Mohon tunggu...
Ratna dewi Wulan sari
Ratna dewi Wulan sari Mohon Tunggu... Penulis - pelajar

Hallo perkenalkan nama saya Ratna Dewi Wulan Sari biasa dipanggil Wulan seorang pelajar dari SMKN 1 MUNDU CIREBON mengambil jurusan Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi (TJKT) sekarang saya duduk dikelas XII hobi saya bermain bola voli dan badminton

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Macam-Macam Shot Type Menarik!

26 Agustus 2024   10:37 Diperbarui: 26 Agustus 2024   13:26 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Shot type, atau jenis pengambilan gambar, merupakan salah satu elemen penting dalam pembuatan film dan video. Jenis shot yang digunakan dapat mempengaruhi cara penonton merasakan dan memahami cerita yang ingin disampaikan. Dengan memahami berbagai macam shot type, kamu dapat memilih jenis shot yang tepat untuk menciptakan efek visual yang diinginkan. 

Artikel ini akan membahas berbagai macam shot type yang umum digunakan dalam film dan video, serta bagaimana mereka dapat diterapkan untuk menghasilkan hasil yang maksimal.

 

1. Extreme Long Shot (XLS)

 

Extreme long shot (XLS) adalah jenis shot yang diambil dari jarak yang sangat jauh, sehingga objek yang difoto terlihat sangat kecil. Jenis shot ini sering digunakan untuk menunjukkan lokasi atau setting cerita, seperti pemandangan kota, alam yang luas, atau interior ruangan yang besar. XLS memberikan perspektif yang luas dan membantu penonton memahami konteks cerita.

 

2. Long Shot (LS)

 

Long shot (LS) diambil dari jarak yang lebih dekat daripada XLS, tetapi masih menunjukkan objek secara keseluruhan. LS sering digunakan untuk menunjukkan karakter dalam setting mereka, seperti seorang karakter yang berjalan di jalan atau sedang duduk di sebuah ruangan. LS memberikan perspektif yang lebih dekat dan membantu penonton memahami lingkungan karakter.

 

3. Medium Long Shot (MLS)

 

Medium long shot (MLS), juga dikenal sebagai "knee shot", menunjukkan objek dari lutut ke atas. MLS sering digunakan untuk menunjukkan karakter dalam interaksi dengan lingkungan mereka, seperti seorang karakter yang sedang berbicara dengan seseorang atau sedang melakukan aktivitas tertentu. MLS memberikan keseimbangan antara perspektif yang luas dan detail yang lebih dekat.

 

4. Full Shot (FS)

 

Full shot (FS) menunjukkan objek secara keseluruhan, dari kepala hingga ujung kaki. FS sering digunakan untuk menunjukkan karakter dalam gerakan, seperti seorang karakter yang berjalan atau berlari. FS memberikan perspektif yang jelas dan membantu penonton memahami gerakan karakter.

 

5. Medium Shot (MS)

 

Medium shot (MS) menunjukkan objek dari pinggang ke atas. MS sering digunakan untuk menunjukkan interaksi antara dua karakter, seperti percakapan atau pertengkaran. MS memberikan perspektif yang lebih intim dan membantu penonton memahami emosi dan ekspresi karakter.

 

6. Medium Close-Up (MCU)

 

Medium close-up (MCU) menunjukkan objek dari dada ke atas. MCU sering digunakan untuk menunjukkan ekspresi wajah karakter, seperti rasa takut, kebahagiaan, atau kesedihan. MCU memberikan perspektif yang lebih detail dan membantu penonton memahami emosi karakter.

 

7. Close-Up (CU)

 

Close-up (CU) menunjukkan objek dari kepala hingga bahu. CU sering digunakan untuk menunjukkan ekspresi wajah karakter, seperti mata, mulut, atau hidung. CU memberikan perspektif yang sangat intim dan membantu penonton memahami emosi karakter secara mendalam.

 

8. Extreme Close-Up (ECU)

 

Extreme close-up (ECU) menunjukkan bagian kecil dari objek, seperti mata, mulut, atau tangan. ECU sering digunakan untuk menunjukkan detail yang penting, seperti ekspresi wajah yang halus, luka, atau benda kecil yang penting dalam cerita. ECU memberikan perspektif yang sangat fokus dan membantu penonton memahami detail yang penting dalam cerita.

 

9. Over-the-Shoulder Shot (OTS)

 

Over-the-shoulder shot (OTS) diambil dari sudut pandang seseorang yang melihat ke arah objek. OTS sering digunakan untuk menunjukkan percakapan antara dua karakter, dengan kamera ditempatkan di belakang bahu salah satu karakter dan mengarah ke karakter lainnya. OTS memberikan perspektif yang intim dan membantu penonton merasakan interaksi antara karakter.

 

10. Point-of-View Shot (POV)

 

Point-of-view shot (POV) menunjukkan apa yang dilihat oleh karakter. POV sering digunakan untuk menunjukkan pengalaman karakter, seperti melihat sesuatu yang menakutkan, merasakan sesuatu yang menyenangkan, atau melihat dunia dari perspektif yang unik. POV membantu penonton merasakan cerita dari perspektif karakter.

 

11. Establishing Shot

 

Establishing shot (ES) adalah jenis shot yang digunakan untuk menunjukkan lokasi atau setting cerita secara keseluruhan. ES biasanya diambil dari jarak yang jauh dan menunjukkan lokasi secara luas. ES membantu penonton memahami konteks cerita dan membantu mereka memahami di mana cerita berlangsung.

 

12. Two-Shot

 

Two-shot (TS) menunjukkan dua karakter dalam satu frame. TS sering digunakan untuk menunjukkan interaksi antara dua karakter, seperti percakapan atau pertengkaran. TS memberikan perspektif yang intim dan membantu penonton memahami hubungan antara karakter.

 

13. Three-Shot

 

Three-shot (3S) menunjukkan tiga karakter dalam satu frame. 3S sering digunakan untuk menunjukkan interaksi antara tiga karakter, seperti percakapan atau pertemuan. 3S memberikan perspektif yang lebih luas dan membantu penonton memahami dinamika antara tiga karakter.

 

14. Bird's Eye View

 

Bird's eye view (BEV) adalah jenis shot yang diambil dari atas, sehingga objek terlihat dari sudut pandang burung. BEV sering digunakan untuk menunjukkan lokasi atau setting cerita secara keseluruhan, memberikan perspektif yang unik dan membantu penonton memahami konteks cerita.

 

15. Worm's Eye View

 

Worm's eye view (WEV) adalah jenis shot yang diambil dari bawah, sehingga objek terlihat dari sudut pandang cacing. WEV sering digunakan untuk membuat objek terlihat lebih besar dan lebih kuat, memberikan perspektif yang dramatis dan membantu penonton merasakan kekuatan atau kehebatan objek.

 

Kesimpulan

 

Memahami berbagai macam shot type adalah kunci untuk menciptakan film dan video yang menarik dan efektif. Dengan memilih jenis shot yang tepat, kamu dapat menciptakan efek visual yang diinginkan, membantu penonton memahami cerita, dan meningkatkan kualitas konten kamu. Ingat, tidak ada aturan pasti dalam pemilihan shot type, tetapi dengan memahami berbagai pilihan yang tersedia, kamu dapat membuat keputusan yang tepat untuk proyek kamu . Kamu juga bisa mengunjungi website shot untuk informasi lebih lanjut!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun