina merasa adanya rasa bersalah telah mengambil peran terakhir yang seharusnya dimainkan Betty. Sementara itu, Nina memperhatikan Lili secara diam-diam. Sosok yang supel dan berkarakter sexy, dalam membawakan gerakan ballet dengan lepas, santai, menggoda seakan sesuai dengan peran Black Swan.
Saat tak terduga, Lily menemukan Nina sedang sendiri menangis seusai latihan, Lily pun menawarkan sebatang rokok sekaligus persahabatan yang disambut dingin oleh Nina. Tak lama kemudian, Nina dan Lily berteman, dua hari sebelum hari besar pementasan itu tiba, Lily mengajak Nina untuk sedikit menikmati hidup, bersenang-senang, serta melepaskan strees yang membelenggu Nina beberapa hari ini. Disaat yang bersamaan, Nina sedang jenuh dengan dirinya sendiri dan perhatian berlebihan Erica. Nina menganggap bahwa Erica terlalu mengganggap Nina seperti anak kecil, dimana Nina kurang mendapatkan kebebasan untuk melakukan segala sesuatunya sendiri. Nina pun memilih untuk melepaskan segala luapan emosi kekesalan dan kekecawaan dirinya yang belum juga mendapat jiwa Black Swan dengan menuruti Lily pergi ke pub dan melepaskan stress.
Nina lepas kendali, dibawah pengaruh sedikit narkoba yang dicampurkan Lily kedalam minumannya membuat Nina berhalusinasi liar dan berani membentak bahkan menyakiti Erica.
Usaha Nina semakin menggila saat sehari sebelum pementasan tiba. Thomas melihat gladi resik yang sempurna. Namun Nina shock saat Thomas menunjuk Lily sebagai penari cadangan sebagai Black Swan. Nina mengetahui bahwa Lily sangat sempurna dengan karakter Black Swan, hal ini membuat Nina depresi dalam obsesi kesempurnaan dalam mewujudkan apa yang Ia inginkan.
Nina jatuh sakit, pagi hari sebelum pementasan. Namun, kenekatan Nina muncul seakan tak rela Lily menggantikan dirinya. Dalam benak Nina, Lily begitu liciknya menghasut dan memperdaya Nina agar gagal datang dan menggantikan dirinya. Thomas hanya bisa menyemangati Nina, saat melihat kobaran semangat dalam diri Nina.
Dan pementasan Swan Lake dimulai, Nina memainkan setiap gerakan balet dengan indah, dan begitu menjiwai White Swan, walau tersirat kegelisahan jiwa yang tak jelas dalam dirinya. Nina bertarung melawan halusinasi gelap saat Lily mencoba mengusiknya agar menyerahkan peran Black Swan untuk dirinya. Nina melawan dan nekat menusuk Lily dengan serpihan kaca rias, darah bercucuran dan Lily pun meninggal. Nina tetap tampil setelah nya, kepuasaan akan jiwa jahat Nina seakan mirip dengan jiwa Black Swan yang misterius, penuh jiwa jahat nan menggoda. Semuanya sempurna. Namun, apa yang terjadi, Nina bermain dengan halusinasi jiwa gelapnya, ketakutan pikiran yang Ia ciptaan, gamblang. Lily masih hidup, Lily tidak meninggal seperti dugaannya. Lantas siapa yang tertusuk serpihan kaca rias, Nina pun menyadari bahwa dirinya lah yang berdarah. Ia menangis, namun tetap harus kuat untuk melanjutkan peran terakhir White Swan. Ini adalah peran terbesar dan terakir Nina, dengan penghayatan jiwa secara sempurna "I felt it. Perfect. I was perfect," Ujarnya di akhir pementasan bebarengan maut menjemputnya dan diiringi riuh rendah tepuk tanggan penonton.