Mohon tunggu...
MHanover
MHanover Mohon Tunggu... Penulis -

Maria Nereng atau dikenal dengan Ike Nereng. Jarak boleh memisahkan, tetapi hatiku tetap rindu untuk kembali kepada Ibu Pertiwi, Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perempuan dan Kekerasan

12 Maret 2014   23:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:00 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kekerasan terjadi dimana-mana karna sebagai perempuan kadang kita membiarkan itu terjadi tanpa kita sadari. Kekerasan tidak hanya dalam bentuk tindakan pukulan atau kata-kata tetapi bisa dalam bentuk yang sangat transparan, antara lain:

Ketika kita melihat anak kita bermain vidio game yang mengandung unsur pukul-pukulan kita membiarkan dengan alasan daripada kita diganggu lebih baik biarkan saja anak sibuk bermain.

Sering kita lihat anak-anak balita sudah diberi perangkat elektronik seperti BB, Iphone, Ipad dan sejenisnya. Tujuannya untuk membuat si anak sibuk sehingga ibu bisa tetap melakukan kegiatannya yang lebih asik dari pada bermain bersama anaknya.

Sering kita mengirim anak  pra sekolah ke les-les tambahan untuk membebaskan kita dari tanggung jawab sebagai orang tua untuk mengajarkan mereka bagaimana membaca dan menulis.

Sering tanpa kita sadari membiarkan anak kita sibuk dengan komputer internet tanpa pernah mengajaknya berdiskusi tentang apa yang dilakukannya di komputer.

Sering kita membiarkan anak-anak menonton sendiri film yang berbau kekerasan tanpa mendampinginya dan memberikan penjelasan tentang pesan dari film tersebut.

Sering kita membiarkan anak kita membaca buku atau pun majalah tanpa pernah bertanya isi dari yang dibaca atau mengajaknya membaca bersama.

Film-film kartun yang mengandung unsur kekerasan seperti Tom and Jerry saja mengandung unsur kekerasan kita biarkan mereka menonton dan menyerapnya.

Masih banyak contoh-contoh lainnya. Sebegitu sibuknya kah tugas perempuan? Sehingga ia harus mengorbankan waktu untuk hal-hal yang ia anggap lebih penting.

Kemajuan jaman memang tidak dapat dihindari tetapi tugas sebagi perempuan dari dulu hingga sekarang tetap sama sebagai Ibu bagi anak-anak. Tugas yang sangat mulia yang diberikan Tuhan kepada kita kaum perempuan. Tugas seorang ibu sudah jelas antara lain menjauhkan dan melindungi anak-anak dari unsur-unsur yang berbau kekerasan. Sehingga tidak terjadi lagi anak-anak yang terabaikan sehingga merasa tidak aman dan nyaman berada di rumah atau di lingkungannya. Karena mengabaikan anak-anak adalah kekerasan yang terselubung yang tidak terlihat tetapi berakibat fatal.

Jadi kehadiran seorang ibu sangat diperlukan oleh anak-anaknya bukan hanya fisiknya saja tetapi juga perhatiannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun