Mohon tunggu...
Ratna Dewi
Ratna Dewi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Solusi Bahan Bakar Alternatif Ramah Lingkungan

16 November 2016   03:10 Diperbarui: 16 November 2016   04:35 3553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Biodiesel aman, biodegradable, dan dapat mengurangi polusi udara. Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif yang berbasis minyak nabati atau lemak hewan, salah satu bahkan bakunya berupa

limbah minyak makan dari restoran. Mesin kendaraan dapat dikonversi untuk dapat membakar biodiesel dalam bentuk murni, dan biodiesel juga dapat dicampur dengan diesel konvensional untuk digunakan pada mesin yang tidak dimodifikasi.

6. Methanol Sebagai Bahan Bakar Alternatif

Metanol juga dikenal sebagai alkohol kayu, dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif pada kendaraan yang didesain berbahan bakar M85, campuran 85 persen metanol dan 15 persen bensin, tapi saat ini perusahaan mobil sudah banyak yang tidak lagi memproduksi kendaraan berbahan bakar metanol. Namun, metanol bisa menjadi bahan bakar alternatif yang penting di masa depan.

7. Propana Sebagai Bahan Bakar Alternatif

Propana yang juga disebut sebagai bahan bakar gas cair atau LPG adalah produk sampingan dari pengolahan gas alam dan penyulingan minyak mentah. Propana sudah banyak digunakan sebagai bahan bakar untuk kegiatan memasak dan pemanas, propana juga merupakan bahan bakar alternatif yang populer bagi kendaraan. Propana menghasilkan emisi yang lebih sedikit dibandingkan bensin, dan sudah tersedia infrastruktur yang sangat maju untuk transportasi, penyimpanan dan distribusi propana.

Itu adalah 7 contoh bahan bakar alternatif ramah lingkungan. Di indonesia sendiri banyak para ahli yang berusaha mencari dan mencitpakan bahan bakar alternatif. Banyak sudah yang berhasil menciptakan bahan bakar alternatif baik didunia otomotif maupun bidang rumah tangga. Salah satu bahan bakar alternatif di bidang rumah tangga adalah penggunaan bahan bakar yang bersumber dari hasil fermentasi tinja manusia. Yaitu kotoran yang berasal dari Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) disimpan dalam lubang penampungan tinja yang sudah diolah dengan bakteri anaerob menjadi gas metan (CH4)

Nah, kalau kita mau membuka mata ternyata banyak sekali hal yang bisa menginspirasi kita untuk berbuat sesuatu. Salah satunya adalah keterbatasan bahan bakar minyak bumi, harga yang mahal telah menginspirasi banyak orang untuk berkreasi menciptakan energi alternatif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun