Rombongan kami berjalan mengeliling kompleks termasuk menyaksikan pertunjukan musik. Sayangnya sebagian besar anggota rombongan belum sempat salat Ashar di Jakarta Islamic Centre ini dan berencana untuk menunaikan salat di destinasi ketiga, yaitu Masjid Ramlie Musofa.
Waktu sudah menunjukkan lebih pukul 17 ketika bus bergerak meninggalkan Jakarta Islamic Centre menuju ke kawsan Sunter. Â Menurut Google Map waktu tempuh kurang dari 30 menit sehingga kami masih akan sempat salat Ashar dan sejenak melihat-lihat keindahan Masjid yang dijuluki Taj Mahal Indonesia.Â
Dalam perjalanan ini Mbak Inces bercerita mengenai sejarah Masjid Ramlie Musofa yang dibangun seorang mualaf pengusaha etnis Tionghoa dan dinamakan berdasarkan singkatan nama-nama anggota keluarga. Â
Ketika melewati Pasar Ular, Mbak Inces juga bercerita mengenai Black Market yang dulu tersohor menjual barang-barang bermerek dari luar negeri yang diselundupkan ke Indonesia.
Saya sendiri sudah beberapa kali mampir ke Masjid Ramlie Musofa dan keindahannya membuat saya terpesona. Â Masjid ini tidak terlalu besar namun dibuat dengan marmer Italia yang mewah, memiliki kubah dan beduk serta fasilitas yang lengkap seperti lift untuk kaum disabilitas. Â
Nuansa Tionghoa juga hadir dengan hiasan ayat-ayat Al Quran dalam Bahasa Arab, Mandarin dan Indonesia. Â Salah satu keistimewaan masjid ini adalah bedug yang digunakan untuk penanda waktu salat dan tidak adanya pengeras suara di luar masjid.
Menurut Mbak Inces, pendiri masjid ini Bapak Ramli Rasidin ini telah meninggal pada tahun 2020 dan pengelolaan masjid kini diserahkan kepada salah seorang puteranya, Sofian. Â Seluruh pembiayaan operasional masjid ini memang hanya dikelola oleh keluarga .
Waktu perjalanan yang diperkirakan hanya 30 menit harus molor karena suasana jalan di Jakarta yang lumayan padat menjelang berbuka puasa. Â Bus baru memasuk kawasan Sunter di depan danau di dekat masjid sekitar pukul 17.40 . Â Secara tidak sengaja, sopir menghentikan bus sekitar 750 meter dari masjid. Â Â
Rombongan harus berjalan kaki sekitar 10 menit menuju masjid dan yang belum salat lalu salat Ashar di waktu-waktu mendekat injury time. Â Untungnya baru berjalan sekitar 200 meter, ada sebuah pom bensin Shell di tepi jalan dan saya memutuskan untuk salat Ashar di musalah di pop bensin ini. Lumayan tidak usah berjalan terlalu jauh dan waktunya tidak terlalu mepet.