Mohon tunggu...
Ratnailis Binugrahaningrum
Ratnailis Binugrahaningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

IPB University

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gerakan Peduli Lingkungan Kreasi Sampah Ekonomi Kota Kudus

27 Maret 2021   08:59 Diperbarui: 27 Maret 2021   09:04 792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Relawan KRESEK dan hasil kreasi sampah di Desa Ngembalrejo (Dok. pribadi)

Kudus - Sampah adalah permasalahan yang sering terjadi di berbagai daerah, tak terkecuali di Kabupaten Kudus. Jumlah timbunan sampah di Kabupaten Kudus pada tahun 2019 sebesar 159.083 ton/tahun, dari jumlah timbunan sampah tersebut hanya 60,54% yang dapat dikelola sehingga masih ada 39,46% sampah yang belum dikelola. Kemudian pada akhir tahun 2020 kemarin, sampah di Kabupaten Kudus kian bertambah, contohnya di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Desa Tanjungrejo yang tiap harinya terdapat 130 Ton sampah masuk. Sehingga ada perluasan di daerah Tempat Pembuangan Akhir tersebut. Tentu hal ini menjadi pembahasan yang cukup serius, dan perlu adanya kontribusi semua masyarakat Kudus untuk mencegah adanya penumpukan sampah.

            Banyak elemen masyarakat yang ikut andil dalam menanggulangi sampah di Kabupaten Kudus, salah satunya adalah Komunitas KRESEK Kudus (Kreasi Sampah, Ekonomi Kota). KRESEK merupakan komunitas sosial yang berfokus pada permasalahan lingkungan, terutama pada permasalahan sampah dan bagaimana cara menggelolanya. Komunitas KRESEK terbentuk oleh Faesal Adam dan teman-temannya pada tanggal 27 September 2015 di Kabupaten Kudus, dan saat ini Komunitas KRESEK sudah ada di Kota Surakarta. Tujuan Komunitas KRESEK Kudus ini yaitu memberikan edukasi akan pentingnya menjaga lingkungan kepada generasi muda hingga tua sehingga dapat mewujudkan Indonesia bebas sampah. Fungsi dari komunitas ini adalah sebagai wadah untuk masyarakat yang berperan aktif dalam kelestarian alam. Komunitas KRESEK Kudus juga mempunyai peran peduli dan pemerhati lingkungan serta mengelola sampah menjadi bermanfaat dan berkah.

              Banyak program kegiatan yang biasanya dilakukan diantaranya aksi lingkungan seperti penanaman pohon, garuk sampah, kampanye diet kantong plastik, biopori (teknologi alternatif dan sederhana untuk penyerapan air hujan selain dengan sumur resapan), ecobrik (seni pengolahan sampah dengan mengisi botol bekas dengan sampah plastik hingga padat dan keras menjadi meja, kursi, dan miniatur), dan lain-lain. Kemudian program Sedekah Sampah yaitu pengumpulan sampah yang nantinya hasil dari penjualan akan digunakan untuk kegiatan sosial seperti lingkungan dan pendidikan. Program kegiatan yang lainnya adalah pemberdayaan, dimana dalam kegiatan ini Komunitas KRESEK Kudus ikut serta membimbing dan membina masyarakat dalam melakukan pengelolaan sampah seperti pelatihan kreasi dan pelatihan daur ulang lainnya  yang dapat memberikan tambahan penghasilan bagi masyarakat. Selain itu komunitas ini juga melakukan sosialisasi budaya menjaga lingkungan kepada masyarakat. Sekarang Komunitas KRESEK Kudus berkegiatan di Rumah Gunadi, Desa Barongan dan tengah fokus pada kegiatan Sedekah Sampah dan Desa Binaan. Bank sampah yang ada dirumah saat ini sudah dikelola oleh warga.

               Dengan adanya program kegiatan yang bersolusi mengurangi dan mengelola sampah, Komunitas KRESEK Kudus ini tentu mendapat kepercayaan dan pengakuan oleh masyarakat. Banyak mayarakat yang ikut berkontribusi menyumbangkan sampah untuk dikelola oleh Komunitas KRESEK Kudus dan mengikuti pelatihan yang telah dibuat komunitas ini. Tak hanya itu Komunitas KRESEK Kudus ini telah lama dikenal oleh masyarakat sebagai komunitas yang berperan aktif dalam kegiatan sosial, peduli lingkungan, dan pengembangan masyarakat kota. KRESEK Kudus berhasil melakukan pemberdayaan Desa di Desa Ngembalrejo Rt 02/04,  disini KRESEK Kudus mengajak masyarakat untuk melakukan pengelolaan sampah. Hingga saat ini di Desa Ngembalrejo sudah ada Bank Sampah Masdulah (Masyarakat Peduli Sampah), Kreta Pelangi (Kreasi Tangan Peduli Anak Negeri) dan Perpustakaan. Komunitas ini juga dapat memberikan beasiswa peduli lingkungan setiap tahunnya kepada pelajar SMA melalui hasil dari program Sedekah Sampah. Pada dua tahun yang lalu Komunitas KRESEK Kudus juga menjadi peserta dalam Kegiatan Kongres Sungai Indonesia 4.0 di Bumi Perkemahan Cibubur yang diikuti oleh komunitas, pemerintah, akademisi, privat sektor dan media. Dalam mempertahankan kontribusinya, Komunitas KRESEK Kudus kini berusaha  membuat taman dan rumah edukasi untuk pengelolaan sampah, yang nantinya bisa bermanfaat untuk masyarakat Kudus sendiri. Dengan adanya Komunitas KRESEK Kudus ini, diharapkan masyarakat secara umum sadar akan pentingnya menjaga lingkungan terutama masalah sampah dan mempunyai peran untuk melestarikan lingkungan serta dapat mengelola atau memanfaatkannya dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun