Putra satu-satunya dari keluarga konglomerat mengalami koma selama 10 tahun sejak dia berusia 20 tahun akibat terjadinya kecelakaan maut yang menimpa dirinya dan sopir pribadinya. Sopir meninggal di tempat dan dia mengalami koma, sebut saja namanya tuan braham.
Sekarang usia tuan braham sudah memasuki usia 30 tahun. Dia hanya hidup dengan alat bantu, jika alat bantu di lepas bisa jadi tidak ada harapan baginya untuk tetap hidup. Tapi kedua orang tuanya tidak mau kehilangan anak semata wayangnya. Hanya keajaiban yang bisa menyelamatkannya.
Sudah banyak perawat yang keluar masuk untuk merawat tuan braham tapi tidak ada yang berlangsung lama. Sampai ada seorang perempuan yang melamar untuk posisi tersebut dan sudah bertahan sampai 5 tahun di sana.
Ternyata wanita itu adalah teman satu sekolahnya dulu yang mencintai tuan braham secara
 iam-diam bahkan sampai sekarang. Dia melamar pekerjaan karena baru mengetahui kalau tuan braham koma sudah 10 tahun. Sedangkan dirinya sebut saja sansa selama ini bekerja di luar negeri selama bertahun-tahun.
Harapan sansa besar atas kesembuhan tuan braham dia hanya ingin merawat tuan braham.
Begitulah cara dia mencintai tuan braham dengan tulus dan berharap sembuh seperti sedia kala.
"Sayangnya hanya dengan seperti ini aku bisa bersamamu, aku selalu menantikan kesembuhanmu, itu sudah cukup membuatku bahagia." Setiap hari sansa mengucapkan kata-kata itu di dekat tuan braham.
Sansa selalu menceritakan cerita tentang motivasi, cerita lama, cerita lucu meskipun ceritanya selalu diulang-ulang. " Mungkin jika kamu sadar dan aku ceritakan kisah ini berulang pasti kamu akan komplain dan mengomel, betul kan?"
Setiap hari sansa memegang erat tangan tuan braham. "Kamu pasti sembuh, kamu pasti bisa sadar dan kembali seperti sedia kala." Setiap hari kata-kata itu terucap tanpa absen.
Hanya waktu hari minggu saja sansa bisa mengambil jatah liburnya. Itupun sansa mengambil jatah liburnya sebulan hanya 2 kali atas kemauannya sendiri tanpa upah tambahan.
" Aku tadi habis dari acara perpisahan sekolah adik sepupuku, ada yang menjual gelang couple giok ini, lucu deh tengahnya ada matahari masing-masing setengah jika digabungkan
akan membentuk matahari utuh, kelak jika kamu sadar dari koma, kamu bisa melihat matahari lagi secara utuh." Ucap sansa sambil memakaikannya ke pergelangan tangan tuan braham, dan di tangannya sendiri.
Sampai memasuki tahun ke 6 saat hari minggu tiba, suara handphone sansa berdering 7 kali tanpa ada jawaban karena hari minggu libur sansa keluar rumah tanpa membawa handphonenya, setibanya di rumah dia mengecek handphonenya dan refleks menjatuhkannya setelah membaca pesan teks dari ibu tuan braham.
" Tuan braham sa, dia menggerakkan jari tangannya, dokter sedang menanganinya tapi dia belum sadarkan diri."
Perasaan bimbang sansa campur jadi satu, bagaimana kalau tuan braham sadar dan melihatku, seseorang yang kehadirannya saja tidak pernah terlihat saat di sekolah, bagaikan debu yang berkeliaran yang tidak terlihat olehnya dan ternyata sekarang merawatnya selama bertahun-tahun.
Sansa datang untuk melihat berkembangan tuan braham dan ingin mengetahui apa yang terjadi. Kata dokter ini memang suatu keajaiban yang benar-benar luar biasa, hanya menunggu perkembangan selanjutnya untuk melihat tuan braham benar-benar sadar meskipun nanti akan memakai kursi roda karena sulit untuk memulai berjalan karena sudah puluhan tahun koma, perlu banyak melakukan terapi.
Di saat tuan braham mulai sadar, saat itu juga sansa memutuskan untuk resaign dari pekerjaannya dan meninggalkan kota itu untuk sementara waktu, dia menyewa tempat tinggal di dekat pantai yang tidak jauh dari rumah sahabatnya, sahabat yang tahu semua tentang cintanya ke tuan braham dari dulu sampai sekarang.
Sansa berharap tuan braham bisa menemukan pasangan yang selaras dengan dirinya, yang bisa membuat dia bahagia.
Ketika pertama kali tuan braham membuka matanya dia hanya mencari sosok yang selalu berada disampingnya selama ini, meskipun dia koma dia msih bisa merasakannya. Tapi mama tuan braham menyembunyikan identitas sansa karena itu adalah permintaan sansa sebelum pergi.
Mama tuan braham menunjuk ke seorang yang tepat berada di sampingnya. Ini dia suster loren yang selama ini merawatmu sayang. Ucapnya.
Coba pegang tanganku.
Suster loren memegang tangan tuan braham.
Tuan braham terdiam. Kamu bukan dia, sekarang biarkan aku sendiri.
Tuan braham meminta mamanya untuk mengganti orang yang merawatnya, dia ingin yang merawatnya seorang laki-laki.
Setelah beberapa bulan tuan braham sudah hampir pulih dan bisa duduk di kursi roda sambil menjalani terapi, langkah kakinya untuk berjalan sudah mulai menunjukkan perkembangan.
Dilain waktu sansa melihat berita tuan braham di sosial media tentang perkembangan kesehatannya semakin membaik, karena memang anak konglomerat kehidupannya lebih banyak diberitakan.
Syukurlah kamu menjalani harimu dengan baik. Ucap sansa lirih.
Setiap malam yang dilakukan sansa adalah melamun di pantai, sesekali menangis karena sedih tentang perjalanan hidup dan cintanya. Dengan memandangi gelang giok couple yang dia putar-putar dan dimasukkan kembali ke dalam tas kecilnya.
Tidak cuman sansa yang selalu memikirkan tuan braham, tuan braham pun juga sama. Setiap hari selalu memejamkan matanya berusaha mengingat apapun yang terlintas saat dia koma agar bisa menemukan wanita yang merawatnya dulu, karena mamanya sama sekali tidak tahu tentang dimana wanita itu tinggal. Yang mamanya tahu hanya namanya saja, semua data pribadi yang di kirim waktu melamar adalah bukan yang sebenarnya.
Karena keadaan mendesak sansa harus pergi ke kota untuk menyerahkan berkas ke tempat temannya bekerja karena fany teman sansa sedang sakit tyfus jadi selama sakit sansa yang mengantarkan berkasnya setiap 2 hari sekali.
Sepulang dari kantor sansa mampir membeli roti untuk fany, ketika selesai membayar dan membalikkan badan sansa menabrak seorang laki-laki gagah berjas hitam dengan kumis tipis dan maskulin. Ternyata yang dia tabrak adalah tuan braham.
Sansa berusaha tetap tenang dan meminta maaf atas kecerobohannya tapi dengan cueknya tuan braham hanya mengangkat tangannya sebagai tanda tidak apa-apa dan melanjutkan transaksinya.
Dari dulu aku memang tidak terlihat olehmu. Gumamnya.
Dari luar terlihat nyonya fadis ibunya tuan braham melihat mereka, sansa hanya mengangguk menyapa dan bergegas pergi meninggalkan toko roti itu. Tapi nyonya fadis bergegas mengejarnya dan terlihat oleh tuan braham.
Ada yang aneh dengan mama, kenapa mengejar seseorang.
Nyonya fadis mengejar sansa dan meraih tangan sansa. Aku mencari kamu kemanapun, aku hanya ingin tahu kenapa kamu bersikap seperti ini dan memalsukan semua identitas pribadimu.
Aku tidak bisa menjawabnya nyonya, kamu tidak perlu khawatir aku tidak mempunyai niat jelek sedikitpun, aku hanya ingin tuan braham pulih kembali, jadi tolong rahasiakan tentang semuanya.
Percekapan mereka dihentikan dengan suara tuan braham yang memanggil nyonya fadis, sontak sansa menarik topinya untuk menutupi mukanya dan bergegas meninggalkan nyonya fadis.
Siapa dia ma baru kali ini mama mengejar seseorang.
Oh bukan siapa-siapa, mama pikir tadi itu teman mama.
Tuan braham berjalan sambil menoleh kebelakang dengan rasa penasaran.
Semalaman tuan braham tidak bisa tidur memikirkan siapa wanita tadi yang berbicara dengan mama. Tanpa pikir panjang tuan braham menyuruh seseorang untuk mengecek cctv tadi sore siapa wanita tadi yang mama kejar.
Ternyata setelah mendapat rekaman cctv ternyata dia adalah wanita yang sama yang menabraknya di toko roti tadi, karena rasa penasaran besoknya tuan braham menunggu wanita itu di depan toko roti alih-alih bisa bertemu lagi dan ternyata bukannya keluar dari toko roti tapi tuan braham melihat wanita itu keluar dari kantor tempat fany bekerja.
