Salah satu tempat wisata yang tidak boleh dilewatkan kalau kita jalan-jalan ke Hiroshima adalah Pulau Miyajima. Pulau ini terletak di Teluk Hiroshima dan terkenal sebagai Island of gods walau jika diterjemahkan kata per kata artinya adalah pulau kuil atau shrine Island. Tentunya karena ditempat ini terdapat kuil Itsukushima, salah satu Kuil Shinto paling suci di Jepang. Kuil tersebut dibangun pada abad ke 6.
Untuk menuju ke pulau ini juga sangat mudah. Cukup naik kereta dari Hiroshima Station menuju ke
Miyajimaguchi dengan waktu tempuh sekitar 30 menit, lalu pindah naik JR Ferry menuju Miyajima Island. Ongkos ferry hanya 360 yen (pulang-pergi) waktu berlayarnya juga hanya sekitar 10 menit saja. Singkatnya, waktu tempuh dari pusat kota Hiroshima hanya sekitar 1 jam. Â Ketika ferry hampir mendarat di pulau, dari kejauhan sudah terlihat pintu gerbang Kuil Itshukushima yang sangat terkenal. Uniknya gerbang berbentuk
tori ini letaknya di tengah laut kira-kira 100 meter dari bibir pantai.
Suasana liburan sangat terasa di pulau ini. Di terminal ferry, terdapat  banyak informasi mengenai tempat-tempat menarik seperti itsukushima shrine, aquarium, dan Miyajima ropeway atau kereta gantung menuju Gunung Misen.  Gunung Misen merupakan gunung tertinggi sekaligus tempat wisata alam andalan  di pulau ini.
Disini, kembali dijumpai  anak-anak sekolah berseragam biru tua yang sedang melaksanakan widyawisata.  Di pulau ini terdapat rusa berbadan langsing dengan bulu berwarna cokelat kekuningan yang berkeliaran bebas.  Ternyata ini adalah jenis
rusa sika yang banyak di Jepang dan dianggap sebagai hewan suci oleh penduduknya. Rusa yang kelihatannya  jinak ini sesungguhnya rusa liar dan berkeliaran di pulau karena itu, kita harus tetap waspada ketika ada di dekat mereka.
'Srett" Tiba-tiba saja brosur berupa  peta Pulau Miyajima yang saya ambil dipelabuhan ferry disambar seekor rusa. Dalam waktu sekejap, kertas tersebut sudah habis ditelan sang rusa.  Sepanjang perjalanan memang banyak ditemui rusa cantik yang sering mengendus apa saja dari wisatawan yang ada. Menurut info, ternyata turis dilarang memberi makan, mungkin saja rusa-rusa ini kelaparan? Â
Bersama arus wisatawan, saya berjalan menuju ke Kuil ltsukushima. Sebuah prasasti cantik bercerita  sekilas tentang sejarah kuil ini dan ternyata kuil Shinto ini termasuk salah satu warisan dunia atau world heritage yang terdaftar di UNESCO.
Di sepanjang jalan menuju kuil, berderet-deret gerai suvenir dan kedai kecil yang menjual makanan khas Hiroshima dan Miyajima, di antaranya"
oyster curry bread " dan
Hiroshima Okonomiyaki. Â
Namun, di pagi yang cukup sejuk itu kelihatannya lebih asyik menikmati kerang bakar yang tampak dipajang di sebuah Warung kecil. Â Tertulis dengan huruf kanji
yakikaki yang artinya kerang bakar lengkap dengan harganya yang 400 Yen untuk 2 ekor. Â Saya mengintip ke tungku listrik, berderet rapih kerang-kerang dengan ukuran besar menggugah selera .
Dengan sigap, sang penjual menyiapkan kerang bakar. Lengkap dengan bumbu dan disajikan di piring kecil. Disajikan dengan saus kecap asin dicampur dengan perasa jeruk lemon yang disebut
 ponzu, tidak lupa cabai halus khas Jepang yang berwarna merah menyala dimasukan ke dalam olahan kerang bakar tersebut. Rasanya sangat sedap, dalam waktu sekejap sepasang
yakikaki atau kerang panggang ini pun ludes saya santap.
Jalan-jalan dilanjutkan di Miyajima sambil melihat keindahan kuil, pantai, laut dan juga tentunya berfotoria bersama anak-anak jepang yangceriah. Tentang makanan khas Hiroshima Okonomiyaki, akan diceritakan dalam perjalanan selanjutnya.!
Miyajima , Oktober 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya