Mohon tunggu...
ratna hayu
ratna hayu Mohon Tunggu... Guru - Ratna Hayu

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hanya untuk Anakku

11 Juni 2019   22:28 Diperbarui: 11 Juni 2019   22:34 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kegelapan mulai merambah

Tidak ada setitik cahaya pun

Yang ada hanyalah isak tangis mendayu

Menggores perih relung hatiku

Naaaaak..kumohon diamlah

Bunda tahu engkau lapar

Tapi apa daya tiada secuil rotipun untuk dimakan

Air susu pun sudah tiada tersisa

Tertatih aku berjalan sembari memeluk tubuh kecilmu

Mengharap ada sesuap nasi yang tercecer di jalanan

Mengharap ada seteguk air yang bisa mengaliri kerongkonganmu yang mulai parau

Tak mengapa Bunda puasa

Bunda bisa menahan perih dan dahaga

Ya Tuhan..apa yang harus aku lalukan

Berjalan terseok hampir tengah malam

Keputusasaan mulai melanda

Hingga anakku yang haus dan lapar sudah bosan untuk menangis

Seorang wanita paruh baya memanggilku

Mbaaaak..tolong kesini..

Aku pun menghampirinya

Wanita itu memberiku sebuah bungkusan kecil..terimalah mbak..ucapnya

Dan jerit lirih terucap dari bibirku..

Alhamdulilah Tuhan..kau berikan aku rizkimu

Kau berikan aku makanan dan minuman ketika aku dan anakku membutuhkannya

Anakku..bangunlah..makan dan minumlah sepuasmu Nak

Air mata tak terasa menetes melihat anakku dengan lahap menikmati makanan itu

Anakku...aku sebagai bundamu berjanji

Akan memberikan kehidupan yang terbaik untukmu

Semoga Tuhan selalu melindungi kita

Amin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun