Mohon tunggu...
Ratna Dewi
Ratna Dewi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu rumah tangga senang jalan-jalan dn kuliner

Suka Jalan-jalan dan nonton film, Menambah Wawasan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Bila Sholat Harus Mengisi Buku Tamu

28 November 2013   06:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:35 1281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bandara International Chiangmai sore itu terlihat cukup ramai.Setelah selesai check ini untuk penerbangan ke Singapura, masih ada waktu untuk melihat-lihat terminal internasional yang ternyata menyambung dengan dengan terminal domestik.

13855936921664746820
13855936921664746820

Kebetulan ada petunjuk arah menuju “Muslim Praying”, sehingga saya bisa menunaikan sholat sebelum pesawat bertolak meninggalkan kota yang menjadi pintu gerbang kawasan utara negri gajah putih ini. Hebatnya lagi, petunjuk arah ini juga berdampingan dengan“Buddhism Praying” yang mungkin melambangkan kerukunan beragama di negri ini.

1385593763442659474
1385593763442659474

Setelah berjalan di lorong yang di kiri kanannya terdapat perkantoran beberapa maskapai penerbangan , akhirnya tibalah saya di kedua ruangan tempat ibadah yang kebetulan juga berdampingan itu. “Reception Room for Buddhist Monks”, demikian terpampang di depan ruang ibadah untuk ummat Buddha yang ternyata memberikan tempat yang sangat terhormat bagi para biksu.

Sementara itu, tepat di sebelahnya, dengan latar belakang lampu berwarana hijau tertulis “Muslim Prayer Room” dalam Bahasa Inggris, dan juga Mushollah dalam Bahasa Arab dan juga tulisan dalam Bahasa Thai dengan gambar orang sedang berlutut dan logo bulan bintang di dekatnya.

13855940331843861400
13855940331843861400

Di dekat pintu ada rak untuk tempat sandal dan sepatu dan juga pengumuman dalam bahasa Thai dan Inggris yang menjelaskan bahwa ruangan ini tidak diperbolehkan untuk tempat menginap dan juga keharusan menjaga kebersihan .

1385593842502824829
1385593842502824829

Memasuki ruangan musholah yang tidak terlalu besar ini, terlihat suasananya yang tenang dan juga hiasan yang sederhana. Terdapat lukisan karpet bergambar Masjidil Haram di dinding samping dan juga hiasan ayat suci Al-Quran dan foto Kabah dilengkapi dengan jam yang menunjukan watu sholat.Sebuah petunjuk arah kiblat juga tertera di lantai.

13855938701483966514
13855938701483966514

Di bagian lain terdapat sebuah lemari berisi buku-buku agama dan sebuah rak kecil dimana tersusun rapih sajadah dan perlengkepan sholat.Di pojok lain terdapat tempat wudhu yang hanya terdiri dari dua keran dan sebuah kursi plastik.Sebuah partisi dari rotan yang bisa dipindah-pindah juga melengkapi ruang musholah di Bandara tersibuk nomer empat di Thailand ini. Selain itu sebuah pengumuman “Dilarang Merokok” lengkap dengan denda sebesar 2000 Baht juga ikut menghias dinding yang berwarna krem yang memberikan nuansa yang tenang.

13855939271622135815
13855939271622135815

Selain itu, di dalam ruangan ini juga terdapat sebuah meja tamu yang dilengkapi dengan dua kursi sofa yang cukup empuk berwarna kecoklatan. Kursi kayu dengan ukiran ini membuat kita seakan-akan berada di sebuah ruang tamu yang nyaman. Di atas meja terdapat sebuah kartun kecil bertuliskan “Please sign your name”.Di dekatnya terdapat sebuah buku lengkap dengan dua buah pena berwarna merah dan biru.

1385593968638850170
1385593968638850170

Ternyata di buku ini, pengunjung musholah diharapkan menuliskan nama dan alamat serta juga asal negara. Sekilas saya melihat bahwa saya adalah pengunjung ketujuh pada hari itu dimana pengunjung sebelumnya kebanyakan berasal dari negara Timur Tengah.Sementara di halaman sebelumnya juga sempat diintip dan rata-rata pengunjung setiap hari nya tidak lebih dari 20 atau 30 orang saja.

13855939971667861305
13855939971667861305

Thailand memang negara dimana penganut Islam hanya menjadi minoritas. Namun adanya ruangan mushola di Bandara menunjukan bahwa setidaknya pengelola bandara mengakui keberagaman di negara itu dan sekaligus menerima para wisatawan asing dengan tangan yang terbuka dan lebih bersahabat.Uniknya kita harus mengisi buku tamu di mushola ini.

Chiangmai, Akhir November 2013

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun