Mohon tunggu...
Ratna Wahyuningsih
Ratna Wahyuningsih Mohon Tunggu... -

SAYA BISA, Berjuang mewujudkan MIMPI, BERSYUKUR, BELAJAR, FOKUS , IKHLAS & SUKSES is MY RIGHT :) \r\n-positive thinker as always-\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gaul dengan BB & PB

5 Oktober 2010   11:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:42 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak : "Mama, besok aku belikan BB ya, biar bisa BBM an sama teman-teman di sekolah..." Mama : "beres sayang, besok mama belikan BB yang kamu mau, ni mama juga lagi BBM an..." Sekilas percakapan , anak dan mamanya yang saya dengar beberapa hari yang lalu saat makan siang di warung Junk-Food food Court - Autis BB- BlackBerry-, sudah bukan hal baru lagi, Handphone berteknologi canggih ini sudah bukan merupakan barang mewah lagi, lihat saja sekarang dimana-mana, banyak orang sudah menenteng BB- BB pun ibarat kacang goreng yang laris manis dipasaran, walaupun harganya bisa dibilang tidaklah murah, namun orang-orang seakan tak mau disebut ketinggalan zaman atau tidak mau disebut ga' gaul kalo belum BBMan. Di mal, di kafe, dibus, Angkot, di Jalan2..dimana-mana deh pokoknya, mata ini tak luput dari orang-orang tak peduli tua, muda, kecil, besar, semua jempol nya sedang sibuk, memperhatikan ada yang beda di gengaman tangan kanan/kiri mereka. Jempol mereka meliuk-liuk seakan tak kenal waktu, dan tak mau berhenti. Ternyata mereka sedang asyik BB an toh. Ini menunjukkan bahwa BB pun seakan sudah menjadi kesatuan yang tak terpisahkan dari tangan mereka, atau bahkan hidup mereka. BB awalnya diciptakan untuk pangsa pasar kalangan pebisnis, fitur-fitur yang tercipta seperti push mail- yang sangat terkenal- mempermudah kita untuk men cek n' ricek email dari mana saja, belum lagi fitur jejaring social: Facebook, Twitter, Koprol, FourSquare, atau bahkan masih atau yang mengakses Friendster ya..hehe..secara sejak Fb tercipta, semua pengguna Frienster pindah jalur ke FB. Pokoknya BB is just like second life lah- Itu dulu, lain lagi sekarang, Jangan kaget klo saat Anda jalan-jalan di mall dan Anda melihat anak-anak kecil yang sudah sibuk dengan BBnya, bahkan sudah tak peduli lagi akan sekitar seakan-akan BB adalah dunianya. Anak-anak SD/SMP pun sudah terhipnotis oleh pesona BB, tentunya anak-anak yang orang tuanya berpenghasilan tinggi dan mampu memanjakan anaknya untuk memfasilitasi BB. Trus apa hubungannya dengan PB- alias Power Balance- siapa juga yang tak kenal gelang karet warna-warni khas yang sedang digandrungi siapa saja, tua,muda, cantik,jelek, athelet/bukan...semua orang sekarang pada memakai PB dipergelangan tangan mereka...weleh2....lagi ngTrend gtuu lhoo...

Padahal, gelang Power Blance ini pun sebenarnya digunakan hanya untuk kalangan para Atlit saja, olahragawan , yang fungsinya pun untuk menjaga stamina tubuh mereka saat beraktifitas. Entah siapa yang memperkenalkan pertama kali gelang PB menjadi tren senter sekarang. Saya pun teringat kejadian tadi pagi, saat dibus perjalanan berangkat kantor, iseng mengamati sekeliling, ternyata PB sudah mewabah, dimana-mana- orang sudah asik dan merasa PD dengan BB sekaligus memakai PB- tak peduli PB itu palsu atau asli yang penting Gaul...gtu lho. Gaul, ya penampilan menjadi sangat penting di Jakarta ini, semua orang disini ingin merasa diperhatikan, dilihat, dipuji, dan mereka pun tak mau dianggap ga gaul, tua,muda, semua golongan pun ikut berpartisipasi untuk Gaul- ya Gaul- Dan terkadang gara-gara keGaulan itu pun generasi muda pun banyak yang salah gaul, gaul yang positif seperti kedisiplinan untuk mencintai lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan, atau pun tidak meludah sembarangan masih sangat jarang dilakukan. Sungguh terlalu, dan sangat memprihatinkan melihat kondisi ke-Gaulan - saat ini. Alangkah baiknya apabila, keGaulan sikap cinta lingkungan mereka sesuai juga dengan penampilan apik mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun