Bubblegum coral dan fauna laut dalam pada umumnya dengan cepat menjadi terancam oleh aktivitas manusia. Karena menipisnya perikanan perairan tengah di seluruh dunia, teknik penangkapan ikan alternatif yang merusak (misal. Pukat (bottom trawling)), kini dilaksanakan di perairan yang lebih dalam. Praktik-praktik ini tidak hanya berdampak negatif langsung pada populasi ikan komersial, tetapi juga pada semua ikan yang tumbuh lambat fauna bentik (misalnya oktokoral pembentuk habitat) dan pada ekosistem secara keseluruhan.
Daftar Pustaka
Bright-Diaz, L.M., Strychar, Kevin & T.C., Shirley. 2011. Compounds from Deep-Sea Bubblegum Corals, Paragorgia arborea, Elicit Anti-Predation Behavior in Fish. The Open Marine Biology Journal 5: 58-67.Â
Buhl-Mortensen, L., Olafsdottir, S. H., Buhl-Mortensen, P., Burgos, J. M., & Ragnarsson, S. A. 2014. Distribution of nine cold-water coral species (Scleractinia and Gorgonacea) in the cold temperate North Atlantic: effects of bathymetry and hydrography. Hydrobiologia 759(1): 39–61.Â
Herrera, Santiago., Baco, Amy & Sanchez, Juan. 2009. Molecular systematics of the bubblegum coral genera (Paragorgiidae, Octocorallia) and description of a new deep-sea species. Molecular phylogenetics and evolution 55: 123-135.Â
Mortensen, P.B., Buhl-Mortensen, L. 2005. Morphology and growth of the deep-water gorgonians Primnoa resedaeformis and Paragorgia arborea. Marine Biology 147: 775–788.Â
Sanchez, Juan. 2005. Systematics Of The Bubblegum Corals (Cnidaria: Octocorallia: Paragorgiidae) With Description Of New Species From New Zealand And The Eastern Pacific. Zootaxa 1014: 1-72.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H