Mohon tunggu...
Ratna Fauzia
Ratna Fauzia Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWI UIN RADEN INTAN LAMPUNG

Membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berbuat Baik (Ihsan)

20 Mei 2022   17:59 Diperbarui: 20 Mei 2022   18:19 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Islam merupakan agama yang mengedepankan akan hal kebaikan di dalam ajaran nya, seperti yang kita ketahui bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam adalah suri tauladan yang dijadikan Allah subhanahu wa ta'ala sebagai panutan bagi umat-Nya karena memiliki akhlak mulia dan sangat dicintai Allah bahkan menjadi kekasih Allah. 

Karena kemuliaan hati Rasulullah dan kebaikan yang ada di dalam diri Rasulullah inilah seharusnya kita sebagai umatnya mencontoh beliau untuk selalu berbuat baik dan menebarkan kebaikan di muka bumi. Sebelum lebih lanjut lagi harus kita kenali terlebih dahulu, Apa itu berbuat baik? dalam islam berbuat baik disebut juga dengan Ihsan,

Ihsan berasal dari kata yang artinya adalah berbuat baik, sedangkan bentuk masdarnya adalah , yang artinya kebaikan. Dan orang yang berbuat Ihsan disebut Muhsin. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh at-tirmidzi Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda

 Artinya: "Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling bagus akhlaknya." (HR Tirmidzi, Riyadlu Al-Shalihin: 278).

"dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan" (al-Qasas: 77)

Ketika Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ditanya oleh malaikat jibril tentang Ihsan. Rasul menjawab,"yaitu engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya, maka apabila kamu tidak bisa (beribadah seolah-olah) lihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu."

Manusia merupakan makhluk sosial yang diberi akal dan nurani oleh Allah subhanahu wa ta'ala hanya untuk semata-mata beribadah kepada-Nya. 

Salah satu bentuk ibadah yang sangat terpuji yaitu Ihsan ya mungkin jarang sekali dimiliki oleh orang karena Ihsan termasuk ibadah yang seharusnya wajib kita junjung tinggi karena Ihsan atau berbuat baik ini mendatangkan keberkahan yang mungkin sering dilewatkan oleh orang banyak. Ada ungkapan bahwa berbuat baik mudah diucapkan tetapi sangat sulit dilakukan, mengapa demikian? 

Benar sekali ungkapan tersebut karena pada dasarnya ibadah Ihsan ini merupakan level tertinggi prestasi dalam ibadah, muamalah, dan akhlak karena Allah subhanahu Wa Ta'ala hanya menganugerahi orang spesial yang "MAU" melakukan Ihsan yaitu suatu pengabdian kepada Allah yang konsekuensinya sangat tinggi untuk dipertanggungjawabkan dan imbalannya pun surga, 

namun ada hal yang harus kita ketahui bahwa dalam berbuat baik Allah tidak menuntut hambanya dengan kadar kebaikan yang tinggi dan Allah  tidak akan membebani hambanya di luar kemampuan hambanya jika kita membaca dalam surat al-zalzalah ayat 7 dan 8 Allah subhanahu wa ta'ala berfirman

Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.

Dari ayat di atas bisa kita lihat bahwa berbuat kebaikan diibaratkan seberat dzarrah yang mungkin kita maknai dzarrah itu kecil, Masya Allah kebaikan kecil pun Allah lipat gandakan dan Allah balas, bayangkan jika kita melakukan kebaikan seluas alam semesta tentunya surga yang kita dapatkan insyaallah. 

Namun perlu berhati-hati di ayat selanjutnya Allah peringatkan Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. Naudzubillah min dzalik.

Ada salah satu kisah rasul yang menyentuh hati yaitu Rasul berbuat baik kepada orang yang menzaliminya

Diceritakan dalam suatu riwayat seorang pengemis Yahudi buta yang selalu menghina nabi. Suatu waktu pengemis tersebut selalu ditemani dengan seseorang yang menyuapinya dengan penuh kasih sayang dan kelembutan. 

Singkat cerita, seseorang yang biasa menyuapi pengemis tersebut tidak datang kembali. Kemudian digantikan oleh abu bakar as Siddiq kemudian sang pengemis buta tersebut menyadari bahwa yang menyuapinya itu bukan orang yang biasa menyuapinya makan dengan penuh kasih sayang dan kelembutan. 

Abu Bakar pun seketika berkata, "Aku memang bukan lah orang yang biasa datang dan menyuapimu, aku juga tidak bisa selemah lembut orang itu, namun ketahuilah aku merupakan sahabat dari orang yang selalu menyuapi mu. Orang yang biasa menyuapi mu tersebut kini telah wafat dan aku hanya ingin melanjutkan amalan beliau."

Kemudian sang pengemis buta itu pun terdiam dan bertanya kepada Abu Bakar, siapakah orang yang selama ini menyuapi dan memberikan nya makan. Abu Bakar pun menjawab, bahwa orang tersebut adalah Rasulullah SAW. Seseorang yang selama ini Ia hina, fitnah, dan rendahkan. 