Karena tuan braham sudah mempunyai rencana sebelumnya untuk mengetahui siapa wanita itu, sambil memantau dari mobilnya.
Ternyata rencana tuan braham adalah menyuruh seseorang untuk mencopet tas wanita itu alih-alih untuk mengetahui identitas apapun yang ada di dalam tasnya dan mengembalikannya kembali dengan orang yang berbeda seolah-olah tasnya ditemukan oleh
orang lain.
Setelah mendapatkan tas wanita itu dan membuka tasnya, dan melihat isi dompetnya tiba-tiba
sesuatu terjatuh dari dalam tasnya, tapi tuan braham fokus ke kartu identitas
Nama : elisa sansa marita.
Umur : 36 tahun
Gol darah : A
Alamat : jln cenderawasih-jakarta selatan
Melihat nama sansa seperti nama wanita yang telah merawatnya, tapi fikiran itu terbesit. Tapi bukan dia saja yang mempunyai nama yang sama.
Akhirnya tuan braham mengambil sesuatu yang terjatuh tadi dan ternyata itu adalah gelang giok persis seperti miliknya dan ketika digabungkan dengan miliknya ternyata cocok.
Matanya berkaca dan menggenggam erat gelang itu dan bingung dengan keadaannya sekarang antara marah, bahagia, atau sedih.
Akhirnya tas dikembalikan tanpa gelang couple yang masih berada digenggaman tuan braham.
Tuan braham memantau sansa dari dalam mobilnya. Setelah orang yang berbeda memberikan tas itu, sansa merogoh tas dan seperti kehilangn sesuatu di dalam tasnya, ya dia kehilangan gelang giok yang tetap dipegang oleh tuan braham.
Sansa terdiam sedih karena gelang gioknya hilang karena itu satu-satunya barang yang dia miliki bersama tuan braham. Sansa pergi ke swalayan membeli minuman dan duduk di sana, tiba-tiba ada yang menghampirinya dan menunjukkan gelang didepannya.
ini punya kamu. Sansa menoleh ke atas dan melihat tuan braham berdiri tepat didepannya.
Ini gelang punyamu kan, sama dengan punyaku bisa kamu jelaskan kenapa gelang ini bisa berada di kamu, apakah ini punyamu, kalau iya bukankah kamu adalah orang yang
merawatku dulu.
Tanpa pikir panjang sansa berdiri dan mengambil gelang itu, dan pergi meninggalkan tempat itu tapi dihalangi oleh tuan braham dengan menggenggam tangan sansa.
Sansa melepas paksa gengaman tangan tuan braham.
Tidak semua gelang yang dijual di pameran hanya kamu yang punya.
Tapi aku tidak pernah mengatakan aku membelinya dimana. Ucap tuan braham.
Sansa langsung bergegas lari meninggalkan tempat itu dan pergi dengan naik taxi. Sementara tuan braham terus mengikutinya dari jauh agar tahu dimana sansa tinggal selama ini.
.....
Setelah berada di rumah tuan braham menyodorkan beberapa foto kemamanya sambil menatap matanya. Mama tau siapa yang berada di foto ini? Mama terdiam cukup lama.
Baiklah kalau mama tidak bisa menjawabnya aku yang akan mencari tahu sendiri aku tidak akan memaksa lagi.
Tunggu. Suara mama menghentikan langkah kaki tuan braham.
Memang benar dia sansa wanita yang merawatmu selama 3 tahun sebelum kamu sadarkan diri, mama juga tidak tahu kenapa tiba-tiba dia berhenti saat kamu sadar dari koma, dan memohon agar merahasiakan dirinya. Diantara semua yang pernah merawatmu dialah yang paling tulus. Untuk hal lainnya sebaiknya kamu tanyakan sendiri kepadanya.
Setelah mendengar semua cerita mama yang dilakukan tuan braham setiap malam adalah memandangi foto sansa yang didapatnya dari orang bayarannya.
Apa yang kamu inginkan dariku? Siapakah kamu sebenarnya? apa rencanamu? Ucapan yang selalu diulang-ulang oleh tuan braham.
.....
Keesokan harinya tuan braham mendatangi rumah sansa tapi sayangnya sansa tidak berada di rumah karena sedang bekerja di swalayan sebagai pekerja paruh waktu. Tanpa pikir panjang tuan braham mendatangi tempat sansa bekerja.
Sansa terkejut saat melayani customer dan ternyata dia adalah tuan braham. Mereka saling menatap lama. Tuan braham menatap lama karena penasaran dengan sansa, sedangkan perasaan sansa campur aduk jadi satu.
Silahkan di bayar terlebih dahulu. Ucapan sansa membuyarkan tatapan mereka.
Seketika kaki sansa terasa lemas dan dia duduk di bawah membelakangi meja kasir. Dia berpikir bahwa tuan braham sudah meninggalkan swalayan, tapi ternyata malah duduk santai di depan sambil menikmati kopi dan roti lapis markisa kesukaannya.
Saat hendak pulang sansa berpura-pura tidak melihat keberadaannya.
Tidak perlu berpura-pura tidak melihatku. Sergah tuan braham.
Sansa terdiam dan berdiri di dekat tuan braham menanyakan perihalnya kenapa menunggunya.
Kenapa kamu tiba-tiba pergi saat tahu kalau aku sadar, dan langsung memutuskan resaign ditambah lagi kamu meminta mamaku menyembunyikan identitasmu. Lebih baik kamu menjelaskannya dan tidak berpura-pura lagi.
Kenapa kamu terlalu naif ini bukan drama ini hanya kebetulan saja aku resaign di saat kamu sadar dari koma. Jangan ganggu aku lagi karena penjelasan seperti itu sudah cukup.
Sansa meninggalkan tuan braham dan tuan braham seperti tidak puas dengan jawaban sansa.
....
Berhari-hari tuan braham masih memikirkan jawaban sansa, karena dia masih belum puas
dengan jawaban yang diberikan sansa.
Tiba-tiba mama menyodorkan sesuatu ke tuan braham yang tenyata itu adalah rekaman cctv kamar tuan braham saat koma yang selama ini mama sembunyikan.
Setelah melihat semua rekaman cctv yang berisi semua kegiatan sansa saat merawat tuan braham, tuan braham menyadari kalau ini bukan hanya sekedar merawat tapi lebih dari itu.
Semua jawaban sansa bohong.
Dia menyukaiku.
......
Keesokan harinya tuan braham menemui sansa dan kebetulan dia sedang duduk santai di depan rumahnya.
Kenapa datang lagi kemari. Apakah semua jawabanku kurang jelas.
Apa kamu menyukaiku? Ucap tuan braham terang-terangan.
Sansa terdiam cukup lama karena pertanyaan yang dilontarkan benar-benar tidak terduga.
Hahaha maakkksutmu apaa tibba2 bicara seperti itu, konyol . Sambil bicara terbatah-batah.
Jawab saja !
Sebaiknya kamu pergi jangan memberikan pertanyaan konyol. Ucap sansa Saat hendak masuk ke dalam rumah tangan sansa di tarik oleh tuan braham. Jawab saja apakah kamu tidak ada rasa sama sekali denganku! ucapnya.
Memang apa yang kamu harapkan dari jawabanku, apa yang kamu harapkan dari seseorang yang merawatmu " CINTA ." Perawat hanyalah seorang perawat bukan di bayar untuk jatuh cinta jadi jangan berharap untuk hal yang tidak masuk akal. Kamu hanya hidup dalam imajinasimu karena kamu terlalu lama koma. Aku hanya bekerja dan jangan di salah artikan dengan yang lain.
Kalau aku yang menyukaimu? ucap tuan braham
Itu lebih konyol lagi bagaimana bisa seseorang bisa jatuh cinta saat koma.
Lalu alasanmu mencimku saat aku koma, selalu memegang tanganku, mencium tanganku,
menangis didekatku, apa itu juga manipulasi cctv yang aku lihat tadi malam.
Tatapan sansa berubah seketika dan melontarkan kata-kata yang membuat tuan braham geram dan meninggalkan sansa.
Untuk semua yang kamu lihat di cctv itu hanya trikku ke semua pasienku yang pernah mengalami koma agar cepat pulih, menciumnya, memegang tangannya. Ucap sansa dengan santai
Ternyata kamu sama saja dengan wanita manapun, sepertinya aku tidak perlu mengajukan pertanyaan lagi.
Saat tuan braham pergi meninggalkan sansa dengan sedikit membanting pintu mobilnya.
Sansa duduk dengan menutupi wajahnya dengan ke dua telapak tangannya sambil menangis tersedu-sedu.
Selang beberapa bulan sansa didatangi oleh nyonya fadis dan memberikan sebuah undangan ke sansa. Hati sansa was-was karena itu pasti undangan pernikahan tuan braham.
Setelah sansa membuka udangan itu ternyata itu adalah undangan ulang tahun tuan braham yang diadakan di hotel mewah.
Sansa menolak untuk datang tapi setelah mendengar cerita dari ibunya tentang tuan braham yang selalu murung dan sering sakit-sakitan karena terlalu banyak begadang atau terlalu sering memikirkan sansa. Akhirnya sansa mempertimbangkan undangan ibunya.
Sansa datang memakai dress berwarna cream dan rambutnya yang terikat dengan warna senada, sungguh anggun. Sansa hanya menoleh kenan-kekiri hendak mencari tuan braham untuk sekedar mengucapkan selamat ulang tahun untuknya dengan paper bag kecil yang didalamnya berisi kado untuk tuan braham.
Ternyata dari tadi tuan braham melihat sansa dari jauh dan hendak mendekati sansa.
Kenapa kamu datang kesini, siapa yang mengundangmu? Dengan nada sinis Sansa yang terkaget dan tidak menyangka ternyata reaksi tuan braham seperti itu. Sansa tidak bisa berkata sepatah katapun.
Sebaiknya kamu tidak pernah datang kesini lagi, bukankah kamu hanya seorang perawat yang merawat orang koma dengan trikmu yang ekstrim seperti yang kamu jelaskan, mencium, menggenggam tangan. Oh tunggu, apa mungkin kamu juga selalu datang ke pesta pasienmu.
Tangan sansa menggenggam erat paper bag yang akan diberikan ke tuan braham, Padahal aku kesini karena mengkhawatirkanmu, happy birthday untukmu tuan. Sambil pergi meninggalkan pesta itu dengan mata berkaca-kaca karena merasa dipermalukan dan di lihat oleh banyak orang saat itu.
Tuan braham terdiam lama melihat sansa meninggalkan ruangan dan membuang paper bag yang berisi kado untuknya.
Sansa memutuskan untuk pergi ke luar negeri mencari kerja di sana karena dia benar-benar ingin melupakan semua tentang tuan braham, jika masih di indonesia dia masih saja mendengar kabar tentang tuan braham.
Ketika sansa mengemasi barangnya ke dalam koper terdengar seseorang yang menggedor pintu rumah sansa dengan sangat kecang. Ternyata itu adalah tuan braham.
Jangan pergi aku mohon.
Apa alasanmu melarangku pergi.
Aku membutuhkanmu disampingku, aku mencintaimu, aku cemburu ketika kamu bilang kalau semua yang kamu lakukan ketika merawatku juga berlaku untuk pasienmu yang lain.
Tapi sansa tetap meninggalkan tuan braham sendiri dan memutuskan untuk tetap pergi.
.....
Ketika sampai bandara terlihat berita terbaru di sosial media kalau tuan braham baru saja mengalami kecelakaan, bisa jadi kecelakaan itu terjadi ketika tuan braham meninggalakan rumah sansa.
Sansa berlari keluar bandara mencari taksi dan menuju rumah sakit tempat tuan braham di rawat, karena masih tidak bisa di jenguk oleh siapapun hanya keluarga saja sansa duduk di depan ruangan tuan braham di rawat sambil menunggu bagaimana keadaannya. Sansa takut kalau tuan braham mengalami koma lagi seperti sebelumnya.
Sansa yang tertidur di kursi dibangunkan oleh nyonya fadis dan menyuruh sansa masuk untuk menemani tuan braham yang masih belum sadarkan diri.
Sansa tanpa henti menatap wajah tuan braham dengan bahagia karena untuk pertama kalinya bisa sedekat ini. Sansa mengucapkannya dengan nada lirih dan sangat lirih.
Sansa tertidur di kursi sebelah tuan baraham dengan menyandarkan kepalanya di sebelah tangan tuan braham. Saat tuan sadar dia terkejut karena melihat sansa berada disampingnya, perasaan bahagia terpancar di wajah tuan braham. Tuan braham tidak berani bergerak karena takut membangunkan sansa yang sepertinya sangat kelelahan.
Ketika sansa terbangun dan membuka matanya, matanya bertemu dengan mata tuan braham yang tersenyum menatapnya.
Jangan pergi lagi dan jangan jauh dariku lagi. Ucap tuan braham dengan lembut Sansa tanpa mengucapkan sepatah katapun langsung memeluk tuan braham dengan sangat erat dengan tangisan yang tidak bisa dia bendung lagi.
Beberapa bulan kemudian tuan braham melamar sansa dengan memakai jas hitam dengan dasi coklat pemberian dari sansa yang di pungut oleh tuan braham saat sansa membuangnya di hari ulang tahunnya, dan melanjutkan pernikahan mereka satu tahun setelahnya. Mereka hidup bahagia dan berencana mempunyai banyak anak perempuan yang cantik seperti sansa dan seorang anak laki-laki yang tampan seperti tuan braham.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H