Kita bukan siapa-siapa
hanya gumpalan lempung yang tak berarti
atas cinta dan Rahman Rahimnya kita ada
ditiupkan ruh hingga memenuhi ubun-ubun semesta
dialirkan darah merah melewati urat-urat pembuluh keungu-unguan
hingga tanpa terasa segala bentuk kita rasakan
segumpal hati kita dititipkan
meski kerap belatung mengisi gumpalan hati itu
namun cinta dan ampunan-Nya kelak kita dapatkan
tak mungkin akan tahu dan terkuak rahasia langit
siapa Dia dan bagaimana Dia
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!