Sang pengemis pun kaget luar biasa, air matanya pun menetes, dan saat itu juga Ia bersaksi di hadapan Abu Bakar untuk mengucapkan kalimat syahadat. Pengemis tersebut memilih untuk masuk Islam setelah hinaan dan sumpah serapahnya kepada Nabi Muhammad dibalas dengan kasih sayang.

Masya Allah dari kisah tersebut dapat kita ambil poin pentingnya untuk kita teladani dalam kehidupan kita agar senantiasa berbuat baik kepada siapapun tanpa membeda-bedakan siapa orangnya termasuk orang yang menyakiti hati kita ataupun menghina kita, 

bahkan Rasul yang selalu dihina oleh pengemis buta tersebut pun sepenuh hati dan memberikan rasa kasih sayang ketika menyuapi pengemis tersebut karena dibalik itu akan adanya kebaikan yang terus mengalir bahkan selalu dikenang hingga akhir hayat. 

Kita sebagai umatnya apalagi di era modern dan dikenal kaum milenial ini yang difasilitasi dengan teknologi dan komunikasi yang mudah sekali kita dapatkan seharusnya bisa memberi dampak positif untuk lebih semangat dalam berbuat baik berbuat baik di sini terdiri dari beberapa aspek yang pertama dan paling utama yaitu berbuat baik kepada Allah yaitu dengan berhusnudzon kepada-Nya melaksanakan ibadahnya dan menjauhi larangannya,

kemudian berbuat baik kepada diri sendiri dan dengan sesama, yaitu dengan berbuat baik secara langsung maupun tidak langsung contoh berbuat baik secara langsung seperti kita saling tolong menolong sesama manusia, menginfakkan sebagian harta kita untuk memberi kepada orang yang membutuhkan dan serangkaian perbuatan baik yang beraneka ragam bentuknya karena berbuat baik ini bukan hanya sekedar materi saja kita bisa menyalurkan ilmu kepada orang lain,

 mengingatkan hal kebaikan, serta banyak sekali contoh kebaikan yang tidak terhitung dan tidak bisa diukur secara kasat mata, berbuat baik secara tidak langsung yaitu kita bisa memanfaatkan teknologi untuk berdakwah untuk memperlihatkan Islam yang mengajarkan hal kebaikan, dan berbuat baik bukan hanya dengan manusia bahkan berbuat baik pun dapat kita lakukan dengan makhluk Allah yang lain seperti hewan dan tumbuhan.

Berikut ada banyak hikmah yang bisa kita dapatkan jika kita berbuat baik, yang pertama adalah 

1. Orang lain akan memperlakukanmu dengan baik pula dan dicintai banyak orang, 

2. Diberikan hati yang bersih dan lapang serta mendapat ketenangan dalam hidup ( perlu diingat bahwa jika kita ingin melakukan kebaikan libatkan hati yang tulus dan tidak mengharapkan imbalan), 

3. Menghilangkan kecemasan dan berefek positif pada otak dan kesehatan jasmani dan rohani, 

4. Dapat menginspirasi dalam hal kebaikan serta mengajak orang lain untuk menebar kebaikan serta melatih diri untuk menjadi manusia yang bermanfaat,

5. Mempererat hubungan silaturahmi dengan orang sekitar dan memperpanjang umur.

6. Untuk melatih diri agar lebih bersyukur dan berhusnuzon kepada Allah untuk mengharapkan ridho dan keberkahannya.

7. Meningkatkan ketaqwaan dan semangat dalam beribadah

8. Menjadi lebih bahagia

9. Dicintai oleh Rasulullah dan Allah subhanahu wa ta'ala.

Saya pribadi mengibaratkan berbuat baik itu seperti halnya kita menebarkan benih diberbagai tanah yang ada di muka bumi. karena jika kita menebarkan benih di tanah yang berbeda mustahil tidak ada satupun benih itu yang tidak akan tumbuh walaupun mungkin ada tanah yang tidak subur tetapi tidak menutup kemungkinan tanah yang lain sangat subur dan benih yang kita tebarkan itu akan tumbuh dan berbuah sangat manis. 

Namun berbeda halnya jika kita menebarkan paku ke seluruh tanah ini adalah hal mustahil karena paku tidak akan tumbuh, malah justru paku yang kita tebar tersebut dapat melukai orang lain.

"Saya mengagumi mereka yang berbuat baik dan tidak mengharapkan imbalan apa pun." - Roy T. Bennett

Maka dari itu mari kita melatih diri untuk berbuat baik sekecil apapun perbuatan baik tentunya akan dibalas Allah dengan berlipat ganda saya menulis ini pun belum tentu saya orang yang baik namun saya mencoba untuk mengajak kita semua untuk berbuat baik pada sekeliling kita dan tentunya melatih diri saya untuk menjadi orang yang lebih baik lagi. 

Semoga kita selalu diberkahi dan diridhoi allah subhanahu wa ta'ala mohon maaf jika ada kesalahan itu datangnya dari saya dan jika ada kebaikan itu datangnya dari Allah subhanahu wa ta'ala, akhir kata saya ucapkan..

Terimakasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun