Mohon tunggu...
Ratna Juwita
Ratna Juwita Mohon Tunggu... Perawat - mahasiswa

Ratna juwitaa hobi bulutangkis joging juga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perkembangan IPTEK Perkembangan Nuklir dalam Bidang Kesehatan Pengembangan Obat Alami

11 September 2023   17:34 Diperbarui: 11 September 2023   17:56 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penemuan sinar-X pada akhir abad ke-19 (November 1895) menunjukkan hal tersebut, teknologi nuklir bukanlah  hal baru dalam dunia medis. Pembangkit listrik tenaga nuklir  Indonesia didirikan tak lama setelah adiois atom pertama dioperasikan. Pada tahun 1965 dan  hingga saat ini kegiatannya telah memberikan kontribusi penting dalam bidang medis. Aktivitas ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir di bidang ini semakin meningkat terhadap berbagai teknologi proses, analisis, instrumentasi dan instrumentasi, serta pembuatan alat kesehatan berupa sediaan adioisotope dan produk radiofarmasi.khususnya di bidang kedokteran energi nuklir, dijelaskan dalam artikel.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang  pesat, begitu pula bidang penerapannya Radioisotop. Selain yodium-131 (131I), fosfor-32 (32P) dan teknesium-99m (99mTc), Reaktor Bandung  saat itu  mampu menghasilkan beragam produk radioisotope biasa digunakan untuk tujuan penelitian dan pengembangan, serta aplikasi a.l. di bidang pertanian, peternakan, hidrologi, adioiso, pendidikan, seperti Natrium-24 (24Na), Kromium-51 (51Cr), Seng-65 (65Zn) dan Brom-82 (82Br) (1). Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), sebagai organisasi dengan kapasitas di bidang teknologi nuklir di Indonesia, radiofarmasi dan adioisotope, benih unggulan di lapangan pertanian, peralatan adioisoto, layanan pengujian non-destruktif, dll.
Obat yang perlu dipelajari secara umum dicirikan oleh adioisotope serupa, seperti tritium, karbon-14, fosfor-32, sulfur-35, nitrogen-15, atau yodium-131,membentuk senyawa yang diberi label kadar kemurnian radiokimia lebih besar dari 90%, serta karakteristiknya kimia atau biologi,Energi nuklir dalam studi parameter farmakokinetik, khususnya VCO (virgin Coconut Oil) dianggap sebagai bahan alami oleh masyarakat dapat mengobati beberapa penyakit khusus infeksi, kurkumin dikenal sebagai pelindung hati, dan streptokinase rekombinan seperti trombolitik, dimulai dengan proses diberi label dengan isotop radioaktif yodium-131.
Selain bidang radiologi yang merupakan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir yang telah diterapkan sejak lama, Ilmu kedokteran nuklir dikembangkan di Indonesia  oleh Prof.dr.Luhulima, seperti  disebutkan sebelumnya, juga menggunakan sumbernya radiasi. Studi  kedokteran nuklir in vivo dapat memberikan informasi yang berguna visual atau tidak, animasi, serial atau statis.kualitatif atau kuantitatif, secara morfologi dan fungsional, sambil belajar secara in vitro, dalam hal ini RIA (Radio Immunoassay) dan IRMA (Radioimmunoassay), dapat memberikan informasi yang akurat mengenai kandungan komponen endogen organisme, khususnya di bidang hematologi, imunologi dan endokrinologi seperti a.l. Di atas menentukan kadar hormon  tiroid, pertumbuhan dan reproduksi.
Termasuk produk alami berlabel yodium radioaktif 131 memiliki kemurnian radiokimia yang tinggi yaitu kaleng 131I-VCO, 131I-NK dan 131I-SKA digunakan untuk penelitian biodistribusi, farmakokinetik, pembersihan darah dan lain-lainnya. Jadi waktu langkahnya penelitian di bidang penemuan dan pengembangan obat baru seringkali membutuhkan waktu  peralatan  dan biaya yang lama dan rumit tinggi,  dapat dipersingkat dan disederhanakan menggunakan sinar radioaktif dipancarkan oleh senyawa yang diberi label. Dengan demikian, perlunya mengoptimalkan aplikasi nuklir Nuklir dalam Bidang Kesehatan Pengembangan Obat Alami agar dapat digunakan secara efektif dan efisien.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun