Mohon tunggu...
Ratna Wahyuningsih
Ratna Wahyuningsih Mohon Tunggu... -

SAYA BISA, Berjuang mewujudkan MIMPI, BERSYUKUR, BELAJAR, FOKUS , IKHLAS & SUKSES is MY RIGHT :) \r\n-positive thinker as always-\r\n

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kemiskinan Rakyat Vs Kemewahan Wakil Rakyat

1 September 2010   04:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:33 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membaca berita tentang rencana pembangunan gedung baru bagi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang di prediksikan akan menghabiskan dana anggaran total sekitar Rp 1, 6 triliun, dimana biaya tersebut diprediksi diluar biaya TI, sistem keamanan, dan furniture yang menjadi headline di beberapa media surat kabar pagi ini.

Hal itu membuat saya geleng-geleng kepala, bagaimana tidak, pembangunan gedung baru tersebut sudah mencoba untuk menambahkan konsep fasilitas rekreasi yang rencana nya akan dibangun di lantai atas puncak gedung. Fasilitas-fasilitas tersebut antara lain, kolam renang, gym, spa, refleksi, café, restoran, pertokohan, apotek, dan sebagainya.

Pro dan kontra pun saat ini masih bergulir, entah apa yang saat ini wakil-wakil rakyat yang duduk jadi anggota DPR tentang konsep untuk pembangunan gedung baru itu.

Jauh dari itu, keprihatinan muncul takkah melihat masih banyaknya rakyat-rakyat miskin yang setiap harinya harus berkerja keras untuk bertahan hidup mencari makan setiap hari nya, rasa-rasanya kinerja DPR selama ini yang masih kurang dari harapan masyarakat banyak, fasilitas-fasilitas tersebut belumlah layak diberikan.

Tahukah Anda bahwa tingkat kemiskinan di Indonesia masih sangatlah besar, berdasarkan data terbaru maret 2010 dari Badan Pusat Statistik (BPS), Jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Indonesia pada Maret 2010 mencapai 31,02 juta yang terbagi dalam dua bagian yaitu penduduk miskin di daerah perkotaan 11,10 juta dan untuk penduduk pedesaan sekitar 19,93 juta. Belum lagi berapa jumlah anak-anak miskin terlantar yang belum mendapatkan haknya, hak untuk mendapatka pendidikan yang cukup. Generasi-generasi penerus bangsa itu sungguh memerlukan bantuan yang serius agar nantinya Sumber Daya Manusia (SDM) bangsa ini tak terus-menerus terbelakang dari negara tetangga.

Wakil-wakil rakyat itu seharusnya lebih ikhlas dalam bekerja membela hak rakyat bukannya berkilah bahwa pembangunan fasilitas-fasilitas tersebut untuk meningkatkan kinerja agar lebih tinggi. Hanya saja, belumlah pantas rasa-rasanya apabila tugas membela hak-hak rakyat saja belumlah terbukti secara signifikan ke arah yang lebih baik.

Satu hal lagi yang akan membuat rakyat bakal makin sengsara, dikabarkan bahwa saat ini wakil-wakil rakyat tersebut sudah kebal, egois mode on alias tidak peduli kritik dari masyarakat, beberapa hari lalu diberitakan ketua DPR sudah bilang, “mau dikritik seperti apa pun rencana pembangunan akan jalan terus. Mereka tidak akan mereview kembali. Mereka takkan mendengar”.

DPR oh DPR…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun